Sinar dan Senja

62 0 0
                                    


Di atap rumah, Senja murung karena buku yang dimilikinya telah hilang padahal buku itu baru saja dibeli 1 bulan yang lalu. Dia baru saja sempat membaca buku itu karena padatnya aktifitas yang dilakukan sehari-hari. Senja Bekerja sebagai fashion writer dan stylist di sebuah majalah remaja "Elle" menuntut Senja untuk menuliskan berbagai artikel yang berkaitan dengan fashion, kemudian mencari cara untuk menghasilkan foto menjadi bagus dari barang yang tersedia.

Bukunya tertinggal di KRL. Senja baru menyadarinya ketika dia baru saja sampai di rumah. Perasaan Senja seperti adonan roti yang diaduk oleh mesin ketika sadar bahwa buku yang dibeli dengan tabungannya sendiri bisa tertinggal.

Buku itu merupakan buku yang sangat merubah kehidupan senja. Banyak pelajaran maupun pengalaman hidup yang diceritakan dalam buku tersebut. Sehingga tidak heran Senja sering melamun, menyesalinya mengapa bisa tertinggal pada saat dia ingin mengeluarkan cardigan hijau mint kemudian meletakkan buku tersebut di kursi sebelahnya. Usai menyadari bahwa buku kesayangannya hilang, Senja panik dan berusaha untuk tenang.

Di samping pekerjaannya sebagai writer stylist, Senja juga suka menulis novel, biasanya cerita yang di tulis diangkat dari cerita fiksi. Senja sangat senang bercerita kepada teman-temannya maupun pada orang tuanya. Pada saat masih kecil senja selalu dibelikan buku cerita yang kemudian diceritakan sebelum tidur oleh ibunya, tidak heran jika sekarang Senja banyak berimajinasi.

Ingin melupakan musibah yang terjadi pada dirinya, Senja sangat senang duduk di atas balkon rumahnya sambil memandangi matahari terbenam, biasanya waktu sore atau golden hours. Melakukan hal ini cukup membuat senja merasa tenang untuk melupakan aktifitas yang dijalaninya sehari-hari juga dapat menghilangkan stress.

----

Kemacetan sudah menjadi ikon yang terus melekat pada kota Jakarta. Banyak orang memutuskan untuk meninggalkan kendaraan pribadinya untuk beralih ke kendaraan umum. Sinar merupakan seorang graphic designer yang juga merangkap sebagai graphic novel yang bekerja di salah satu Media Swasta di Jakarta yang setiap hari harus merasakan padatnya lalu lintas.

Sudah 3 tahun terakhir Sinar menggunakan KRL. Banyak berbagai pengalaman yang sudah dilewati oleh Sinar, seperti melihat langsung penjahat kelamin melakukan aksinya, orang yang tidak mau mengalah kepada manula, sampai suasana sepi di dalam krl.

Tepat pada golden hours, cahaya matahari sore masuk ke dalam , Sinar yang berdiri di depan pintu Krl menikmati paparan cahaya sore yang terpantul ke dalam kaca. Asik dengan alunan musik dari earphonenya, tidak sengaja pandangan Sinar teralih pada buku dengan sampul berwarna pink pastel yang cukup tebal di bawah kursi. Sinar mencoba untuk mengambil dan bertanya pada semua penumpang yg ada disitu. "Barusan buku itu punya cewek tadi yg duduk di sebelah kursi itu, tapi ga lama mba nya turun, kayaknya jatuh terus ketinggalan deh". Celetuk penumpang yg ada di depan Sinar.

Turun dari Kereta, Sinar terus memperhatikan buku yang dia genggam. Setelah menetap satu minggu di rak buku, Sinar menyempatkan diri untuk membuka kemudian membaca buku itu. Seraya menyesapkan kopi dari bibirnya, sinar menikmati halaman demi halaman dari buku tersebut.

Ditengah halaman Sinar menemukan kertas foto instax. Disitu terdapat perempuan beserta tanda tangan dan nama dari perempuan tersebut. Senja, nama dari perempuan itu. kemudian setelah menghabiskan buku dalam satu hari dari pagi sampai malam, Sinar terus memandangi foto itu dan terus memikirkan Senja, Sinar sangat ingin bertemu dan mengembalikan bukunya.

"Thanks God it's Friday" Sinar menghela nafas sambil bicara puas karena pekerjaan selama seminggu dapat diselesaikan. Di hari yang sama ketika Sinar menemukan buku di KRL dia terus mencari Senja. Satu persatu penumpang yang hendak naik atau turun selalu diperhatikan, bahkan sehabis pulang kerja dia selalu menyempatkan diri pulang lebih awal untuk bisa bertemu dengan Senja. Namun, usaha yang dilakukan selama 5 hari terakhir hasilnya nihil.

Senja biruWhere stories live. Discover now