3. Menghilang

2.2K 478 85
                                    

Jisoo kembali uring-uringan. Sudah seminggu sejak kejadian Taeyong menjemputnya, dan selama itu pula Taeyong menghilang.

Sebenarnya kemana kekasihnya itu?

Apa Taeyong benar-benar muak dan meninggalkannya?

Apa kini Taeyong telah beralih ke lain hati?

Jisoo takut jika hal itu sampai terjadi.

"Jisoo?" Jisoo tersadar dari lamunan nya. Karena terlalu memikirkan Taeyong, Jisoo sampai lupa jika saat ini dirinya sedang bersama Jinyoung di kantin untuk memilih lagu yang akan di tampilkan seminggu lagi.

"Ah, ya?" Jinyoung tersenyum melihat Jisoo yang tampak kebingungan.

"Mau lagu yang mana? Kau pilih saja, ya. Aku mau memesan minuman," ucap Jinyoung sembari berdiri meninggalkan Jisoo.

Jisoo memperhatikan playlist Jinyoung dengan teliti, tangannya tergerak menscroll deretan lagu.

"Kak Jisoo, hai!" sapa seorang adik kelas. Jisoo tersenyum dan menyapa balik. Jisoo menoleh begitu mendengar sebuah nada yang tak asing.

Kumohon, tetaplah disampingku, tetaplah bersamaku

Kumohon, jangan lepaskan aku yang selalu memegang tanganmu

Jika kau hanya pergi selangkah lebih jauh menyerupai ini

Aku masih mampu mengambil satu langkah lagi dan itu cukup bagiku

"Jisoo, kau baik-baik saja?" tanya Jinyoung membuat Jisoo menatapnya terkejut. "Hah?"

"Kau menangis," ucap Jinyoung membuat Jisoo terdiam lama.

"Ayo nyanyikan lagu ini." Jinyoung menatap Jisoo bingung. Namun setelah mengerti maksudnya, lelaki itu mengangguk mengerti.

"Lagipula lagu ini termasuk ballad kan? Menurutku akan bagus. "

Jisoo menatap Jinyoung. "Bisakah aku memilih bagianku?"

***

Hari ulang tahun sudah tiba. Jisoo berdiri menatap penonton, berharap dapat menemukan Taeyong di antara mereka. Namun lelaki itu tak berada di sana. Taeyong benar-benar menghilang bagaikan ditelan bumi.

"Kau siap?" tanya Jinyoung membuat Jisoo mengangguk.

Alunan musik mulai terdengar. Jinyoung memulai bagiannya.

Tak dapat kukalahkan kesedihan hatiku

Lagi, kupikul derita dari malam yang gelap dan melelahkan

Tanpa memandang keputus-asaanku
Pagi yang acuh tak acuh membangunkanku

Luka ini membakarku , lebih dari yang kukira

Sakit ini menusukku jauh ke dalam, lebih dari yang kukira

Malam - malam yang tak terhitung kuhabiskan untuk membencimu, terasa bagai neraka

Kumohon, tetaplah disampingku, tetaplah bersamaku

Kumohon , jangan lepaskan aku yang selalu memegang tanganmu

Jika kau hanya pergi selangkah lebih jauh menyerupai ini

Aku masih mampu mengambil satu langkah lagi dan itu cukup bagiku

Dear, Jisoo | 𝘓𝘦𝘦 𝘛𝘢𝘦𝘺𝘰𝘯𝘨 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang