Keadaan Jihoon emang semakin memburuk. Tapi setidaknya dia gak tidur-tidur an terus."Jihoon, kamu dapat donor hati." ucap neneknya sambil senyum haru.
"Waahh. Iya nek? Dari siapa?" mata indah Jihoon berbinar.
"Temanmu, Bae Jinyoung."
Jihoon awalnya nolak buat nerima donor hati dari Jinyoung. Dia takut Jinyoung kenapa-napa. Yaa meskipun donor hati emang bisa dilakuin sama orang yang masih hidup, tapi Jihoon gak rela liat kalau sahabat upilnya ngasih sebagian organ pentingnya buat dia. Jihoon khawatir.
Tapi Jinyoung ngeyel, Dia telfon Jihoon dan bilang gakpapa. Dia bakal sehat-sehat aja. Dan akan selalu nemenin Jihoon.
Jadi sekarang, Jinyoung sama mama nya pergi ke rumah sakit pakai mobil. Tapi sayang, jalanan macet.
"Duh, gimana ini Mah?" Jinyoung yang jadi nggak sabaran itu langsung keluar dari mobil mama nya.
Dia bilang ke mama nya, supaya dia jalan kaki aja dulu. Biar naik taxi dijalan yang udah gak macet.
Jinyoung langsung lari di trotoar. Setelah ngelewatin jalan yang macet, untungnya ada taxi yang kosong. Dia buru-buru naik dengan perasaan yang seneng, karena kemungkinan Jihoon sembuh itu besar.
Tapi malangnya...
Ada sebuah taxi yang kecelakaan. Dan itu taxi yang jadi kendaraannya Jinyoung sekarang.
~to be continued~
Apakah chapt akhir sudah tercium aromanya?
Btw...
Itu bukan tipuan atau permen kan? :''''))
Dan, double update mau? HEHEHEHEB
KAMU SEDANG MEMBACA
DEEP HEART •bjy pjh•✔
Kısa HikayeDeep heart, from Deep Dark. [inspired by @eursidae 'PERFECT TWO'] @beraskukus