💞. 11 Ipa 4

31 14 0
                                    

" Jadi kamu anak barunya, " ucap seorang yang sedang sibuk membaca sesuatu dari map yang ada di tangannya.

Chanyeol membuka matanya ketika melihat sang kepala sekolah itu jauh dari apa yang dia bayangkan, bahkan kepala sekolah itu terlihat tampan dan sama sekali tidak mirip dengan apa yang Chanyeol pikirkan.

" Kamu melamunin apa?, saya tanya kamu anak barunya? " kepala sekolah itu duduk berhadapan dengan Chanyeol.

" E-enggak pak, iya saya murid baru pak." jawab Chanyeol.

" Kirain kamu kaget liat saya, saya tau kok saya ganteng! " ucap kepala sekolah itu.

*Taechyon.

Chanyeol kembali membuka mulutnya karena terkejut, biasanya seorang kepala sekolah lekat dengan sifat dingin, tegas dan keras tapi sepertinya sifat itu sama sekali bukan sifat kepala sekolah di sekolah barunya itu.

" Hahaha, iya bapak ganteng." ujar Chanyeol.

" Biasa aja, bapak dah tua, kamu lebih ganteng dari bapak! " sahut kepala sekolah bernama Pak Verdi itu.

" Yaudah ayo bapak antar kamu ke kelas baru kamu, pasti udah gak sabar kan ketemu temen - temen baru. " ajak Pak Verdi sambil menepuk bahu Chanyeol agar dia tidak tegang.

" Baik Pak." Chanyeol mulai berjalan berdampingan dengan kepala sekolah ganteng itu senyum pak Verdi masih menghiasi bibirnya.

......•••......

Delia berjalan santai sambil sesekali tersenyum entah karena apa, begitulah Delia bahkan saat hatinya sedang terluka pun dia masih sempat untuk tersenyum.

Wajah sumringah penuh senyum selalu dia tampil kan, di tengah langkahnya sebuah tepukan kecil melayang menuju ke bahunya, tidak sakit dia hanya terkejut sampai mulutnya mengeluar kan suara cempreng kaleng rombeng miliknya.

" AWWWW! "teriak Delia.

Delia memutar badannya mencoba mencari tau ulah siapa itu.

" Pagi - pagi udah bikin polusi suara aja nih." ujar seorang gadis samabil menutup telinganya.

" Jahat banget deh!, pagi - pagi udah bikin gue jantungan. " protes Delia.

Dua gadis remaja itu melanjutkan langkahnya tapi seseorang kembali menghentikan langkah mereka.

Kania Hanna, seorang gadis cantik berambut hitam panjang itu adalah salah satu sahabat Delia selain Renna.

Langkah mereka dipenuhi dengan obrolan ringan penuh canda. Mata Delia bergerak menelusur kehalaman sekolah.

Siku Delia menyikut Kania dengan cepat ketika melihat seorang gadis yang tidak lain adalah Rena.

" Yaampun Rena? " ujar Delia sambil berlari menuju ke arah sebuah kursi panjang disamping lapangan basket itu.

Rena sedang duduk sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dengan rapat.

" Ren? lo kenapa? " tanya Delia sambil duduk disebelah Rena yang masih tertunduk.

Kania berdiri di depan Rena dan Delia " Ren? lo kenapa lagi sih? " tanya Kania yang kebingungan.

Rena mendongakkan kepalanya, menunjukkan wajah sembab dan mata bengkak.

Delia dan Kania terkejut melihat pemandangan yang tidak biasa ada diwajah cantik Rena.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oppa I'm Miss You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang