▪Prolog▪

40 8 6
                                    

"Akan ada pelangi setelah hujan, akan ada kebahagiaan setelah air mata."
-Alexander Bryan Niko

***

"Pagi Ma, Pa." Sapa Alex sambil menghampiri kedua orang tuanya, tak lupa ia mencium kedua pipi orang tuanya.

"Ekhmm, kok yang disapa Mama sama Papa doang? Udah lupa sama adek sendiri." Sindir Alexa sesekali melirik ke arah Alex.

Alex yang disindir pun tak menghiraukan perkataan Alexa. Ia hanya duduk disebelah Alexa sambil mengambil piring lalu menyendokkan nasi ke dalam piringnya.

"Idih? Gayanya sok cuek banget. Pantes jomblo akut." Ucap Alexa masih menyindir Alex.

"Bacot lo, emang sendirinya gak jomblo? Miror bray," Ucap Alex dengan nada santai, membuat Alexa hanya bisa mencibir kata-kata Alex.

"Sudah kalian berdua ini, kerjaannya berantem terus. Gak bisa sehari aja akur gitu?" Ucap Mina kepada kedua anaknya.

"Gak!" Ucap Alex dan Alexa secara bersamaan.

"Aduh kalian itu," desah Mina menggelengkan kepalanya.

"Sudah sudah, kita ini lagi makan. Gak baik lagi makan bicara." Ujar Vino meleraikan pertengkaran kecil itu.

"Iya, Pah." Ucap Alex dan Alexa.

Akhirnya, hanya keheningan yang menyambut mereka selama acara sarapan berlangsung.

♡♡♡

Jam menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit, keadaan sekolah pun masih sepi. Hanya ada beberapa anak saja yang sudah datang, itupun anak-anak yang rajin.

"ALEX!"

Alex yang merasa namanya dipanggil pun menoleh. Saat tau siapa yang memanggilnya, ia pun memutar bola matanya malas.

"Woi bro, tumben lo jam segini udah dateng. Kesambet apaan lo?" Ucap Kenzo sambil menepuk pundak Alex cukup keras.

"Sakit bego!" Ucap Alex sambil menggeplak kepala Kenzo.

"Anjir, sakit tolol." Ucap Kenzo sambil mengelus kepalanya yang sempat digeplak oleh Alex.

"Siapa suruh lo mukul pundak gue?" Ucap Alex sambil menaikkan sebelah alisnya kepada Kenzo.

"Hehe, refleks bro." Ucap Kenzo sambil menyengir dengan wajah tanpa dosa.

"Bodo," Ucap Alex meninggalkan Kenzo seorang diri.

"Woi, tungguin gue. Mau lo temen lo yang kadar gantengnya luar biasa ini diculik sama tante girang?" Teriak Kenzo sambil berlari mengejar Alex.

"Bagus lah, gak ada yang ngeribetin gue lagi." Ucap Alex.

"Parah lo jadi temen. Kenapa gue harus punya temen yang kadar begonya gak ketolong ini ya tuhan." Ucap Kenzo dengan suara mendramatisir.

"Kalo gue bego? Kenapa lo setiap ulangan nyontek sama gue? Kalo blom ngerjain PR ngeliat sama gue?" Ucap Alex menatap Kenzo tajam.

"Masa? Bukannya lo juga boleh ngeliat sama Gio yak?" Ucap Kenzo dengan polosnya.

"Yah, kurang lebih seperti itu lah." Ujar Alex sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

Karena terlalu asik berdebat dengan Kenzo, alhasilpun ia tak sengaja menabrak seseorang.

"Aww," Rintih Cardia kesakitan.

"Eh, maaf maaf. Gue gak sengaja nabrak lo." Ujar Alex sambil membantu gadis itu berdiri.

"Iya, gapapa kok. Lagiannya juga kamu gak sengaja." Ucap Cardia sambil tersenyum manis kepada Alex. Alex sempat tertegun sesaat sebelum suara seseorang menyadarkannya kembali kedunia nyata.

"Kalau begitu aku duluan yah," Ucap Cardia sambil berlalu pergi meninggalkan Alex dan Kenzo.

"Gila tuh cewek, Nerd banget. Tapi senyumnya itu loh, manis banget." Ujar Kenzo masih menatap kepergian Cardia.

"Apaan sih? Gausah alay deh. Kaya gak pernah ngeliat cewek senyum aja." Ucap Alex sambil memutar bola matanya malas.

"Yaudah iya yang sering ngeliat cewek cakep senyum mah," Ucap Kenzo dengan nada menyindir.

"Bacot, gue mau ke kelas duluan." Ucap Alex sambil berlalu pergi.

"Eh, tungguin gue kampret." Ujar Kenzo sambil berlari menyusul Alex.

-I'LL BE YOURS-

Hay gæs:v gimana pendapat kalian tentang cerita pertama gua? Kurang bagus yah? Hehehe😂maaf, masih pemula...

Gua minta pendapatnya yah:v

Jangan lupa vote and coment:) makasih.

I'LL BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang