Drabble

20 0 0
                                    


Han Taerin terlihat sedang bersusah payah menahan nafasnya. Matanya membulat, wajahnya memerah dan rahangnya tampak mengeras akibat usahanya tersebut. Tiba-tiba konsentrasinya terpecah akibat suara kekehan seseorang di sampingnya. Seketika dia mendelik tajam ke arah laki-laki itu tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Menyebalkan. Kalau saja laki-laki itu menjemputnya lebih awal, mereka pasti bisa makan siang tanpa terburu-buru sehingga dia tak akan mengalami siksaan ini.
'Gugk...' Suara yang berasal dari Taerin segera mengubah kekehan laki-laki itu menjadi gelak tawa. Namun begitu menyadari tatapan dingin Taerin, laki-laki itu segera menghentikan tawa dan kembali fokus ke jalanan Seoul yang macet.

 Namun begitu menyadari tatapan dingin Taerin, laki-laki itu segera menghentikan tawa dan kembali fokus ke jalanan Seoul yang macet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mencoba menghalau bosan, dia mengulurkan tangan ke dashboard, menyalakan music player.
"Oppa... gugk....!!" Irama musik keras membuyarkan konsentrasi Taerin. "Kau... gugk..... senga.. gugk..ja.. ya!!" Susah payah Taerin berkata di sela-sela cegukannya.
Cengiran lebar tanpa dosa terpasang di wajah laki-laki itu, Lee Minwoo. "Maaf. Aku benar-benar tak sengaja." Taerin bergeming, membuang muka. Sialan. Seandainya saja tadi malam dia tidak keasyikan bermain game online, dia pasti tak akan terjebak di antara kemacetan dan kemarahan kekasihnya. "Sudahlah, biarkan saja. Nanti cegukanmu pasti hilang sendiri."
Mengabaikan Minwoo, Taerin mengambil  soda berukuran besar dan menegaknya dengan brutal. "Hei, pelan-pelan. Kau bisa tersedak." Minwoo merenggut botol itu.
'Gugk' Lagi-lagi suara itu.
Minwoo menahan senyum. Taerin menggeram kesal.
"Aigo, uri Taerin, lihatlah wajahmu." Minwoo menepuk kepalanya sembari menunjukkan eye smile-nya, bertingkah seakan sedang menghibur balita.

Sembari mengusap ceceran air soda di pipi dan dagunya, dia berujar, "Aku punya cara efektif menghilangkan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sembari mengusap ceceran air soda di pipi dan dagunya, dia berujar, "Aku punya cara efektif menghilangkan itu." Mendekatkan diri, Minwoo berbisik, "..kejutan." Mulutnya merengkuh Taerin Perlahan menikmati jejak soda di mulutnya. Lembut, hangat dan....
'TIN!' Suara klakson melepaskan tautan keduanya, dengan luwes Minwoo menggerakkan persneling tanpa gugup sembari bergumam, "Betulkan kataku."
Sialan. Si mulut manis itu benar. Suara itu tak kembali lagi.
END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Traffic Jam + Hiccup = ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang