Hari ini begitu melelahkan. Kegiatan begitu padat di SMA-ku. Tapi aku senang,kegiatan yang aku serta anggotaku adakan begitu disambut antusias oleh anak sekolah.
Aku duduk ditaman belakang sekolah. Menenangkan diri sejenak sembari mencari ide.
"Bagas,ada yang ngefans sama kamu,dia mau minta tanda tanganmu,loh!" Ujar Maya,sahabat perempuanku.
"Siapa?"
"Namanya Sabrina,cantikloh!"
"Kenapa dia tidak minta langsung padaku?" Tanyaku.
"Dia malu"
"Oh.. Mana kertas yang aku mau tanda tanganin?"
"Ini" Kata Maya memberikanku secarik kertas.Lalu kuambil pena dari saku bajuku dan aku menandatangani kertas itu.
"Makasih,ini nomor Handphone-nya,barangkali kamu mau ngehubungin dia dan jadi..." Tiba-tiba Mata tidak melanjutkan bicaranya.
"Jadi apa?" "Jadi penakluk hati kamu,kamu sudah terlalu sendiri."
Aku diam,Maya pergi meninggalkanku.Namaku Bagas Wijaya,aku seorang Ketua OSIS di SMA-ku. Aku adalah tipe cowok yang susah jatuh cinta,sekalipun aku jatuh cinta lalu disakiti aku sangat susah melupakan dan aku akan berlama-lama patah hati. Benar,apa yang dikatakan Maya kepadaku,aku terlalu lama sendiri. Karena aku sudah terkurung luka lama.
Bicara mengenai cinta,dalam cerita cintaku,akulah tokoh yang selalu dilukai. Padahal aku sudah menyerahkan segala rasa kepada kekasihku. Kukira,kalau aku sayang kepada seseorang,seseorang itu akan kembali sayang padaku,ternyata tidak. Dunia tak sebaik itu.
Hari ini aku hendak pulang,langkahku kupercepat menelusuri lorong sekolah. Kulihat Maya tengah duduk dengan seorang perempuan berjilbab disamping Maya menoleh padaku dan aku menoleh balik kepadanya. Kami kemudian saling tukar senyum.
Aku kembali melanjutkan langkahku sampai diparkiran,lalu ku ambil helm dan berangkat pulang menuju rumah dengan sepeda motorku. Setibanya dirumah kuletakkan tas dan kubaringkan badanku keranjang.
Masih terbayang dengan sosok perempuan disamping Maya tadi. Siapa dia? Senyumnya menggetarkan hatiku. Apa dia adalah Sabrina?
"Kamu selingkuhkan? Kamu itu udah tua,anak kita sebentar lagi lulus SMA,apa kamu tidak berfikir? Oh,atau kamu sudah bosan padaku?"
"Diam!" "Apa? Mau tampar aku? Ayo tampar! Aku selalu menerima perlakuanmu,sudah sekian kalinya kamu menampar aku,kamu egois! Kamu hanya memikirkan dirimu sendiri."
Suara gaduh ayah dan ibuku memecah telingaku,aku keluar dari kamarku menghentikan pertengkaran itu. Saat aku keluar,ibuku didorong ayahku hingga jatuh di lantai,segera kutolong ibuku."Ibu gapapa kan?" "Tidak,nak."
Ayahku pergi meninggalkan ibuku tanpa ada rasa penyesalan. Lelaki itu memang biadap. Aku benci dia. Kadang,saat uang yang dia hambur-hamburkan habis,dia meminta kepada ibuku,dan ibuku tak memberinya dia marah-marah dan bahkan memukul ibu.Ibuku membelaiku dan mengelus rambutku,bisa kurasakan bagaimana kasih sayangnya padaku. Aku begitu menyayangi ibuku. Dia penenangku sekaligus sumber semangatku.
Kadangpula,aku merasa kesepian. Ingin sekali ada seseorang yang memperhatikanku. Namun hatiku belum sembuh sempurna dari luka masa lalu. Sudah dua kali aku patah hati,kurasa itu sudah cukup.
Keesokan Harinya...
Kulihat Maya baru tiba di sekolah,kuhampiri dia.
"Eh May,kemarin yang duduk disampingmu pas aku lewat hendak pulang itu siapa,ya?"
"Oh... Itu Sabrina." Jawabnya.
"Oh..." Kataku sederhana.
"Kenapa,cantik ya?" "I-iya." "Udah,deketin aja. Ayo,buka hati buat dia." Pinta Maya.Pagi ini aku penasaran dengan si Sabrina. Apa aku mendekatinya saja? Lagipula,tak ada salahnya berkenalan dengannya. Bukankah ketua Osis harus akrab ke semua siswa?
"Pagi kak Bagas..."
"Pagi kak..."
"Selamat pagi,kak..."
Ucap para adik kelasku,lalu kubalas
"Selamat pagi semuanya.."Jam pelajaran pertama adalah bahasa Indonesia aku mengikuti jam pelajaran dengan antusias. Sebagai ketua Osis aku juga harus bisa mengejar nilai mata pelajaran agar prestasiku tak menurun. Aku suka dengan pelajaran ini,pelajaran tentang keindahan bahasa. Niatku kalau sudah lulus SMA aku akan kuliah mengambil jurusan sastra.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU & KAMU
RomanceTentang perasaan cinta seorang ketua OSIS kepada fans nya. Ketua OSIS itu bernama Bagas Wijaya,ia dikenal cuek terhadap cinta dan perempuan. Namun,saat dia berhadapan dengan salah satu fans nya yang bernama Sabrina Latiffa,ada rasa baru di gemuruh d...