Arga yang masih berkutik dengan gadget ditangannya bingung sendiri, kenapa ia seperti ini. Tidak seperti kaum adam lainnya yang hanya tinggal mendekati perempuan yang mereka suka dan tidak lama kemudian menyatakan perasaan cintanya. Sulit bagi arga untuk melalukan hal tersebut. Tiba tiba Mario, kakak kandung arga memasuki kamarnya tanpa seizin pemilik kamar tersebut.
"Lo gila ya? Ngomong sendiri" Ujar mario
"Apaan sih. Dateng dateng ngomongin gue gila, lo kali yang gila"
"Eh... apa lo bilang. Lo manggil gue apa tadi. Gue ini kakak lo ya, jadi panggil gue KAKAK, emang gue temen lu apa pake LO - LO an" cerocos kak mario. Membuat kuping arga panas
"Berisik amat dah, kek cewek aja. Ribet"
Tangan mario dengan secepat kilat menjitak kepala arga dengan kuat, lalu berlalu pergi dari kamar adiknya.
"Aww! Sakit bego" teriak arga seraya mengusap usap kepalanya.
***
Darissa POV
Darissa yang kini tengah menonton drama korea yang berjudul Somehow18 di laptopnya serta cemilan cemilan yang berserakan diatas kasurnya. Ia tidak perduli bagaimana berantakan kamarnya, yang penting ia bisa bersantai setelah kegiatan sekolah yang melelahkan.
Seusai menonton dia mengambil handphonenya untuk mengecek apakah ada notifikasi chat untuknya. Nyatanya tidak ada. Diline hanya ada chat chat dari OA yang tidak penting, WA banyak pesan dari grup kelasnya sendiri, ia risih rasanya ingin keluar saja dari grup kelasnya tersebut karena mereka hanya mengobrolkan sesuatu yang tidak penting.
Beralih ke instagram, ia membuka akunnya. Hanya ada notif 14 love 1 comment . Tidak ada yang penting. Akhirnya ia membuka WA untuk mengajak sepupunya tersebut datang kerumah, karena ia sangatlah bosan.
Oi
P
P
PWhat?
Sini dungs.
Dd bocenMls.
Ada pizza nih drmh
Otw...
Ia hanya terkekeh melihat adik sepupunya tersebut. Giliran ada makanan saja langsung cepat. Segera ia beranjak dari tempat tidur dan memunguti sampah sampah cemilannya tadi dan membuangnya kekotak sampah.
Diluar cuacanya sangat panas. Tidak ada angin yang lewat, Membuat orang orang jadi malas untuk beraktivitas diluar rumah. Tak lama kemudian ada suara seseorang dibawah sana meneriaki namanya. Sudah pasti itu Rania siapa lagi kalau bukan dia.
"Pizzaaa... dimana engkau berada?!~" teriak rania dengan menaiki tangga menuju kamar Darissa.
"Mana?mana? Mana pizza?" Tanyanya langsung saat memasuki kamar.
Darissa menyentil dahi rania "pizza mulu pikiran lo"
"Wah..wah..wah... penipuan ini namanya." Ujarnya seraya mengacungkan jari telunjuknya. "Jangan PHP dong, nggak bisa dibiarin ini".
"Lebayy lu"
"Yaudah gue pulang" merajuknya
"Yaudah pulang sana" ucapku pura pura tidak tau. Mana mungkin ia pulang, baru saja sampai plus cuaca diluar sangat menyengat kulit.
"Kok disuruh pulang sih!? Dimana mana tuh tahan kek biar ga pulang huh. Gue tuh kesini panas panasan tau, sampe sini masa gak dapet apa apa" cerocosnya panjang x lebar
"Berisik amat sih elah. Pms lo ya"
"Ke-po"
"Yaudah pesen pizzanya ga jadi" ucapku santai mengambil gadgetku
"Eh eh jangan dungss, jadi yaa beli pizza nya ya ya ya ya ya ya pliissss"
"Beli sendiri lah"
" -_-"
"Iye iye, gue beliin"
"Yuhuuuu, gue yah yang pilih topping nya"
"Enak aja gue lah"
"Aishh. Pelit"
"Yaudah ga--"
"Iya iya iya terserah"
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Get You?
Teen FictionPernah saling suka? Tapi, doi gak ngajak jadian. Kalo iya kita sama. Masa cewek digantungin sih. Aneh This is my love story~♡ happy reading