Part 1- Begin

60 2 1
                                    

Akhirnya bisa up part ini...
Maaf kalo jelek ya, bagi yang gak suka silahkan tekan tombol close...

Awas! typo mengintai guys..

Happy Reading..💝

Part 1

*Author pov*

Brakk!!
Hantaman keras terdengar begitu menyakitkan yang keluar dari kerasnya baja yang kuat menerjang tulang rapuh manusia. Bau tembaga besi mengguar tajam di udara. Mengundang perhatian dari seluruh pengguna jalan.

.

.

.

*Pagi ini, pukul 09.00 KST waktu Seoul tabrakan terjadi di jalan---
Diduga dua penyabrang itu tidak memperhatikan adanya mobil yang melaju kencang kearah timur.
Mereka terpental jauh dari lokasi kecelakaan dan salah satu korban yang diduga seorang wanita berkursi roda tersebut tewas ditempat kejadian. Demikian-- *

Kring... kringg.
"Yeoboseo(Hallo)" suara bernada dingin dan terdengar tegas seorang namja paruh baya
"n-nNe.. Sajj-angnim saya telah melakukan perintah yang sudah an-nda perintahkan. Jadi, tolong jangan bun-nnuh saya Sajjangnim" sarat akan ketakutan

"Haha.. itu belum sepenuhnya membayar hutangmu padaku tuan Yoo" ujarnya dengan nada yang sinis dan menakutkan
"Aku akan melepasmu... Jika wanita itu benar-benar telah mati. Tapi jika tidak, aku yang akan memenggal kepalamu didepan istri dan anakmu"

Pipp.

.

.

.

.

.

Suara sirine mobil ambulance terdengar memekakkan telinga. Tak lama kemudian datanglah seorang Dokter dengan beberapa suster dibelakangnya.

Deg.. Taehyung-ah...

"Ap-pa yang terjadi dengannya?"ujar dokter dengan tag 'Kim Seokjin' itu akan sarat khawatir yang dalam
" Sebenarrnya... i-itu.. pasien.." gagap salah satu suster ambulance
"Jawabb dengan benar!! Berikan diagnosisnya dengan tepat!" suara bentakan yang mengerikan
"Ia mengalami henti jantung selama satu menit,dok. Kita--"
"Shitt!! Bertahanlah- bertahanlah.. Hyung mohon jangan tinggalkan hyung Tae-ah" dengan mendorong brankar masuk dalam ruang ICU.

Tit...Tit..Tit...
"Dok, detak jantung pasien melemah, trombosit dan tekanan darah menurun drastis..."
"Siapkan ruang operasi sekarang!!
cepat!"

"Hyung.. mohon Taehh"

.

.

.

.

Tap.. tap..
Derap kaki sepatu di lantai yang senyap.

"Selamat pagi, Dokter Jeon"
seorang suster cantik menyapa dengan senyum dan pandangan mata yang menggoda di meja resepsionis rumah sakit lantai tujuh.
"Pagi suster Min"
balas dokter tampan tersebut dengan senyum ramah yang bertengger di bibirnya.
"Tolong berikan daftar pasien yang harus saya periksa hari ini,Suster Min" Pinta dokter bertag Jeon Jungkook tersebut
"Ndee(Ya)... Keadaan pasien nomer 207 sudah menujukan grafik yang bagus,Dokter" dengan menyodorkan kertas daftar pasien kepada Dokter tersebut.
"Jinjaa(Benarkah)??... Wah dia cepat pulih"ujarnya dengan penuh antusias.

.

.

.

.

.

.
Di suatu ruang operasi yang menegangkan. Terlihat seorang pemuda tampan nan kurus tergeletak lemas dan menyedihkan di atas brankar operasi.

Dentingan yang memekakan telinga dari alat Kardiograf yang menunjukan grafik yang tak stabil.
" Dok, pasien kekurangan darah" suara suster yang menyiratkan kecemasan
"Siapkan satu kantung darah bergolongan AB dengan rhesus negatif" sergah dokter dengan suara bergetar dan mata yang berair
"T-ttapi, stok AB tidak ada dok"
"Cari di Bank Darah seluruh Seoul, jika perlu minta bantuan Bank Darah luar kota. CEPAT!!"

.

.

.

Suasana di pemakaman mulai berangsur-angsur sepi hanya ada beberapa orang yang masih bisa bertahan disana. Salah satunya adalah namja bersurai legam dan kulit pucat yang tengah menangis didalam pelukan sang kekasih.

"Hiks.. hiks.. joo hyun-ah.. wae? wae?!(kenapa) Kenapa kau tak mendengarkan kata-kata oppa hah? Kenapa mau lebih memilih si Kim yang brengsek itu daripada oppamu sendiri? Wae?  Hiks.. kenapa kau meningggalkanku?" racau si pemuda manis yang sudah sembab karena terlalu lama menangis.
"Sudahlah Yoongi hyung ... Relakan adikmu.. Ini sudah takdir" Ujar si pemuda bersurai kecoklatan pada namja manis dipelukannya
"Tidak!... Ini semua salah si Kim Brengsek! itu... aku akan membalas kematian adikku dengan membunuh Kakak nya itu... Nyawa harus dibalas dengan nyawa bukan?" ucap si pemuda manis yang bernama Yoongi dengan seringai dingin dan mengerikan terpatri di wajah pucatnya.
"Andwee(Tidak)... Hyung.. aku mohon jangan.. ikhlaskan kepergiannya hyung" sergah pemuda yang berlabel kekasihnya itu
"Wae? kau membelanya Jimin? ...
Hah sudah kuduga, kau pasti akan melarangku. Oh ya.. aku hampir saja lupa, kau kan adalah Sahabat dari Kim sialan itu kan? sudah pasti kau akan menghentikanku" Balas Yoongi dengan nada sinis
" Tidak hyung.. aku tidak berm-.." cegah namja bersurai coklat itu pada kekasihnya
"Hah.. kau memang Brengsekk Jimin" potong Yoongi yang kemudian pergi meninggalkan Jimin yang tengah memandang sendu kepergiannya.

.

.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang tengah mengawasi mereka dari kejauhan...

.

.

.
TBC.
Hai hai.. Aku balik lagi nih..
Baru bisa up sekarang, moga-moga aja ada yang mau baca cerita yang masih amburadul ini...
Thnks yang udh mau nungguin#Cielah ge'er bngt gua😂

Bye-bye,
see you,Dont forget "Komen" yupps
           

                                        Sunday, 22/04/18
17.10
SINTA💖


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blood Sweat and TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang