Hari Kedua

85 3 0
                                    

Tok... Tok... Tok...
Suara ketukan pintu dari luar membangunkan seseorang di dalam kamar yang bertuliskan nomor 11.

"Udah bangun semua?" tanya seorang wanita yang merupakan pendamping peserta wanita ketika pintu yang ia ketuk terbuka dan menampakkan cewek yang sepertinya baru bangun tidur.

"Belum kak, masih ada yang tidur" jawab Vita dengan mengucek matanya yang terasa perih karena silau dengan cahaya lampu dari luar kamarnya.

"Kalau gitu bangunin semua. Habis ini kita persiapan sholat subuh. Pakai baju olah raga soalnya kita sekalian senam" Rika menjelaskan jadwal pagi ini kepada nia.

"Baik kak" ucap Nia dengan senyum yang seperti dipaksakan. Setelah Seniornya itu pergi, Nia langsung menutup pintu dan segera membangunkan teman-teman sekamarnya.

Ya, seperti yang kalian duga. 1 kamar diisi oleh beberapa peserta dengan fasilitas 2 ranjang , 1 kasur lantai dan 1 kamar mandi. Kamarnya juga dilengkapi AC dan Tv.

Tapi mereka dilarang untuk menyalakan Tv. Bahkan remot Tv setiap kamar juga diambil oleh pendamping bimtek.

====

Setelah bersiap-siap, mereka semua turun ke lapangan hotel dan langsung berbaris untuk menuju masjid yang memang tak jauh dari hotel dan lapangan tempat mereka latihan.

"Baik, yang non islam dan yang sedang berhalangan bisa tunggu disini. Yang lain silahkan masuk ke dalam masjid" ucap Rayhan dengan suara sedikit keras agar semua anak mendengarnya.

Setelah dibubarkan merekapun berpencar. Sebagian menuju tempat yang dibilang seniornya tadi "Bang Rayhan", dan yang sebagian lagi menuju ke dalam masjid.

Setelah sholat selesai, mereka langsung digiring ke lapangan untuk senam. "Yang bawa mukenah silahkan di kumpulkan di situ" ucap Tina sambil menunjuk tempat duduk yang disebelahnya ada tiang penyangga bangunan.

Merekapun mulai menggerak-gerakkan tubuh mereka mengikuti pemimpin senam yang ada di depan barisan mereka. Setelah melakukan pemanasan dan senam ringan mereka langsung di suruh lari mengelilingi lapangan itu sebanyak 3 kali.

"Yaampun lapangan seluas ini kita kelilingi 3 kali, sambil lari pula. Kakiku langsung berotot setelah pulang dari sini" Keluh aditia dengan wajah yang ditekuk karena kesal.

"Syukuri saja, banyak teman kita yang ingin seperti kita. Tapi kita yang terpilih justru banyak mengeluh disini. Ayolah kita buktikan kalau kita ini pilihan yang tepat" ujar Rio dengan bijak.

"Siap komandan" ucap Aditia dengan semangat. Ucapan Rio tadi seolah-olah membakar semangat Aditia yang sempat padam karena kelelahan.

Seusai mereka lari keliling lapangan 3 kali, mereka diharuskan baris lagi untuk mendengar intruksi dari seniornya yang merupakan pendamping mereka di bimtek ini. "Yang merasa pagi ini piket menyiapkan sarapan silahkan balik kanan menuju ruang makan" perintah yang keluar dari mulut Rayhan terdengar keras dan begitu jelas bagi para peserta.

Beberapa anak terlihat keluar dari barisan itu. Ya, mereka adalah anak-anak yang mendapat jadwal menyiapkan sarapan pagi hari ini. Mereka juga sudah membuat jadwal piket ruang makan kemarin.

=====

Setelah dirasa sudah cukup waktu untuk menyiapkan sarapan, Rayhan mengintruksikan para peserta untuk menuju hotel dan langsung ke ruang makan. Mereka berjalan menuju hotel tapi masih tetap berada dalam barisan dan dengan langkan yang sama.

Itulah ciri khas seorang paskibra.

Saat sampai di lapangan hotel, mereka dibariskan lagi untuk mengambil minuman hangat sekalian menunggu teman mereka yang bertugas menyiapkan sarapan selesai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

paskibraka untuk indonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang