Prolog

167 12 0
                                    

"Gab, aku mau pergi jauh banget loh" ucap seorang gadis kecil berusia enam tahun itu sambil menggoyang-goyangkan kakinya.

Sedangkan anak lelaki disampingnya yang berusia delapan tahun sedang membuatkan karangan bunga berbentuk mahkota itu terdiam sebentar lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Pergi kemana? Memang jauh sekali ya?" Tanyanya sambil memasangkan rangkaian bunga berbentuk mahkota itu pada gadis disampingnya.

"Kata Daddy sih jauh, tapi aku ngga tau jauhnya kaya apa?"

Dirinya memang diberitahukan oleh Ayahnya bahwa akan segera pindah dari rumahnya saat ini.

Entah apa alasannya dirinya pun tak tau, dia masih sangat kecil untuk mengetahui urusan orang dewasa.

Mendengar itu membuat Lelaki kecil bernama Gab terlihat murung. Baru saja dirinya mendapatkan teman bermain selain Kakaknya yang kaku itu, tapi sekarang ia pun harus kehilangan.

"Kalo Jessie pergi nanti Gab main sama siapa?" Gab berucap pelan terdengar bahwa saat ini suara begitu sedih.

Jessie pun ikut bersedih mendengarnya, bahwa semenjak tiga bulan terakhir saat keluarga Gab baru saja pindah ke rumah yang bersebelahan dengan dirinya tak ayal membuat Jessie mempunyai teman baru.

Sikap Gab yang gampang akrab dengan dirinya membuat Jessie sangat suka jika bermain dengan Gab.

Gab yang sangat suka menarik kuncir rambutnya yang di kepang dua, katanya dirinya mirip kambing yang mempunyai dua tanduk.

Jessie sangat kesal jika sudah dipanggil begitu, baginya dikuncir dua itu sangat ciri khas dengan dirinya.

"Jessie juga ngga tahu nanti di tempat baru mau main sama siapa kalo ngga ada Gab?" Jessie membenarkan poninya yang bergerak-gerak tertiup angin.

Mereka terdiam menatap hamparan luas tanah lapang dihadapannya, terlihat kalau rumput-rumput panjang itu bergoyang kesana kemari karena tertiup angin.

"Jessie.. ayo sayang kita mau berangkat" teriak seseorang dari arah belakang mereka, ternyata itu Mommy Jessie yang sudah rapih dengan menjinjing dua koper ditangan kanan dan kirinya.

Jessie yang melihat itu segera terbangun dari duduknya, gerakan itupun kemudian diikuti oleh Gab.

"Jessie mau pergi sekarang?"

Jessie terlihat mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan Gab.

Kedua kuncirannya pun ikut bergoyang-goyang saat Jessie menganggukkan kepalanya.

"Jessie jangan lupakan aku ya? Kan aku cowo ganteng pertama yang jadi teman Jessie" ucap Gab sambil memamerkan gigi putihnya.

Jessie tertawa sambil menutup mulutnya.

"Baiklah, dan Gab juga jangan lupakan aku ya karena aku juga gadis cantik pertama yang jadi teman kamu"

"Kalau itu sih pasti"

"Aku pergi dulu ya Gab" Setelah mengatakan itu Jessie berlari kearah Mommy nya yang sedari menatap mereka.

Keluarga Jessie memasuki mobil, tak berapa lama mobilpun mulai berjalan.

"Sampai bertemu kembali Gab!" teriak Jessie sambil melambaikan tangannya dari balik jendela mobil yang terbuka kacanya.

Gab berlari mendekati mobil yang berjalan itu sambil berteriak tak kalah kencang dari Jessie
"Kita pasti akan bertemu lagi Jessie!!".

Ya..
Itu adalah janjinya.
Mereka pasti akan bertemu lagi.

Walaupun Gab sama sekali tak tau dimana tempat tinggal Jessie yang baru, tapi ia yakin suatu saat mereka akan bertemu.

Janji dimasa kecil akan terwujud saat mereka dewasa.

****

Gabriel datang dengan membawa cerita bersama Jes-jes..

Semoga cerita tentang Gabriel ini mampu diselesaikan sesuai ekspetasi, jangan sampai Stuck ditengah jalan.. semoga saja.

Masih belum kepikiran bakal gimana cerita Gabriel ini.

Jangan lupa Vote & Comment tentang cerita ini ya, kalian juga bisa kok ngasih ide buat Chapter selanjutnya.

See you
♡pricylia♡

LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang