2. Broken Heart

347 33 1
                                    

Pagi ini Saani sedang berada dirumah Tzuyu, tetapi sang pemilik rumah tak kunjung membukakan pintu untuknya.

"Aish kemana anak ini" kesal Saani

Berulang kali Saani menelpon Tzuyu tetapi tidak ada 1 panggilan pun yany dijawab olehnya.

Ia sangat kesal, apa ia kepagian? Tidak mungkin! Bahkan sekarang waktu sudah menunjukan pukul 8 pagi.

Ia pun duduk dikursi karena kakinya lelah untuk berdiri daritadi.

"Hei nunggu gue ya?" Kata Tzuyu

Saani pun berdiri dan menunjukan  ekspresi kesalnya.

"Lo darimana aja sih? Lumutan tau gak gue nungguin lo disini" kesal Saani

Tzuyu menatap sani dari atas hingga bawah, ia memicingkan matanya, "Engga tuh gaada lumutnya" katanya polos

Saani hanya menggeleng kecil, "terserah lo deh"

Tzuyu terkekeh "baru pulang jogging dimarahin, ngajak berantem?"

"Mandi dulu sana, jijik gue sama keringat lo" kata Saani

Mereka berdua pun akhirnya masuk kedalam rumah. Saani duduk disofa sambil memainkan ponselnya menunggu Tzuyu selesai mandi.

Tak lama kemudian datanglah Tzuyu yang sudah rapi seperti mau pergi saja, Tzuyu pun menghampiri Saani.

"Ke Mall yuk, gue pengen jalan jalan" ajaknya

"Hm? Tumben lo? Bisanya lo kan mageran" heran Saani

"Yaelah mumpung mau nih"

Mereka berdua pun akhirnya pergi ke Mall yang berada ditengah kota. Mereka menikmati waktu bersama, berdua tanpa satu sahabat cowoknya itu.

Biasanya mereka pergi bertiga bersama sahabat cowoknya, tetapi sekarang Tzuyu belum siap untuk bertemu dengannya, apakah ia akan marah kepada Tzuyu? Itu yang ada dipikiran Tzuyu.

Ia ingin menanyakan kepada Saani sahabatnya bagaimana keadaan pria itu tetapi ia ragu.

Tzuyu melamun terjebak dalam pikirannya sendiri ia penasaran bagaimana kabarnya, tetapi ia juya takut jika pria itu marah kepadanya karena menghilang secara tiba tiba selama 3 tahun? Apa mungkin ia sudah memiliki pacar? Mungkin, pria itu kenal dengan Tzuyu saat kelas 9 dan Tzuyu kelas 8. Dan sekarang ia kelas 12.

Mungkin pria itu sudah memiliki kekasih, bagaimana tidak? Wajahnya yang tampan dan ramah kepada orang orang sangat peduli ke oranglain tidak ingin melihat orang lain kesusahan itu yang membuat Tzuyu jatuh hati kepadanya, tetapi entah dengan perasaan pria tersebut, mungkin pria itu menganggap Tzuyu sebagai adik atau sahabatnya tidak lebih dari itu

Lamunannya terhenti saat ada seseorang sedang menepuk bahunya, ia memejamkan matanya dan menghela napasnya kasar.

"Saani, kenapa sih lo ngagetin gue?" Kesal Tzuyu

"Em.. maaf ini dompet anda jatuh tadi, dan maaf saya bukan Saani. Sepertinya teman anda sudah jalan duluan" kata Suara berat itu

Tzuyu membelakan matanya kaget, rasanya ia ingin menghilang saat ini saja.

Ia pun membalikan badan dan memasang wajah semanis mungkin, "terimakasih" katanya setelah mengambil dompetnya lalu pergi

Pria itu masih mematung, ia seperti tidak asing dengan perempuan tersebut. Ah sepertinya wajahnya memang pasaran.

🌻🌻🌻

Saani mengajak Tzuyu ke cafe untuk mendengarkan cerita Tzuyu kenapa ia menghilang selama 3 tahun ini.

KAKKEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang