"Hai!" Sapa Vino ke pacarnya. Ia mencium kedua pipi pacarnya itu dengan mesra. Membuat semua orang jijik melihat pemandangan itu.
Bagaimana tidak jijik? Pacarnya itu namanya Angel. Tapi tidak sesuai dengan keadaan tubuhnya. Sedangkan Vino, udah ganteng, tajir pula. Tapi menyukai Angel yang badannya gemuk itu?
Apa kata orang?! Pastinya jijik. Merasa mereka tidak pantas berpacaran. Begitupula dengan Angel. Ia merasa tidak pantas berpacaran dengan Vino.
Kalian yang badannya merasa gemuk, yang punya pacar ganteng dan tajir, merasa malu nggak sih? Ditambah nggak nyaman pula. Diomongin, dihina-hina, dijelek-jelekin, sampai kalian merasa ingin bunuh diri aja.
Itu yang dirasakan Angel selama ini. Bahkan ia berpikir, untuk bunuh diri aja sekarang juga. Sebenarnya, ia ingin diet dan tubuhnya bisa langsing seperti teman-temannya.
Tapi apa boleh buat jika ia hobinya adalah makan terus? Melihat makanan yang ia suka saja, sudah bisa menghabiskan 2 porsi. Bahkan lebih! Bayangin!
"Eh, hai...ju..ga." Yang pada akhirnya, Angel membalas sapaan Vino terhadapnya dengan canggung.
Vino tersenyum. Membuat semua para cewek cewek yang ada dikantin itu meleleh seketika. Terlebih lagi Angel yang disampingnya, bagaimana tidak meleleh?
"Caca sahabatnya Angel, kok nggak peka sih?" Sindir Vino terhadap Caca disamping Angel yang sedang menikmati baksonya.
"Sabar elah. Lo kira gw mau disini? Ngeliat lo berdua pacaran? Hello! Ya enggak lah. Gw ngerti kok sindiran lo. Tapi bakso gw belom abis." Protes Caca, "Angel! Nih pacar lu ajak kemana kek! Ganggu gw makan!"
Angel meringis melihat Vino mengganggu acara makan Caca. Ia segera menarik tangan Vino pergi dari hadapan Caca. Lebih tepatnya, ditaman belakang sekolah.
"Ngapain sih kamu ajakin aku ke taman?" Vino membuka pembicaraannya sambil duduk. Lalu menarik tangan Angel agar Angel duduk disampingnya.
"Nggak ada tempat." Balas Angel singkat.
"Banyak tempat kok. Tapi kenapa kesini? Dikelas kan juga bisa."
Angel memutar kedua bola matanya dengan malas, "Maksud gw ke taman itu, karena gw nggak mau diliat orang."
"Kenapa?" Tanya Vino polos yang masih menatap pacarnya itu.
"Lo tau sendiri badan gw gimana. Dan lo? Lo ganteng, gw jelek. Seakan kita itu namanya Handsome and the Beast." Jawab Angel.
"Gw juga heran. Kenapa dulu lo tembak gw ditengah lapangan gw terima ya? Harusnya gw sadar diri. Nggak seharusnya gw terima lo jadi pacar gw." Lanjutnya.
Vino juga heran. Mengapa dirinya bisa begitu menyukai Angel yang gendut itu? Jawabannya hanya satu. Angel berbeda dari yang lain menurutnya.
"Lo cantik kok. Pantes jadi pacar aku." Vino mencubit kedua pipi Angel dengan gemas.
"Ih! Awasin tangan lo nggak? Sakit tahu!"
"Nggak mau! Pacar aku cantik, lucu, gemesin."
"Tapi gw gendut."
Ucapan Angel membuat Vino mendekatkan dirinya ke telinga Angel. Dan membisikkan kalimat yang membuat Angel bergidik ngeri.
"Kamu emang gendut. Tapi dimata aku kamu gendut itu seksi."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewekku Gendut
Teen FictionAngel Pratiwi, cewek yang mempunyai tubuh sangat gendut. Tapi mempunyai pacar yang sangat sayang kepadanya. Tidak peduli, ia gendut ataupun memiliki tubuh yang langsing. Vino Dagarya, cowok yang menembak Angel ditengah lapangan. Ganteng dan tajir it...