MAMA

12 1 0
                                    

Mama (Real Story)

Ayahku membuka sebuah usaha jasa sewa mobil sejak 6 tahun lalu. Karena kegigihannya, kami sekeluarga mampu hidup dengan layak dan serba berkecukupan. Aku adalah anak pertama dari 4 orang bersaudara. Saat kutuliskan cerita ini, aku sudah menginjak umur 18 tahun dan baru saja lulus dari sebuah SMA ternama di Bali. Masa-masa liburan pra-kelulusan ini membuat hari-hariku dipenuhi kebosanan yang serasa tak berujung.

Singkat cerita, kisah ini bermula pada tanggal 28 April 2016. Pada saat itu, aku sedang berinternet ria dengan harapan dapat membunuh rasa bosanku di ruang tamu. Ruang tamuku memiliki 2 jendela besar yang langsung menuju ke halaman depan dan garasi mobil. Saat itu, tepat pukul 23.12 malam, aku melihat sekelebat putih merangkak tepat di luar jendela ruang tamuku. Pada mulanya aku masih bisa positif thinking dan berpikir jika itu anjing. Lantas aku memastikannya. Aku keluar untuk mengecek jika benar itu adalah seekor anjing, namun tak dapat kutemui seekor anjing di gang depan rumahku. Tiba-tiba, dari kejauhan nampak sekelebat kain berwarna putih dengan rambut hitam kusut yang menjuntai ke bawah berdiri di bawah pohon mangga tetangga. Aku kaget, dan tidak bisa bergerak. Perlahan nampak ia memiringkan kepalanya ke arah kiri, dan mulai terdengar suara ketawa yang sangat familiar dalam mitos hantu indonesia, yakni Kuntilanak. Sontak aku lari ke dalam rumah dan menutup pintuku, mematikan lampu ruang tamu, dan lari ke kamarku dengan gemetaran.

Interaksi itu tidak ada apa-apanya. Hingga tepat kemarin, tanggal 29 April 2016. Pada saat itu, jam menunjukkan pukul 10 lebih. Aku sedang berselancar ria di dunia maya sambil menunggui mobil sewaan yang belum kunjung datang. Seluruh anggota keluargaku sudah tidur termasuk Mama dan adik-adikku, sedangkan ayahku sendiri belum juga datang ke rumah. Suasana ruang tamu saat itu biasa saja, dan tidak ada firasat atau perasaan jelek yang menghampiriku. Gorden jendela masih terbuka, dan beberapa tetangga masih lalu-lalang di gang depan rumahku. Rasa takut akan adanya penampakan terbesit lagi dalam pikiranku, tapi what the hell lah, yang penting aku bisa ngenet dengan tenang. Tiba-tiba
Mama datang dari belakang, dan duduk di sampingku dengan pandangan mengantuk. Lalu terjadilah dialog :
Aku : "Kok bangun lagi ma?"
Mama : "Iya do, ini yang nyewa mobil ngga dateng-dateng dari tadi."
Aku : "Yaudah, disini dah tunggu dulu ma. Sekalian temenin download film."
Mama : "Yaa"
Aku tenang-tenang aja waktu itu, ngga ada yang aneh menurutku. Aku lanjutkan aktivitasku dengan mendownload beberapa film thriller dan horror. Mama diam saja di belakangku, aku berpikir "Mama pasti ketiduran nih. Yaudah diemin aja, nanti kalo mobilnya dateng aku bangunin deh."

Pas ketika jam 12 lebih, datanglah mobil sewaan milik ayahku. Kubangunkan Mama dengan pelan, dan kukatakan jika mobilnya sudah datang. Mama terbangun, dan membuka pintu ruang tamu yang tadi sudah kututup, dan bergegas berjalan keluar. Aku tetap diam di depan laptopku. "Mama sudah diluar. Biar yang nyewa mobil ini bayarnya ke Mama saja. Nanti aku yang nutup pintu pagar." pikirku praktis. Jadi kulanjutkan browsing riaku ini.

Sesaat, setelah mobil terparkir dengan baik dan suara mesin mobil akhirnya mati, tiba-tiba terdengar suara "Permisi buk."
Aku celingukan. Aku bergegas berjalan keluar, menghampiri penyewa mobil ayahku. Kudapati ia berdiri seorang diri disana, benar-benar sendiri.
"Berapa gus?" tanya bapak itu sopan
"150.000 Pak." ucapku lagi
Lantas ia menyodorkanku uang sewa mobilnya kepadaku. Perasaanku masih tenang-tenang saja, karena pikiranku pasti Mama sedang kencing di kamar mandi luar (Aku memiliki 2 kamar mandi. 1 di samping garasi dan 1 lagi di kamar Ayah & Mamaku). Tapi ada yang aneh. Lampu kamar mandi luar tidak terlihat menyala. Perasaanku mulai tidak enak. Kutolehkan kepalaku ke kiri dan ke kanan, mencari Mamaku.
"Gus, nyari apa?" tanya bapak itu kebingungan.
"Pak, tadi Mama saya kemana?"
Bapak itu tampak bingung dengan apa yang aku ucapkan barusan. Lalu ia menjawab
"Wah gus, perasaan tadi cuma gusnya aja yang keluar. Ngga ada siapa-siapa lagi."
Sontak bulu kudukku merinding lagi. Bapak itu akhirnya buru-buru permisi.

Aku yang masih ngga percaya, celinguk kiri kanan mencari Mamaku. Tapi tak dapat kutemukan Mama di luar. Hingga akhirnya kuputuskan untuk masuk lagi ke dalam rumah, dan kukunci pintu ruang tamuku. Aku berjalan ke kamar Ayah & Mama. Saat kubuka pintu kamarnya, tahukah apa yang kulihat?

Sesosok wanita berwarna hitam berdiri tepat di belakang kasur Mama, dan Mama yang tertidur pulas

Riddle And Horror StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang