Langit sudah mulai gelap, aku terpaksa berjalan dengan dua tongkat milik ayahku dulu yang menyangga di ketiakku. Youngra bilang aku terlalu berat untuk bertumpu padanya, udara malam memang sangat segar.
Tujuanku adalah kedai makanan kecil didekat sini, membeli jajangmyon didekatnya dan beberapa kaleng soda untukku dan Youngra. Dia hanya tersenyum senang dengan semua bawa’an yang aku beli, ya tentu saja semuanya aku yang membayar.
“Coba saja setiap hari kau begini.” Ujarnya sambil berjalan mengiringiku. “Minggu depan kau yang harus mentraktirku seperti ini.” balasku. Dia menekuk wajahnya lalu berkata
“Dasar pelit!”
wajahnya lucu.“Eh? Na-ya, lihat.” Youngra menyenggol-nyenggol sikuku berkali-kali.
Mataku langsung tertuju pada laki-laki yang sedang menghisap rokoknya, “Sehun?”
aku tidak heran jika dia merokok dan masih
berseragam sekolah begitu, tapi yang aku herankan dia sendirian? Lihat pakaiannya, penuh jejak sepatu dan celananya ada yang robek.“Se” aku hendak memanggilnya, tapi anak SMA Shindongshin mengayunkan kayu yang di pegangnya ke punggung Sehun. Dia tersungkur memegangi punggungnya, itu pasti sakit. Aku hanya bisa tercengang melihatnya, anak SMA Shindongshin itu mengangkat kayunya lagi memulai untuk memukul Sehun lagi.
“Ya!” teriakku, begitu saja keluar saat melihat Sehun yang sudah tidak berdaya akan di pukul lagi.
Langkahku memang pelan karena harus dengan dua tongkat menyebalkan ini, tapi aku sadar hanya butuh lima detik sebelum siswa SMA Shindongshin mengayunkan kayunya padaku. Jadi aku mulai menahan nafasku lalu mengangkat tongkat bagian kananku, mengayunkannya tepat di bagian sensitif
semua laki-laki tidak peduli seberapa sakitnya itu.Laki-laki ini terjatuh dengan kepala terlebih dahulu.
“Nice!” teriak Youngra, dia selalu berteriak begitu saat aku berkelahi dengan laki-laki. sehun tercengang hanya bisa menahan rasa sakit di punggungnya lalu berkata,“Kau, jangan pernah melakukan itu padaku lagi.”
Aku tahu dia memang tidak ingin aku melakukan hal menyakitkan itu lagi padanya. Mengingat dia juga kalah denganku saat aku melakukan hal yang sama padanya dan aku hanya tersenyum saja.
-*-
Aku menyuruh Youngra membawa Sehun ke taman dekat rumahku, aku pulang sebentar untuk mengambil alkohol,kapas,perban dan krim penghilang sakit.
“Pelan! Kau itu gadis bukan? Kasar sekali!” mulut lebarnya cerewet lagi, dia seperti sudah lupa siapa yang menolongnya.
“Diam!” ujarku lalu menekan lukanya dengan kapas yang basah dengan alkohol,
“Ya! SAKIT BODOH! KAU INGIN MATI HAH!”
“Ish! Akan lebih sakit jika mulut lebarmu itu
berteriak, sudah diam kau setan pirang!”“Tutup mulutmu!” teriak Sehun. Aku menyuruh
Youngra untuk mengabari MinHyun tentang
keadaan Sehun, dia menurut saja tapi aku tahu dia memang malu saat melihat laki-laki seperti Sehun bertelanjang dada. Kalian jangan berpikir aku punya otak mesum atau semacamnya, tentu saja aku malu. Tapi aku berusaha terlihat biasa saja didepannya, dia bisa mengolok-olokku nanti.“Ya, sakit!” pekiknya setelah aku sadar aku sudah menekan berlebihan lukanya, “Ah maaf.” Aku melihat banyak bekas luka di punggungnya yang lumayan lebar ini, memang lebih lebar sedikit dari
punggung Chanyeol oppa.Aku mendengar dia menyalakan korek apinya, diamengarahkan api kecil itu ke ujung rokoknya. Segera aku melemparnya jauh-jauh,
“Ya! apa yang kau,” protesnya.
“Aku tidak suka bau rokok dan kau kira bisa
seenaknya merokok saat bersamaku?” dia memang seperti kotoran membandel yang ada di kaos kaki, sekotak rokok dan korek lainnya dia keluarkan dari saku celananya.“Baiklah, lututku semakin nyeri. Aku pulang.” Dia memang sangat pintar membuat orang kesal, aku tak tahu dia mendapat pelajaran privat dimana untuk membuat orang kesal.
“Lepaskan!” teriakku saat tangannya meraih erat pergelangan tanganku. Dia hanya diam masih menikmati menghisap asap yang tidak berguna itu,
“Ya, Lepaskan aku.”
“Pergi saja sana, kau bilang mau pergi?” ujarnya, bagaimana aku bisa pergi jika tangannya masih mencengram pergelangan tanganku? Jika tadi dia menahan tongkatku aku masih bisa pergi dengan satu tongkat.
“Pergi saja, kenapa masih ada didepanku? Cerewet sekali.” Ujarnya masih terus melanjutkan kegiatan merokoknya dan memegang pergelangan tangnku kuat-kuat.
Mulut dan apa yang dilakukannya sungguh-
sungguh berlainan, entah apa yang dilakukan otak kacang polongnya itu,“Matikan rokoknya, setelah itu aku akan duduk lagi.” Dia membuang rokoknya begitu saja dan menginjaknya, dia jinak juga.
“Berbalik, biar aku obati lagi.” Ujarku, tak ada
kalimat menyebalkan dari mulutnya dia menurut begitu saja. Akhirnya aku bisa tenang tanpa teriakan menyebalkan darinya.
Aku melilitkan perban di punggungnya melewati dadanya, sebenarnya ini memalukkan karena kelihatannya aku memeluknya dari belakang. Tapi
aku baru sadar kalau dia ternyata wangi juga, aku menarik perkataanku tentang dia yang bau. Seperti wangi bedak dan sabun berbaur menjadi satu, tunggu aku seperti mengenali bau macam ini. Baby cologne? Hahahah! Aku sungguh ingin segera mengolok-oloknya mengingat adik sepupuku dulu pernah menggunakan wangi yang sama dengannya, seorang preman menggunakan Baby
cologne?“Kenapa tidak pakai baby cologne aroma vanilla?” godaku.
“Apa pedulimu?” aku tahu, dia pasti sedang malu sekarang.
“Kau galak sekali?”
“TUTUP MULUTMU! LAKUKAN YANG HARUS KAU LAKUKAN! JANGAN BANYAK MULUT!”teriaknya, saat yang tenang tadi rusak karena teriakan menyebalkannya.
“Dasar setan pirang.” Cetusku,
“Apa?” dia mulai meneriakiku sampai akhirnya
Minhyun dan Chanyeol oppa datang, oh aku rasa aku mulai tersipu dengan kedatangannya. Aigoo oppa, kau tampan sekali?
Bingkai kotak penuh hitam polos dengan kaca
bening menghiasi wajahnya, rambut hitam kelam yang terlihat mengkilat, kaki panjang yang terlihatbagus, kulitnya yang mulus dan bibirnya yang penuh.Aaa! Aku jadi histeris sendiri didalam hati. Lalu aku sadar setan di sebelahku sudah meilirkku dengan lirikan kematian andalannya.
“Apa yang kau lihat? Kau mau mati?” dia
mengepalkan tangannya, menunjukkannya padaku.Aishh-_-

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Prince
Fanfiction"Apa maksudmu hah?! Bicara yang benar, aku tidak mengerti bahasa preman!" pekikku. "JANGAN LIHAT YANG LAIN SAAT KAU BERSAMAKU, SAAT AKU BERSAMAMU JANGAN BERANI-BERANI MENGGUNAKAN MATAMU UNTUK MELIHAT YANG LAIN SELAIN AKU. JIKA AKU MELIHATMU SEPERTI...