15

27.7K 1.7K 11
                                        


"Belum..."

"Belum..."

"Belum..."

Jawaban yang Kevan berikan tadi siang terus berputar seperti sebuah kaset rusak di dalam pikiran Keyla.Ulu hatinya semakin sakit kala mengingat kembali kejadian saat itu.

Sesudah Kevan menjawab demikian, Keyla langsung keluar dari ruangan matenya itu dengan berlinangan air mata. Bahkan Dea sudah meraung dan menangis pilu didalam sana

Saat ini, Keyla sedang duduk di bangku taman yang sama saat waktu itu ia bertemu dengan Lucy. Gadis itu sedang menangis pilu sambil menutup kedua mukanya

"Hiks...Hiks..Hiks" isak tangis terus keluar dari bibir mungil shewolf itu.

"Aku benci takdir kita,Dea !!" ungkap Keyla meraung pilu melalui mind-link

'Apakah kita sudah saatnya menyerah ?' entah kenapa Dea menanyakan hal yang cukup aneh menurut Keyla

"Apakah kau putus asa, De ? Tidak biasanya kau mendukung keluhanku"

'Aku memang sudah lelah. Tidak selamanya aku dapat bertahan. Aku juga seorang yang punya hati.' ungkap Dea

"Apakah susah untuk mencintai satu orang saja ?!?! MENURUTKU ITU GAMPANG !!. Buktinya aku terlalu gampang jatuh dalam pesonanya" 

$$$$$$$$

Keyla sudah lelah menangis. Dirinya saat ini sedang mengitari lantai 2 gedung Goldmoon Pack ini. Ia membiarkan kaki jenjangnya itu membawa tubuhnya pergi

Sampai akhirnya ia berhenti didepan salah satu ruangan di pojok lantai 2 ini. Keyla menghela nafas pelan sebelum akhirnya membuka pintu dihadapannya dengan kedua tangan miliknya

Suasana hening langsung menyambut kehadiran gadis itu. Matanya menyapu keseluruh ruangan yang hampir setengah kosong itu

Kakinya melangkah mendekati salah satu sisi dinding yang dipenuhi oleh bingkai foto para beta dari leluhur nenek moyang Goldmoon Pack yang bahkan sudah berdiri selama ratusan tahun

Matanya meneliti satu persatu orang yang berada di setiap bingkai foto tersebut sampai akhirnya berhenti di foto terakhir dari bingkai yang terpang itu

Tangan mungilnya terangkat pelan untuk mengusap wajah seseorang yang sangat ia sayangi "Ayah...." lirihnya pelan

Pikirannya kembali memutar ke kejadian masa kecilnya yang sangat bahagia. Mempunyai kedua orangtua yang saling mencintai, mempunyai sahabat sepasang yang sangat mengerti.

Namun semuanya sirna kala umurnya yang saat itu baru beranjak 9 tahun. Dimana semua orang mulai menganggap dirinya adalah pembawa malapetaka bagi GoldMoon Pack

"Bagaimana kabar Ayah disana ? Apakah ayah sudah bertemu Ibu ? Apakah ayah sudah bahagia bersama-Nya ? Apakah kalian bangga dengan anakmu ini ?. Oh tentu tidak, apa yang dapat dibanggakan oleh anak pembawa malapetaka ini"

"Keyla rindu dengan kalian. Lebih tepatnya dengan kasih sayang kalian saat dulu." ungkap Keyla tersenyum nanar

"Apa yang harus Keyla lakukan Yah ? Ketika mate keyla membenci diri Keyla sendiri. Yang Keyla punya saat ini hanyalah Dea seorang"

Keyla mengadukan semuanya pada sang ayah berharap sang ayah tercinta bisa mendengar curahan hatinya. Air mata sudah membuat sungai kecil di pipi mulusnya

KEYVAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang