Chapter 1

44 1 0
                                    

Pagi ini, aku memulai hari ku tetap seperti biasanya tidak ada yang berubah sedikitpun. Aku berjalan menyusuri ketenangan pagi dijalan. Hanya melihat keindahan alam dan orang orang yang pergi ke sekolah yang sama seperti ku. Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik pada orang-orang ini, cukup susah untuk berbaur dengan cepat dengan banyak orang. Lagipula, aku tidak terlalu suka keramaian yang berlebihan.

Waktu terasa begitu cepat sehingga tiba-tiba aku sudah sampai didepan gerbang sekolah, dan dimulai kembali lah kehidupan sekolah membosankan ku.

Setelah masuk ke halaman sekolah aku pun mulai menelusuri gedung sekolah untuk masuk kelas, aku hanya berpikir kenapa semua orang begitu berisik mereka hanya membicarakan tentang apa yang telah mereka lakukan dan apa yang akan mereka lakukan nanti. Sambil berjalan kedepan dan berbelok ke kanan aku pun sampai didepan pintu kelas ku. Situasi nya tetap sama saja dengan diluar tidak ada perbedaan sedikitpun, tetap berisik.

Setelah itu aku pun mulai masuk dan melangkah ke arah tempat duduk ku. Aku  duduk di jajaran ketiga barisan keempat. Yah itu memang jajaran tengah walaupun begitu aku tetap nyaman disitu. Walaupun kelas ku memiliki jumlah murid sebanyak 40 orang, tapi aku tetap melihat nya seperti sedikit. Mungkin karena mereka memiliki kelompok nya masing-masing dan membuat kelas terasa luas. Ngomong-ngomong soal kelas namaku adalah Giovani Ardiansah kelas XI B jurusan IPS.

..........teeettt......teetttttt.........
Suara bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran akan dimulai.

Waktu pun terasa berlalu dengan cepat, mata pelajaran pertama dan kedua telah ku lewati dengan cepat sampai tidak terasa sudah jam istirahat walaupun kebanyakan cuman menulis dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh guru.

Saat bel istirahat berbunyi, sebagian orang mulai pergi ke kantin dan ada yang tetap dikelas memakan bekal yang dibawa dan juga ada yang mengobrol dengan teman atau kelompok nya masing-masing. Yang kulakukan rasanya hanya seperti sampah. Aku hanya memperhatikan orang lain. Karena aku tidak punya teman sedikit. Perlu kau ketahui, disekolah ini aku hanya memiliki sedikit teman. Lalu aku pun mulai berjalan keluar dari kelas dan pergi menuju kantin, karena perutku juga mulai lapar.

Sesampainya dikantin, aku hanya bisa terdiam melihat lautan manusia dan mulai merasa tenggelam. Mungkin karena tubuhku pendek. Yah lagipula, tubuhku hanya setinggi 168 cm atau 174 cm, mungkin. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya orang-orang yang mengantri pun mulai sedikit dan aku pun mulai ikut mengantri.

Setelah mendapatkan makanan yang kuinginkan aku pun mulai membawanya keluar dan langsung menuju kedepan dimana ada lapangan bola. Lalu aku pun mulai mengunyah makanan ku sambil melihat orang-orang yang bermain.

Tanpa terasa, waktu istirahat pun sudah habis. Dan mulai lah kembali kehidupan sekolah yang membosankan. Waktu yang dijalani didalam kelas terasa lamban, murid-murid yang berada didepan tampak memperhatikan guru menjelaskan sedangkan bagian belakang hanya sedikit yang memperhatikan. Aku hanya bisa duduk termenung melamun sambil sesekali menanggapi apa yang guru katakan. Dan akhirnya pun mata pelajaran terakhir sudah selesai dan aku pun mulai berkemas dan keluar dari kelas dan mulai pergi pulang.

"Aneh, tidak seperti biasanya. Terkadang ada orang yang mengganggu ku atau junior ku.. Entah kenapa aku mulai merinding, karena hari ini berjalan terlalu mulus. Yah mungkin mereka sibuk karena kegiatan klub mereka. Yap kurasa begitu untuk hari ini aku akan berpikit optimis saja."

(keesokan harinya)

Hari esoknya tetap sama saja aku masuk kelas dengan keadaan yang tidak berbeda jauh dengan kemarin. Heh, kehidupan kelompok itu bagaikan memperlihatkan sekelompok manusia yang ingin menjadi popularitas. Didalamnya terdapat ratu atau raja yang menjadi titik pusat dari kelompok itu. Yah,, Aku hanya berpikir bahwa kehidupan kelompok itu tidak terlalu menarik perhatian ku. Jika kau masuk kelompok hanya untuk menjadi bagian yang dianggap menarik perhatian orang lain, maka bagiku itu terasa ironis sekali. Karena motoku adalah hidup sesuai norma MOB yang berlaku.

Kemudian, entah kenapa aku dipanggil keruang guru untuk menemui wali kelasku tapi yah, ya sudahlah. Aku pun berjalan menyusuri koridor dan berhenti disebuah ruangan, diatasnya  terdapat papan nama bernama ruang guru. Lalu aku pun mulai masuk dan mencari meja wali kelasku. Sebenarnya kami memiliki wali kelas yang cantik hanya saja dia sedikit menyebalkan dan cerewet. Yah, kurasa aku tau paham kenapa dia belum menikah.

"Gio, aku menyuruh mu untuk membuat laporan tentang kehidupan remaja. Tapi apa maksudnya ini. Kau menganggap bahwa kehidupan remaja itu tidak lebih dari sebuah kejahatan. Aku tidak mengerti kau membuat ini. Tapi rasanya kau tidak mengerti apapun."
"Yah, ibu bilang kan pendapat pribadi. Yah aku tulis kan saja apa yang ada kupikirkan."
"Hah, ya ampun aku tidak menyangka memiliki murid seperti ini. Yah baiklah ikut aku sebentar. "

Hah aku tidak pernah berpikir bahwa dia akan melakukan ini padaku. Aku pun  mulai mengikutinya menyusuri lorong dan tiba lah didepan pintu. Ibu pun langsung membuka pintu nya. Lalu aku pun ikut masuk dengan ibu dan didalamnya ada seorang wanita dan dia pun mulai bicara.

"Seharusnya ibu ketuk dulu sebelum masuk."
" Maaf maaf, tapi aku datang kesini membawa seseorang aku ingin dia bergabung dengan klub mu"

" (Apa, tunggu tunggu, kenapa juga aku harus masuk kesebuah klub. Astaga, aku tidak tau apa yang dipikirkan oleh guru ini)"

Bu guru dan perempuan itu bicara tentang ingin dimasukkan nya aku kedalam kelompok.
" ( Yah aku tau siapa perempuan itu, namanya adalah Laila Iriana. Dia berada dikelas 2A-IPA salah satu murid terbaik disekolah ini)."

" Laila ibu ingin dia masuk ke klub mu. "

Dia pun melirik ku dengan tatapan yang jijik melihat ku. Dan aku hanya melihatnya dengan tatapan sinis.

" Maaf Bu aku tidak ingin menerima nya dia menatap ku dengan wajah mesum seperti itu"

"Oy, tidak semua laki laki itu hanya bisa menatap mesum pada perempuan."

" Oh, kukira kau adalah Salah satunya"

''Mungkin''...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Boring LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang