"Selamat pagi, Amanda!"
Gadis itu yang baru turun dari mobil sang Ayah lansung terkejut. Ia menoleh ke samping, lalu mendengus serta menekuk wajahnya ketika melihat Mattdengan cengiran khas nya.
"Pagi, Om Andra." sapa Matt kepada Ayah Amanda yang sedari tadi hanya melihat mereka saja sambil tersenyum.
Pria itu tersenyum, "Pagi juga Matt." Ia melirik kearah Amanda yang masih dengan wajah tertekuk sebal. "Jadi, Om titip permata om ke kamu boleh kan?"
"Boleh dong, sekalian belajar buat jagain is—AWWW!!"
Matt meringis. Pasalnya cubitan jari lentik Amanda itu seperti di gigit sama hewan buas yang berada di hutan Amazon. Oke, ini sedikit atau bahkan sangat berlebihan.
"Ngapain sih pake cubit-cubit segala?"
Amanda memutar bola matanya. "Lo sih, myebelin!"
Gadis itu pun mulai berjalan masuk kedalam pekarangan sekolah, meninggalkan Matt yang masih asik bercanda dengan Ayah-nya sampai bel berbunyi tanda pelajaran sebentar lagi akan di mulai.
••
Mattgila :
Sebentar pulang-nya lo di jemput gak?Amanda :
kenapa emangnya?Amanda kembali menatap kearah guru yang sedang mengajar. Memang Matt gila! Disaat jam pelajaran seperti ini, ia masih saja sibuk mengirim pesan singkat. Emangnya di kelasnya gak ada guru apa? Ah, Amanda tau, meskipun ada guru cowok itu pasti tetap sibuk dengan ponselnya. Bermain game online bersama teman-temannya atau bahkan live streaming di sosial media.
Drtt... drtt
Ponsel yang berada di saku rok abu-abu milik Amanda bergetar. Gadis itu mengambilnya dn membuka pesan baru yang di kirim dari Matt.
Mattgila :
Gue pesenin taksi ojek online atau taksi online?Tuh kan! Kalau Matt sudah mengalihkan pandangan, eh maksudnya percakapan seperti ini, pasti asa sesuatu nih.
Amanda dengan cepat mengetik sambil sesekai melirik guru yang sedang mengajar didepan.
"Amanda!"
Gadis itu terkejut. Ia mendongkak dan melihat satu kelas sedang menatap kearahnya, guru tersebut menyipitkan matanya. "Jangan tidur. Kamu mau saya hukum?"
"Eh, ti-tidak bu. Maafkan saya,"
Amanda menegakkan tubuhnya. Sementara kedua tangannya masih memegang ponsel dibawah meja.
Ia melirik sebentar, lalu menyentuh tulisan "kirim". Ia tersenyum tipis, pesan tersebut sudah terkirim.
Amanda :
Gak. Gue mau lo anter gue pulang sekalian kita ke toko buku. Dan gue gak mau sendiri kesana, titik!••
Kini, Amanda dan Viola sedang santai di kantin jurusan Ipa. Sebenarnya Viola sudah memaksa Amanda untuk ke kantin umum saja karena disana lengkap, tetapi Amanda tidak mau dan ngotot ingin di kantin jurusan. Alasannya cuma 1, dia gak mau ketemu Matt yang memaksanya untuk pulang sendiri bahkan cowok itu merengek bagaikan anak kecil untuk Amanda mengikuti perkataannya kali ini saja. Amanda kan tidak mau! Ia tau, Matt pasti akan berbuat macam-macam di luar sana, dan Amanda tidak mau itu terjadi.
"Aduhhh, kan gue kepengen makan mie ayam. Malah lo ngotot disini, jadi makannya batagor doang." gerutu Vio.
Amanda memutar bola matanya malas, "Tapi habis juga kan batagornya? Udah di traktir juga, bersyukur kek."
Vio yang awalnya menggerutu tidak jelas, lansung cengengesan. "Iya-iya."
Mereka pun bercengkrama sambil sesekali tertawa sampai bel berbunyi tanda istirahat telah selesai.
••
"Oh, jadi lo-lo pada yang kemarin gak terima tim basket dan futsal kalah?" ujar Matt.
Rivaldo—musuh Matt dari beda sekolah—menggeram. Dari SMP mereka berdua sudah sering menjadi lawan di kompetensi Futsal. Yah, Matt seorsng kapten futsal disekolahnya, dan disampingnya ada Dio yang merupakan kapten tim basket sekolah.
Beberapa waktu lalu, sekolah keduanya bertanding dan akhirnya SMA Cendrawasi yang memenangkan kedua pertandingan tersebut. Hal itu yang membuat SMA Prita tidak menerima kekalahan tersebut.
"Lo gak usah banyak bacot deh, emang lo berdua yang main curang makanya menang!" gerutu Rivaldi—kapten tim basket dan juga kembaran Rivaldo— diangguki para tim mereka.
Kedua kelompok tersebut berada di belakang sekolah SMA Prita. Awalnya Matt dan kawan-kawan ingin mendatangi Rivaldo saat pulang sekolah, namun, yang terjadi malah mereka pergi saat istirahat. Untuk alasan itu, Pasti kalian sudah paham.
"Sini lo, kalo berani! Kita lawan secara jantan." celetuk Zain membuat Matt menoleh kearahnya dengan pandangan seakan mengatakan 'bego-lo'
Pasalnya nih ya, Rivaldo membawa kawan-kawannya yang berjumlah belasan atau bahkan puluhan. Sedangkan Matt hanya menbawa pasukan tidak sampai 15 orang. Itu dikarenakan, mereka tidak ingin meninggalkan sekolah disaat seperti ini.
Sudah bolos, pergi tawuran lagi. Hukumannya double dong bosqu.
"Emang kita kesini untuk berantemkan? Tawuran ala-ala gitu."
"Maju lo sini berdua." Rivaldo menunjuk kearah Dio dan Matt.
Akhirnya, Matt dan Dio maju si kembar dari SMA Prita pu ikut maju sehingga mereka berada di tengah-tengah kedua kubu.
Bugh
Matt pertama kali mendapat pukulan dari Rivaldo. Dio pun membalas pukul kepada Rivaldo lebih keras sehingga jatuh ke tanah. Rivaldi yang tidak terima pun ikut menimpal yang lansung mendapat dorongan kuat dari Matt.
Suasana memanas, akhirnya kedua kubu itu pun berkelahi secara random. Orang yang mereka anggap musuh pukul begitu sjaa, menimbulkan keributan membuat warga sekitar merasa risih. Mereka pun memanggil polisi.
DOR!
Kedua kubu itupun berpisah. Bahkan ada yang sudah terjatuh ditanah, tidak mempunyai tenaga lagi untuk kabur dari kejaran polisi, hingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk menyerah dan ikut ke kantor polisi.
••
"A-apa?"
Amanda berlari ke kelas Matt. Ini sudah jam pulang, jadi tak apa jika ia memasuki kawasan jurusan Ips.
"Ada yang lihat Matthew gak?" tanta Amanda pada teman-teman kelas Matt yang masih berada disana.
Mereka menggeleng.
"Matt dan kawan-kawannya bolos, pas jam istirahat."
Amanda menggeram pelan. Ia pun berbalik, melangkah cepat untuk keluar dari pekarangan sekolah.
Ia harus cepat pulang, dan memberitahu kepada Ayahnya tentang hal ini.
Kalau, Matt sedang berads di kantor polisi.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Prince
Humor[Follow instagram: @Indiartiip] •• Gak ada deskripsi disini! ❌ DI JAMIN SETELAH BACA 1 PART AKAN KETAGIHAN SAMPAI ENDING ❌ PS: cerita ini tidak mengandung unsur dewasa yang 21++ tetapi mengandung FRIENDZONE garis keras!