Bunyi jam weker yang nyaring disamping rain itu sangat mengganggu sehingga membuat gadis tersebut bangun.
"Hoamm.... Udah jam berapa emang?" rain seketika menegok ke jam yang dari tadi berbunyi.
Saat melihat jam sudah menuju jam 07:15 rain beteriak sangat nyaring "Whatttttt..... Anjir gue telattt mama ma mama, ish kebiasaan deh kalau dipangil gak pernah dengar biar pake toa sekali pun pasti gak dengar"rain pun berlari cepat ke arah kamar mandi, hanya berselang 15 menit saja dia sudah rapi.
Rain yang sudah rapi itu sudah turun kebawah, ke ruang makan lebih tepatnya dan menemukan mama dan kedua saudara lelakinya.
"Ma kok aku gak dibangunin sih" Suara cempreng rain sudah kedengaran seantero rumah, sang kakak yang lagi asik sarapan menoleh "Eh gitar spanyol itu mulut gak bisa diam napa tiap pagi aja ribut kek orang kesurupan" rain balik menoleh ke kakaknya "Emang gue pikirin" balas rain. Kakaknya hanya memutar bola matanya malas.
Sang mama datang dari dapur membawa nasi goreng kesukaan rain melerai pertengkaran kebiasaan anak-anaknya. "Rain jangan gitu jawabnya kalau di tegur sama kakak, itu juga suaramu emang gak bisa di kecilin sakit kuping mama nih" rain hanya cengegesan aja "Hehehe maap ya mama kakakku sayang" Sambil menapilkan muka bersalah yang dibikn-bikin
Rain langsung memakan cepat sarapannya karena sudah sangat telat masuk kelas. "Ma rain udah selesai rain deluan yah rain udah telat banget nih mana lagi dosennya killer" rain ke mama menyalim dan mencium pipi mamanya terus berlanjut ke kakak dan adiknya "Pergi dulu yah Assalamualaiku"
"hati-hati bawa kendaraanya sayang Waalaikumsalam" balas sang mamaBerselang 20 menit akhirnya rain sampai dikampus dan berlari sangat kencang memasuki kelas yang sudah sangat sepi tanpa suara teman-temannya yang ada hanya suara dosennya yang killer. Suara ketukan pintu membuat semua yang berada dalam kelas menolehkan kepalanya kearah bunyi dan seketika rain dilanda rasa takut yang amat sangat "aduhh mati dah gue, kenapa musti negok kegue semua sih" ucap rain dalam hati. Sang dosenpun akhirnya ikut menoleh "Rain sudah berapa kali kamu terlambat di kelas saya?" tanya sang dosen. "Baru tiga pak" jawab rain sambil menunduk. Jawaban yang di terima sangat mebuat dosennya itu marah "baru tiga kamu bilang? Kamu tau peraturan dikampus ini soal absen?" rain hanya mengangguk "terus kenapa kamu masih terlambat kalau sudah tau peraturannya?" rain masih menunduk dan diam "kalau gue jawab juga pasti lo gak terima juga alesan gue pak tua" jawab rain dalam hati "Kenapa malah diam? Ayo jawab. Apa alasan kamu sering telat di kelas saya" akhirnya mau tidak mau rain pun menjawab "saya telat bangun pak, terus tadi juga jalanan macet" jawab rain sejujur-jujurnya. "alasan anak sd" Tuhkan kata rain tadi benar. Akhirnya dosennya pun mengalah dan menyuruh rain cepat masuk. "makasih pak" senang rain di bolehkan masuk kelas, dosennya pun kembali dengan materi yang akan dibahas sebentar lagi.
"Ahh akhirnya selesai juga" suara lelah dan bahagia rain sudah mengalun indah di dalam kelas.
"Rain kesini deh bentar" Ita teman rain memanggil "tunggu bentar beresin meja dulu" balas rain. Selesai membereskan mejanya rain pun bangkit dan berjalan ke arah ita "apaan manggil" ita menoleh "itu rain cowok yang baru pindah kemarin yang jadi bahan gosip di kampus karena ketampanannya" rain mengikuti arah tunjuk ita, melihat seorang cowok yang berpenampilan acak-acakan dan sangat biasa saja bagi rain, rain tidak tertarik melihatnya "B ajah tuh ta" rain balik belum sempat rain jalan tangannya sudah di cekal oleh ita " ih rain kenapa sih setiap gue mau kenalin lo cowok kok reaksi lo biasa-biasa aja"
Bukan gak mau atau gak suka laki, rain masih straight kok masih suka laki hanya saja rain malas berhubungan dengan yang namanya laki-laki, karena dipandangan rain semua laki itu sama, sama bejatnya sama bohongnya hanya mau enaknya doang jadi kalau temannya ada kasih kenal cowok yah reaksi rain biasa aja.
"Udahlah ta gue malas kalau udah pembahasannya masuk kesini, lo udah tau kan alesan gue gak mau punya hubugan dulu" iya ita tau banget alesan kenapa rain selalu nolak setiap disodorin laki. "iye iye maap" rain hanya mengangguk lanjut berjalan "tapi rain gak ada salahnya kan coba dulu sama yang ini siapa tau cocok" rain berhenti dan balik menatap ita "ita kalau gue bilang gak ya gak, gue gak mau coba-coba yang gue pikirin sekarang tuh lulus terus cari kerja" ita menghela napas pasrah "yaudah deh" akhirnya rain terbebas dari kegigihan ita yang sering mencomblangkannya.
"rain ke caffe biasa yuk, lagi bete nih pulang cepat" ajak ita "iya yuk gue juga lagi males pulang cepat". Akhirnya merekapun ke caffe dekat kampus. Caffe Bro&Sist
Bunyi lonceng pintu berbunyi tanda bahwa ada pelanggan masuk. Ucapan selamat datang pun terdengar "selamat datang di caffe bro&sist" ucap lelaki yang memakai apron coklat. Rain dan Ita hanya balas dengan senyum.
Ita melihat sekelilingnya dan diujung dekat jendela besar pilihan ita.
"mau pesan yang mana kak" tanya pelayan itu sambilxmemberikan menu "caramel macchiato satu sama chees cakenya satu, kalau lo rain mau pesan yang mana?" rain tanpa melihat menu langsung memesan "green tea satu sama chees cakenya juga satu" pelayan yang tadi mengambil kembali menu, dan mengulangi pesanan mereka "caramel macchiato satu green tea satu dan chees cakenya dua, tunggu sebentar yah kak cuman 15 menit pesanan sudah datang" rain dan ita hanya senyum menanggapi pelayan itu.
"Eh rain kemari gue liat bopak lo di mall tuh lagi jalan sama cewek, masih muda lagi mungkinkah dia cewek baru bokap lo?" tanya ita menggebu "gak tau lah gue gak penting juga, udahlah jangan ada bahas ortu gue deh males gue" balas rain cuek "iyedah rain, gue kan kepo hehehe" rain memutar bola matanya malas, selalu saja temannya seperti ini.
Akhirnya pesanan mereka datang dan memakannya dengan diam, selesai makan rain tiba-tiba ingat akan janjinya sama mamanya.
"Ita gue pulang deluan yah gue ada janji ama nyokap" ucap ita buru-buru, ita yang masih menikmati caramel macchiatonya hanya mengangguk saja.
Rain jalan sambil memegang hpnya tanpa melihat didepannya ada pelanggan yang baru masuk, dan kejadian tabrak menabrakpun terjadi. "auwww" rintihan rain sangat jelas di pendengaran lelaki itu, rain mendongkak dan melihat yang menabraknya "eh mas kalau jalan tuh liat-liat kali sakit nih pala gue lo tabrak" lelaki itu menyahut "lah gue disalahin eh mba dengar baik-baik yah gue tuh gak nabrak lo, lo nya aja yang jalan gak liat, makanya kalau jalan tuh jangan megang hp simpan dulu hpnya supaya liat ada orang didepan lo" balas lelaki itu yang di tuduh rain menabrak, rain hanya mendengus dan jalan tanpa meminta maaf ke lelaki yang sudah dia tabrak "dasar mak lampir, udah salah gak minta maaf lagi ciihh" kesal lelaki itu lalu pergi menemui temannya yang duduk tidak jauh dari ita.
"woy bro napa dah tuh muka kusut amat" bimo teman sekawannya yang sempat tadi melihat pertengkaran kecil didepan pintu masuk "biasa aja" balas lelaki tadi mengacuhkan bimo.
Sedangkan pikirannya sudah melayang ke perempuan tadi "awas aja tuh mak lampir kalau ketemu gue lagi" ucap lelaki itu dalam hati.
❇❇❇❇❇❇❇❇❇
Yuhuuu akhirnya selesai juga. Jangan lupa vote, comment and share guys jangan bosan yah dengan cerita baru ini aku tau masih banyak kurangannya hehe maklum penulis amatir maafyah kalau ceritanya belum sempurna yang kalian mau insyah Allah di part berikutnya tambah dibagusin lagi.Salam Rain😊
KAMU SEDANG MEMBACA
R A I N
Teen Fiction▶Jika kamu memiliki keinginan tuk memulai, kamu juga harus mempunyai keberanian dan keinginan untuk menyelesaikannya, bukan hanya untuk mengakhirinya