SAVE YOU [BTS FANFICTION-TWOSHOOTS]

#2: Kado Istimewa

WARNING!!
DARK CONCEPT!!
++DIATAS 15 TAHUN++
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"hyung... lusa adalah hari ulang tahunmu. bolehkah aku tidur bersamamu malam ini?"

"..............."

"heeeiii! ayo kita susun rencana seperti tahun-tahun sebelumnya, hyung! apa yang ingin kau lakukan hn? mengerjai ibu? menyembunyikan peralatan masak sampai mendengar omelannya? begadang? karaoke sampai pagi? minum bersama? berjalan di tepi sungai han? menggoda wanita cantik? atau kita rayakan saja di sauna? bagaimana?" setelah membiarkan taehyung membanting pintu tepat di hadapannya, nyatanya jungkook belum beranjak dari posisinya. ia masih mengajak taehyung berbicara dari balik pintu, meski sang kakak telah mengusirnya dan berhasil membuatnya sedikit sakit hati.

tapi tak masalah. jungkook bukan tipe pemuda yang mudah menyerah. ia terus memutar otaknya demi menciptakan segala topik bahasan demi menghibur sang kakak, tanpa memedulikan respon yang didapat tentu saja. entah topik tersebut menyenangkan, atau malah sebaliknya. jungkook benar-benar tak peduli. yang paling penting ia menyuarakan apapun yang ada di hatinya, layaknya sebuah ungkapan diary secara verbal dengan mengesampingkan buku dan juga pena.

"hyung......." panggil jungkook lagi.

"..............kau sudah melewatkan hari ulang tahunmu dengan mengurung diri di kamar, tahun lalu. apa kau tak bosan mengulanginya lagi di tahun ini, hm?" setelah memberikan jeda, nyatanya pemuda itu tetap melanjutkan aksi persuasifnya pada sang kakak.

"....................."

lagi-lagi tak ada yang menyahutinya. hanya terdengar suara kran air dari arah dapur, yang dapat dipastikan bahwa kini ibunya sedang mencuci peralatan masak di sana. hm...... meski begitu, seorang jungkook masih saja larut dalam aksi monolognya.

"ayo kita beri ibu kejutan, hyung! biarkan ibu tahu, bahwa di ulang tahunmu kali ini um............... kau telah kembali menjadi seperti dulu lagi" dengan sabar jungkook membujuk sang kakak. meski kemungkinannya sangat tipis, tapi ia tak membiarkan kemungkinan itu menguap. ia akan terus berusaha, walau hanya ada satu persen kemungkinan taehyung bisa kembali seperti dulu. karena jungkook percaya, keajaiban itu masih ada.

"aku buka pintu kamarnya ya hyung?" jungkook meminta ijin untuk yang kesekian kali. meski mungkin taehyung akan menolaknya, mengusirnya, atau bahkan mengamukinya kembali, nyatanya jungkook tetap membulatkan tekad. demi apapun di dunia ini........ jungkook sungguh ingin menyadarkan sang kakak, bahwa kim taehyung tetap dan patut untuk dihargai di dunia ini. ia sangatlah layak untuk menghirup udara yang sama dengan orang-orang normal lainnya.

bagi jungkook.... taehyung tak pantas untuk diintimidasi. ia layak diperlakukan adil seperti orang normal lainnya. bukannya malah dicemooh, dihindari, atau dipandang jijik seperti apa yang menjadi ketakutan terbesar hyungnya selama ini.

dan kini.......... satu fakta kembali dapat disimpulkan oleh otak cerdas milik jungkook. fakta bahwa sampai detik ini, taehyung tak bisa menghilangkan julukan social butterfly yang terlanjur melekat pada dirinya. karena apa? karena sesungguhnya taehyung tak sanggup membayangkan bila dirinya tak diterima oleh orang lain, apalagi ia terbiasa hidup dengan banyak orang di sekelilingnya. yaaah bisa dipastikan bahwa itu akan menyakitkan, sangat.

dulu, sebisa mungkin taehyung merangkul semua orang tanpa pilih kasih. ia selalu memperlakukan semuanya sama, tanpa memandang fisik, status, atau apapun itu. tujuannya? agar semua bisa hidup berdampingan tanpa memandang perbedaan. semua manusia derajatnya sama, begitu pikirnya.
.
.
.
.
.
.
hhhh bullshit!
.
.
.
.
.
.
heeey apa?

apa kalian salah membaca?

hahahah tidak! itu memang benar. semuanya bullshit! kalimat yang sering taehyung dengar dari orang lain, bahkan mungkin dari orang-orang terdekatnya baginya itu hanyalah pemanis dan basa basi semata! nyatanya..... apa yang ia dapatkan sekarang? ketidakadilan! benar kan? dan parahnya, hal itu membuat taehyung semakin ingin lenyap dari dunia ini.