[1] Mendekat

42 5 1
                                    

Hari senin adalah hari yang paling dibenci Ren, karena Ren harus berperang dengan panasnya silau mentari. Tetapi hari ini berbeda karena guru disekolah ini sedang ada rapat dadakan. Alhasil semua kelas disekolah ini freeclass.

Tapi kesenangan dikelas XI-1 tidak begitu lama karena terdengar ketokkan pintu diruangan ini.

Seorang guru dengan kacamata tebal masuk dibuntuti seorang gadis cantik rambut panjang dan kulit putih. Gadis cantik itu akan terlihat manis apabila dia tersenyum sedikit saja. Memang sedari tadi gadis itu hanya menatap kedepan dengan sorot mata yang sangat tajam.

Kok dia gak senyum ya??? Mungkin dia lagi pms atau gak habis tarik benag diwajahnya jadi mungkin agak susah senyum. Pikir Ren.

"Wuih.. nih cewe bisa jadi pacar lo,tapi jadi yang keberapa ya???" Goda Raka sambil berbisik kepada Ren yang ada didepan bangkunya. Memang Ren salah satu Most Wanted disekolah mereka dan anak yang paling playboy disekolahnya juga.

"Ya menurut gue dia bisa mudah takluk ditangan gue. Liat aja dia bakal mudah ngejar ngejar gue kaya orang kesetenan." Ucap Ren ditimpali Ezra yang sedari tadi melihat wanita itu didepan.

"Tapi menurut gue nih ya.. Cewek itu kaya patung dari tadi diem aja. Apa jangan jangan dia keturunan vampire. Inget kagak dulu difilm Digo kayak gitu juga."Kata Ezra menimpali kata Ren yang tadi.

"Eh... buset anak orang dikatain vampire korban sinetron lo tong." Ucap Raka. Sedari tadi Ren menperhatikan gadis itu dari tempat duduknya.

"Menurut lo gimana No???" Ucap Ren kepada Vino yang dari tadi sibuk dengan buku buku komik manga.

"Ya,pemikiran gue sama kaya mereka berdua,lo bakal susah dapetin dia" kata Vino menjawab pertanyaan Ren.

"Lah lo pada dukung gue napa, lo kan sahabat gue. Kalo lo pada gak percaya kalo gue bisa luluhin hatinya cewek entu gue bakal traktir lu pada." Kata Ren menantang dirinya sendiri.

"Udah kagak jaman traktiran-traktiran apalagi 'traktir baso seminggu' BASI!!!"Jawab Raka dibalas anggukan oleh Ezra dan Vino.

"Gue mah anti mainstrem gue traktir permen Choki choki sama permen kaki mau kagak??" Kata Ren, disambut makian dan sumpah serapah oleh Raka, Ezra dan Vino.

"Kamu boleh perkenalkan dirimu didepan kelas" Kata guru tersebut ke cewe baru tadi.

"Nama saya Reina Alfika Zeeny kalian bisa manggil saya Reina saya pindahan dari Singapore." Reina memperkenalkan diri.Tapi dia memperkenalkan diri dengan mata yang lurus kedepan dan Nada suara yang begitu datar sedatar datarnya.

"Ok ada pertanyaan untuk Reina??" Bu Rina bertanya kepada seluruh siswa/i di kelas tersebut.

"LO JOMBLO KAGAK??"

Dengan berdiri salah satu laki laki dikelas itu menanyakan satu hal yang bodoh.

Seluruh pasang mata dikelas XI-1 memandang laki laki yang duduk dibarisan tengah didekat jendela.Begitu pula dengan Reina yang memandang kedepan berubah pandangan ke laki laki tersebut.

"Maaf Ren ke playboy an mu tolong dikondisikan"Ucap Bu Rina guru Tata Usaha itu memperingati.

"Reina kamu boleh duduk di belakang dekat jendela yang pojok itu." Kata Bu Rina menunjuk kursi dan meja yang kosong yang ada dipojok ruangan kelas. Sebenarnya kursi dan bangku itu untuk dua orang tapi kelas ini sudah genap 30 orang sehingga memaksa Reina untuk duduk sendiri dipojok ruangan.

"Baiklah kalian bisa lanjut freeclass kalian karena guru guru yang lain masih ada rapat." Ucap Bu Rina sembari mengayunkan langkah kakinya menuju keluar kelas.

Kelas kembali riuh saat Bu Rina keluar dari kelas.

"Lo playboy kurang pengalaman Ren,liat gue." Kata Raka.

"Eh.. lo mau kemana?" Pertanyaan yang dilontarkan Ezra tak digubris sekali pun Oleh Raka karena Raka langsung melesat menuju bangku Reina.

"Reina, kenalan dong," Pinta Raka sambil mengulurkan tangannya. Sedari tadi Reina melamun sambil melihat keluar ruangan dari jendela. Reina yang melihat tangan Raka hanya melihat sekilas dan melanjutkan aktifitasnya yaitu melamun.

Raka kembali menarik tangannya, disambut gelak tawa dari Ren, Ezra, dan Vino. "Kasian deh looo!" Ejek Ren masih dengan tawanya.

"Ren aja yang Most Wanted di sekolah ini gak dilirik sama sekali, lah elo, apaan?" Timpal Ezra.

"Sabar aja gue mah." Raka terduduk di bangkunya seraya bertopang dagu. Sedangkan Vino kembali ke aktivitasnya, membaca komik manga.

"Hmm, susah juga ya ngedeketin dia, tapi gue harus bisa ngedeketin nih cewe!!" Gumam Ren. Ren melihat kembali melihat wajah cantik Reina yang tertutupi rambutnya yang kecoklatan.

Tunggu!!!

Ren melihat segurat air mata jatuh dari kelopak mata Reina dan langsung dihapus oleh Reina sendiri.

 Lho, dia kenapa tiba tiba nangis? Emang dia lagi mikirin apa? Pikir Ren khawatir

----------------------------------------------------------------------

Reina kok bisa nangis???

Bakal ada jawabannya di part selanjut nya

Jadi stay tune di cerita ini!!

♡♡♡

Cerita ini terinspirasi dari beberapa cerita.
Setelah kami bertiga berdiskusi di group chat selama 7 jam akhirnya cerita ini bisa publish.

Jangan lupa buat vomment karena vomment kalian sangat berarti bagi kita

Write = NadyaSyifaN & itsmezama
masukkan = Elmirashaina

Salam,
itsmezama Elmirashaina NadyaSyifaN

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang