BM-1

74 10 12
                                    

Tinggalkan jejak...

Vote...

Comment....

Sudah???



Yaudah happy reading ^^!

953 word

.

.

.


















Author pov

Bulan penuh bersinar malam ini. Ditengah malam saatnya waktu untuk tidur seorang namja bertopi seniman serta baju putih sedang mengamati objek lukisnya. Profesi seniman ia jalani.

Didasari dengan canvas, kuas dan pewarna. Tangannya mulai mengamati objek sarang dihadapannya. Objek yang disinari cahaya bulan itu sangat indah.

Cahaya bulan yang menyusup melewati ruangan berdinding kaca ini.

Namja itu menggeser sedikit canvasnya agar lebih leluasa melihat.

Deg~

Jantungnya serasa berhenti berdetak. Tiba-Tiba ada telur besar disana. Warna telur yang seirama dengan warna sinar bulan.

Namja tampan tersebut meletakkan alat lukisnya kemudian mendekat ketelur tersebut.

Kretak

Benda bulat itu retak. Tanpa ragu namja itu memegang telur tersebut.

Ea~

"HWAAAA!!!" Teriaknya, pasalnya otaknya berpikir bahwa itu adalah telur burung yang jatuh dari atas.

Tapi, tada itu adalah seorang bayi perempuan lengkap dengan sayap putih kecilnya.

Hwaaa

Hwaaa

Hwaaa

Bayi kecil itu menangis, terkejut akibat teriakannya.

Pemuda itu berlari kekamarnya. Menarik selimutnya sampai batas leher dengan harapan semua itu hanyalah halusinasi. Namun, suara bayi itu membuat halusinasinya pudar.

Dengan langkah berat kakinya kembali menaiki tangga kelantai atas rumahnya.

Hwaa

Tangannya mengangkat bayi tersebut hati-hati. Menepuk-nepuk bokong bayi itu sampai sang bayi tertidur pulas.

Dia menuruni tangga sehabis menekan tombol agar atap rumahnya kembali tertutup.

Ya, rumahnya sangat bagus. Rumah yang ia desain agar atap rumahnya dapat terbuka dan tertutup. Lagi pula ia tinggal sendiri tak bersama orang tuanya atau keluarganya.

Namja itu meletakkan bayi perempuan itu hati-hati agar tak terbangun. Ia tak ingin beli susu malam-malam. Lagi pula ia tak bisa mengurus bayi.

Diletakkannya bayi itu disisi kanan sedangkan dirinya disisi kiri. Nalurinya sebagai manusia memang mengatakan kalau makhluk itu tak berbahaya. Tapi normal jika manusia takut dengan yang asing, bukan?

Perlahan namja itu menyusul kealam mimpi bersamaan dengan berdetaknya suara jam.

Tak

Tok

Tuk

Mata indah itu terbuka akibat dari suara ribut. Dibukanya selimut itu.

Kamarnya saat ini sangat berantakan. Tak tahu kenapa yang pasti sangat berantakan. Kalian harus tahu ia tak suka kotor.

Baby moon- [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang