cerita 13

10 2 0
                                    

Setelah adu argumen tentang full day school antar fatin dan fakhi

Fatin sadar juga . Selama ini dia liat hanya dari sisi buruknya hanya dari dampak dampak buruknya pokoknya negatif semua deh

Dia sadar semua itu ada positifnya juga . Kalo semua nya negatif kenapa pemerintah mengeluarkan full day school . Pemerintah juga punya anak pasti dia ingin yang terbaik untuk anak anaknya .begitupun kita . Ingin yang terbaik untuk anak bangsa yang akan menjadi penerus bangsa

Mana ada orang tua yang ingin menjerumuskan anak anaknya

Lagian ingin sukses itu gak instan semua butuh proses usaha dan pengorbanan kan

Jadi dari situ juga fatin mulai gak ngeluh lagi yaaa ngeluh masih sih tapi gak "separah" dulu

---

"Argumen lu mantap ki . Gua jadi gak denger lagi keluhan keluhan si ikan fatin lagi tiap pagi" -dika

Sekarang si sulung sama si bungsu lagi main ps . Tepatnya main downhill

"Iya bang . Gua juga seneng tuh bacot gak busahan lagi"

"Keren emang lu . Bener bener deh pawang ikan fatin"

"Gua juga kan suka ngeluh bang"

"Iya tapi gak separah si fatin,namanya juga manusia ki"

"Halah so bijak lu"

"Gua bijak salah gak bijak salah . Apa sih mau lu pada ?"

"Ga---" ucapan fakhi di potong fatin

"Elu pada gosip ya bapa bapa . Udah mau kiamat juga bukannya pada tobat malah terus aja gosipin gua" fatin yang denger semua langsung ngebom

Yang di bom nya asik main ps . Ngehiraukan fatin

"Iya bagus gua di kacangin"

Masih pada ngacangin

"Bodo ah"

Pas fatin mau balik ke kamarnya . Bel rumah bunyi . Ada tamu

Awalnya fatin gak peduli, tapi kaka brengseknya ini berhasil menaklukan

"Buka tin"

"O----"

"Katanya mau kiamat,nurut ama abang"

'Hiiih tayi' fatin gak bisa berontak jadi dia langsung nurut aja bukain pintu

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam .bentar"

Pas buka

"Hai"

"Hm"

"Mmmm... a a ada vania ?"

"Oh ka vania ? Gak ada . Tadi sih dia chat gua katanya ada di jalan"
"Temennya ya ?"

"I iya . Saya temennya"

"Gak usah baku sama gua mah . Lagian tuaan lu,sante"

"Oke"

"Ada perlu ya ? Mau nunggu apa gimana ?"

"Mmm nunggu deh, perlu banget soalnya"

"Oke . Kedalem aja"

Fatin ngajak kedalem karna dia ogah ngajak ngobrol temen kakanya ini . Mening biar cowo cowo aja yg ajak

Pas sampe di ruang tv . Abangnya ini nyerocos "siapa tin ?" Gak liat liat masih fokus main

"Temennya ka vania" sesaat itu lah dika menghentikan permainan dan liat siapa yang di belakang adiknya

"Mmm bang" ucapnya sopan

'Wedan abang gua berubah garang' batin fatin

"Lu siapa ?" Tanya dika garang . Terus dia udah berenti main ps, nyamperin yang katanya temen adiknya ini

"Sa sa sa----"

"Micin kali ah" cerocos fakhi yang kini udah di belakang dika samping fatin

"Hah? Bu bukan kali" bela diri teman vania

"Ga usah gugup kali kalo cowo mah" sekarang fatin yang jutekin . Emang pas awal bukain pintu dia jutekin sih

"Hehe so sorry . Abisnya ini pertama kali sa--"

"Gua" -fakhi

"Iya gua . Pertama kali ke sini"

Semuanya heran 'gak jelas banget sih nih cowo' batin fatin

"Udah lah lu ke sini ada apa ? Siapa ?" -dika menengahi

"Gua adit temen kuliah vania . Perlu bang soalnya ada urusan kuliah gitu" sekarang yang di bilang adit ini udah bisa sans gak kaya tadi gugup

"Oke . Ya udah lu tau kan ade gua belum dateng ? Gatau tuh anak kemana,belum gua tanya . Lu mau nunggu apa begimana ?"

"Bo boleh emang bang?"

"Hmmmm boleh gak ya?"
"Oy bocah . Boleh gak nieh ?" Tanya dika pada dua curut di belakangnya

"Ya bole lah" ujar mereka berbarengan

"Nah denger kan . Udah lu duduk aja situ dulu . Bentar gua suruh tuh si vania balik, nah bocah ayo kita jamu tamu jauh kita"

---

Di dapur . Mereka lagi bagi strategi

"Gua yakin banget . Ini cowo bukan ada perihal kuliah tapi ada sisi sisi busuk" -dika

"Hm bener bang . siapa tau dia orang yang berani masuk kandang macan buat kawinin macan di rumah ini" -fatin

"Yang sekian kalinya"-fakhi

"Naaah pada pinter . Jadi kalian tau tugas kalian ?"

"Yoyoy kapten"

"Kerjakan!!!"

---

Dika yang katanya mau chat vania . Bener ngechat . Tapi bukan di suruh balik cepet, malah suruh muterin bogor

Dengan










"Abang laper gak ada makanan beliin ya sekalian lewat . Abang pengen es sekoteng yang di pajajaran oke . Makannya nasi padang aja yang biasa"

Itulah isi pesannya dan di oke in oleh vania

---

Sedangkan anak kembar lagi racik racik bumbu

"Enak nih pasti sirupnya" -fakhi

"Lah iyalah, siapa dulu yang racik"

Mereka gak buat yang macem macem kok . Cuma kue brownies di kasih cabe . Sirupnya di kasih gula banyak bat, jadi manis sangat deh

"Nah . Nih makan ya . Sambil nunggu ka vania" -fatin

"Wah . Makasih ya"

"Sama sama"-fakhi

~ ^.^ ~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pinang Di Belah DuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang