"Ah. Benarkah? Bukankah itu bagus?-ssu," Tanya Kise ceria.
"Itu yang dituliskan di dalam buku ini. Kise-kun," jawab Kuroko menganggukkan kepalanya membuat senyum Kise semakin lebar.
"Hebat! Aku juga ingin membuatnya!" pekik Kise semangat.
Kuroko tersenyum tipis melihat tingkah sahabatnya dengan semangat yang membara, bahkan mengalahkan panasnya musim panas saat ini.
"Mungkin aku juga akan membuatnya," gumam Kuroko tersenyum melembut. Menatap cover buku berwarna biru gelap dengan tulisan berwarna putih cerah.
Manik Gold menatap Kuroko dengan tatapan ceria.
"Benarkah? Kuroko-cchi akan membuatnya juga?" Tanya Kise dengan kedua mata berbinar meminta jawaban.
Kuroko mengangguk sebagai jawaban.
"Mungkin aku akan meminjamnya dan membacanya hingga selesai di rumah," ujar Kuroko menuliskan namanya pada kartu peminjam.
Kise yang sejak tadi ada di belakang Kuroko, setia menunggu dengan senyuman yang menghias wajahnya. Tak ada yang lebih penting dari sosok seorang Kuroko Tetsuya untuknya.
"Ah. Kise-kun. Apakah orang tuamu tidak mencarimu?" Tanya Kuroko heran setelah berjalan hingga di luar gedung perpustakaan.
Kise berpikir sebentar, tak butuh waktu lama ia tersenyum ceria kembali.
"Tou-san akan menjemputku nanti di taman dekat gedung perpustakaan. Kuroko-cchi mampirlah ke rumahku," ajak Kise dengan kedua mata penuh harap. Yang dilihat Kuroko sebagai anak kucing yang sedang meminta makanan.
"Maafkan aku Kise-kun. Sepertinya orang tuaku akan mencariku," tolak halus Kuroko dengan senyuman tipisnya.
Tatapan ceria Kise berubah menjadi sendu dalam hitungan detik. Kuroko pamit dengan membawa buku tebal yang ada dipelukannya.
"Kuroko-cchi,"
.
.
KnB Belongs to Tadatoshi Fujimaki
1000 Bird's Belongs to RamaLina
(Cerita hanyalah fiksi belaka)
.
.
Hanya ada suara detingan sendok bersamaan dengan piring di meja makan, tak ada yang membuka suara sedikitpun, tidak memiliki kata untuk diucapkan.
"Maafkan aku-ssu," lirih Kise dengan suara tercekat.
Detingan sendok berhenti. Seluruh tatapan mata menatap kearah Kise dengan tatapan heran.
"Ada apa? Ryouta," Tanya seorang wanita cantik sekaligus anggun yang bersebrangan meja makan dengan Kise.
"Aku telah membohongi kalian-ssu," ujar Kise mengenggam sendok dan garpunya kuat seakan kedua alat makan itu akan patah menjadi dua.
"Apa maksud dari perkataanmu? Ryouta," kini sang kepala keluargalah yang bertanya.
"Seharusnya, bukan akulah yang diadopsi kalian... Hiks, Kuroko-cchilah yang menyelamatkan kalian saat itu, bukan aku,"
Sepasang suami-istri bermarga 'kise' itu menatap anak angkatnya dengan tatapan terkejut.
"Kau tau bukan? Ini tidak lucu! Ryouta," peringat sang kepala keluarga dengan nada yang mulai meninggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 Bird's ✅
Fanfiction(Selesai) (Republish from Fanfiction.) Konon ada sebuah Legenda jepang menyebutkan, saat 1000 burung origami terbuat. Maka harapan yang kita impikan, akan terkabul. "Maafkan aku Akashi-kun. Ini semua pilihanku," -Kuroko Tetsuya- "Saat kau pergi. Aku...