MIA 3

675 12 0
                                    

Hari ini hari senin, hari pertama Azura resmi menjadi anak SMA. Tidak lagi ada MOS dan tidak lagi ada kaka kelas yang ngeribetin. Dengan lunglai Azura masuk ke kamar mandi. Azura sangat malas, karena sudah 3 hari Azura libur.

Setelah mandi Azura mengecek handphonenya. Ada pesan. Dari bang Aldo dan ka Eja. Yang pertama Azura buka pasti dari bang Aldo.

Di dalam pesan itu tertulis 'zur mama baik-baik aja sekarang. Kamu sekolah yang bener ya. Kalo pulang sekolah kamu mau ke rumah sakit, Nanti bang Aldo suruh Eja yang nganterin kamu deh'

Dengan refleks Azura langsung menjawab 'pasti ka aku pulang sekolah ke rumah sakit. Cuman aku bisa naik ojek online ko.'

Azura sengaja tidak membaca pesan dari ka Eja. Hpnya sengaja di tinggal di kamar, dan Azura ke bawah untuk makan. Setelah Azura makan, ia ingin langsung berangkat ke sekolah. Handphone Azura tiba-tiba saja berbunyi. Disana tertulis 'Eja'

"hallo"

"hallo zur selamat pagi, hari ini hari pertama kamu resmi jadi murid di sekolah. Kamu mau kaka jemput?"

"engga usah ka, aku udah ada ojek online. Tuh, abangnya udah dateng"

Sesegera mungkin Azura menutup teleponnya. Ia sengaja berbohong tadi kalau sudah dapat ojek online. Keliatannya sih Azura ga sopan ya menutup telepon orang yang belum selesai bicara. Tapi ka Eja kali ini benar-benar mengganggunya. Tadi malam saja pukul 01.00 ka Eja menelponnya, dan hanya berbicara 'selamat malam, besok kamu jadi murid resmi di sekolah. Selamat ya.'

Azura mulai jengkel melihat kelakuan ka Eja. Walau itu hanya di lakukan kemarin. Namun itu sudah sangat mengganggu Azura.

Tin..

"dengan ka Azura ya?"

"iya pa, ayo berangkat sekarang aja"

"ini helmnya neng."

"iya makasih pa."

Diperjalanan Azura memperhatikan keaadaan jalan raya sekitar. Kapan ya Azura bisa seperti dulu lagi? Yang bisa menikmati jalan raya bersama keluarganya yang lengkap. Yang bersenda gurau dengan orang tua dan abang tersayangnya. Yang selalu mengunjungi mall setiap weekend . Yang dulu, selalu menemani kakanya ke sekolah saat dua minggu sebelum porseni di mulai.

Bang Aldo begitu sibuk dulu, karena bang Aldo ketua osis. Dulu, Azura sering di ajak ke sekolah. Karena bang Aldo sering pulang malam. Dulu Azura masih takut di rumah sendiri, karena belum ada bik susi di rumahnya. Kalau sekarang sih Azura sudah berani, karena dia tidak lagi sendirian di rumah.

Tanpa Azura sadari, iya sudah sampai di depan gerbang sekolah. Banyak sekali orang di sana. Kali ini Azura tidak mau mengulangi kesalahan saat awal masuk ke sekolah ini. Yang kesiangan, dan beruntungnya Azura tidak di hukum.

Setelah melihat Azura melihat namanya di depan pintu kelas, Ia langsung masuk ke kelas itu. Dan memilih tempat duduk yang dia inginkan. Ia duduk di pojok sebelah kanan, tempat favorit Azura sejak smp. Terlihat beberapa anak juga sedang sibuk memilih tempat duduk mereka.

Tak berapa lama ada seseorang mendekati Azura. Seorang anak lelaki. Yang dulu pernah bertemu dengan ia. Yap, dia adalah adik temannya bang Aldo. Dia Alvin. Mata tajamnya membuat Azura sedikit ngeri sekaligus heran.

"kenapa?"

"gua boleh duduk sini kan?"

"oh iya silahkan duduk aja, gua juga lagian sendiri."

"makasih"

Seketika suasana menjadi canggung. Azura bingung mau membuka obrolan dengan bertanya apa. Azura sedang berfikir, basa basi apa yang bagus untuk anak yang ding..

Tiba-tiba Alvin berbicara.

"lu udah tau nama gua kan?"

"eng.. Iya udah, kan waktu itu kaka gu.. "
"nama lu siapa?" potong Alvin.

"nama gua Azura."

"Azura ya"

Tidak tau mengapa, cowo itu sangat lah dingin. Dia hanya melihat layar handphonenya. Dan terdiam. Sesekali dia menatap ke depan kelas, takut takut ada guru yang masuk.

"eng.. Gimana kaka lu? Udah sembuh kah?" Azura mencoba mengawali pembicaraan.

"udah, makasih."

'Ya tuhan... Kenapa dia sangat dingin sekali. Hanya diam. Cobaan apa ini.' gumam Azura dalam hati.

Wali kelas pun masuk ke dalam kelas, dan memperkenalkan diri. Ternyata namanya adalah santi, guru bahasa inggris kelas 10. Karena dia guru bahasa inggris, dia di panggil dengan miss santi. Dia baik. Sangat friendly dengan muridnya. Dari gaya bicaranya, dia sedikit tegas dan agak galak.

"lu tau ga?" ujar Alvin tiba-tiba. "itu kaka kelas kaka gua, dia sering main ke rumah."

"oh gitu, masih muda dong."

"iya dia lulus lebih awal dan jadi guru" lanjut Alvin. "dia sangat pintar"

Lama kelamaan, Azura dan Alvin sudah seperti lama mengenal satu sama lain. Mereka berbincang-bincang sambil memperhatikan guru di depan. Ternyata Alvin tidak sedingin yang Azura kira. Dia orang yang seru dan perhatian ternyata.

Kali ini, Azura masih bermain bersama Alvin. Mereka kemana-mana berdua. Dan sampai saat ini Azura tidak mempunyai teman. Sama seperti Alvin. Namun, Alvin selalu "diincar" oleh anak perempuan di kelas. Kadang ketika Azura tidak ada atau sedang izin ke kamar mandi, seorang anak perempuan ingin duduk dengannya. Namun, Alvin menolak.

Alvin dan Azura sering curhat-curhatan tentang keluarganya, dan kali ini Azura baru saja mengetahui bahwa nama kakanya itu adalah Adara Fredella Ulani.

Ternyata kata Alvin, kakanya sangatlah pendiam. Dia sangat tertutup, Dan hanya ingin berbicara dengan Alvin. Selama ini, Alvin hanya mengetahui kakanya hanya mempunyai teman perempuan bernama Ayu. Dan hanya teman satu satunya lah Ayu itu.

Namun, belakangan kakanya selalu keluar tanpa izin ke Alvin. Dan malah, kakanya menjadi tertutup kepada Alvin. Oiya, mama dan papa Alvin selalu kerja dan pulang malam. Kadang juga mereka tidak pulang ke rumah. Jadi, Alvin yang di amanahkan untuk menjaga kakanya.

Kata ka Ayu, kakanya selalu ke kantin bersama seorang lelaki. Dan lelaki itu adalah bang Aldo kaka Azura.

Alvin sedikit dendam kepada bang Aldo. Karena kakanya lupa akan kesehatannya. Dia sampai lupa minum obat rutin lagi. Karena, kakanya mempunyai penyakit hati kronis, yang mengharuskan kakanya minum obat dengan rutin. Dan itu dilakukannya seumur hidup.

Alvin waktu itu pernah sempat bertanya kepada ka Adara. Apa sih bagusnya bang Aldo? Ka Adara hanya menjawab "tulus"

Azura jadi penasaran, dia ingin cepat cepat bertanya dengan bang Aldo. Ke "kepoan" Azura akhirnya sudah tak tertahankan. Dia akhirnya mengechat bang Aldo dan berkata.

"bang ka Adara siapa deh?"

Dengan cepat pesan itu terkirim, dan di balas oleh bang Aldo.

"eng.. Adara, temen abang. Yang paling.. 'Manis'"

...

Sad endingWhere stories live. Discover now