Bagian 10

1.3K 180 19
                                    


Silahkan di play videonya... Anggap saja backsound..😛

Taehyung membuka mata saat merasakan sesuatu yang hangat menempel di dada bidangnya.

Dia tersenyum menatap wajah Jihyo yang kini masih terlelap. Wajahnya terlihat damai. Taehyung mengelus puncak rambutnya dan mendaratkan kecupan singkat di kening gadis itu.

Mengingat sekarang cuti sekolah, Taehyung tak ingin beranjak dari tempat tidurnya. Dia mengeratkan pelukannya pada gadis itu. Jihyo yang merasakannya hanya mengerang lalu kembali tertidur.

Taehyung tertawa kecil, dia masih tak bosannya memandangi wajah cantik gadis itu. Hal pertama yang tak pernah dia sadari selama hidup bersama Jihyo, gadis ini tumbuh dengan baik. Tumbuh menjadi gadis yang sangat manis.

Taehyung menjadi takut jika suatu saat nanti ada pria yang akan menyukai Jihyo. Atau Jihyo yang akan menyukai pria lain. Tapi mengingat kembali kejadian kemarin rasanya tak ada yang perlu ditakutkan lagi.

Jihyo mengerjapkan matanya perlahan dan hal pertama yang di lihatnya adalah wajah Taehyung yang khas orang baru bangun tidur.

"Aisshh... Bahkan saat bangun tidur pun kau terlihat sangat tampan." Jihyo tanpa sadar mengatakan kalimat yang seharusnya dia ucapkan dalam hati saja.

"Aku memang tampan Jihyo, apa kau baru menyadarinya hem?"

Seketika mata Jihyo membulat. Jihyo merutuki mulutnya yang tak bisa di kontrol. Dia memaki dirinya sendiri dalam hati.

Siall...bisanya kau mengatakan itu padanya Jihyo.

"Hemm.... Ma.. Maksudku tak sperti itu. Ahh..!!! Sudahlah aku mau bangun. Singkirkan tanganmu itu." Jihyo merasa sangat malu, dia secepatnya ingin pergi dari hadapan Taehyung.

"Jangan pergi, sebentar lagi. Tetaplah seperti ini hem?" Taehyung semakin mengeratkn pelukannya di pinggang Jihyo.

Jihyo hanya menghela nafasnya. Dia tak memungkiri kalau hatinya berbunga saat ini. Banyak kupu-kupu yang menari di perutnya.

"Kakak, kau tidak sedang ingin seharian seperti ini kan?"

"Kalau kau mau, aku bisa mengurungmu seharian disini, bagaimana, hm?"

"Yakk!! Hentikan ide bodohmu itu. Bisakah kita keluar jalan-jalan hari ini? Aku sangat ingin ke pantai. Musim dingin akan segera tiba, jadi aku ingin merasakan hangatnya matahari pantai".

"Kepantai?" Taehyung mengerutkan alisnya.

"Ya..kak, kita ke pantai ya... Ayolah?" Jihyo mengeluarkan jurus rayuannya.

Taehyung yang melihatnya mau tak mau tertawa karna tingkah konyol Jihyo.

"Baiklah, ayo kita ke pantai hari ini. Atau kemanapun yang kau mau gadis kecil."

Jihyo tersenyum senang. Dia segera bangkit dari tidurnya dan segera bersiap-siap. Tapi sebelum itu Taehyung sudah lebih dulu menarik tangan Jihyo dan mengecup bibir merahnya. Wajah Jihyo seketika merona akibat ulah Taehyung.

"Ini upah awal untukku karena akan mengajakmu jalan-jalan". Taehyung menunjukkan smirk khasnya.

Upah awal? Yaa...!!! Apa dia ingin upah yang lain juga nanti??

***

Jihyo bergegas membuka alas kakinya.Dia berlari meninggalkan Taehyung yang kini memandangnya. Jihyo berlari menuju ombak yang menari-nari kecil di bibir pantai. Pasir putih terlihat sudah menempel di sela jari-jari kakinya.

" Jihyo, berhentilah berlari. Kau membuatku lelah mengikuti larimu yang cepat seperti burung unta itu." Taehyung berjalan menghampiri Jihyo yang kini sedang memandang lautan.

"Ini indah kan kaj? Kau lihat itu burung camar yang terbang disana. Seperti tanpa beban. Jika aku dilahirkan kembali. Aku ingin sekali menjadi seekor burung. Bukankah menyenangkan bisa terbang sepanjang hari melihat dunia ini?"

Taehyung yang mendengar ucapan Jihyo hanya tersenyum.

"Kau tau Jihyo, apa yang lebih indah dari pemandangan pantai ini? Lebih indah dari apapun yang ada di dunia ini?"

Jihyo mengerutkan keningnya.
"Memangnya apa yang itu kak?"

"Kau... Kau Park Jihyo. Kau adalah hal paling indah yang pernah aku miliki." Taehyung memandang lekat dua manik mata Jihyo.

Jihyo yang mendengar hal itu terlihat tersenyum. Dia tak memungkiri hari ini dia benar-benar sangat senang. Jika Tuhan mengijinkan ingin rasanya hari ini tak akan pernah berakhir. Dia ingin seperti ini selamanya. Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi esok hari.

"Kakak, lihat matahari sudah mau terbenam. Ayo lihat dari atas batu besar itu." Jihyo menarik tangan Taehyung dan mengajaknya naik ke atas batu besar yang ada di ujung pantai itu.

Mereka duduk di atas sana, Taehyung mendekat ke arah Jihyo dan memeluknya dari belakang. Jihyo sedikit tersentak, tapi tidak menolak juga.

Taehyung membenamkan wajahnya di leher Jihyo. Menghirup dalam-dalam aroma wangi tubuh gadis itu. Dia mengeratkan pelukannya sembari menikmati matahari senja yang sudah berubah warna merah kejinggaan.

" Jihyo."

" Hem,"

"Berjanjilah sampai kapanpun kita akan tetap seperti ini. Bersama selamanya. Mengarungi dunia ini bersama. Jangan sekali-kali kau beranjak pergi dari sisiku. Kau mengerti?"

"Apa kau bahagia?"

Daripada menjawab pertanyaan Taehyung, Jihyo memilih bertanya balik kepada Taehyung.

Taehyung menoleh pada gadis disampingnya ini. Dengan jarak sedekat ini wajah Jihyo terlihat sangat jelas ditambah dengan pantulan sinar matahari senja. Dia melihat setiap jengkal dari wajah sang gadis. Taehyung tersenyum dan mengangguk mengiyakan pertanyaan Jihyo.

"Ya, aku bahagia Jihyo, sangat bahagia."

Taehyung tiba-tiba menarik dagu Jihyo dan mendaratkan bibirnya di bibir Jihyo. Taehyung memejamkan matanya mengecap manis bibir gadis itu. Jihyo yang melihat itu ikut memejamkan matanya, terasa desiran hangat mengalir di seluruh tubuhnya.

Ciuman ini semakin lama semakin intens. Taehyung memperdalam ciumannya. Bukan lagi kecupan melainkan sudah berubah menjadi lumatan yang dia berikan. Jihyo yang dari tadi hanya mengatupkan bibirnya kini mulai membalas ciuman Taehyung. Dia mulai membuka bibirnya dan membiarkan lidah Taehyung menjelajahi setiap rongga mulutnya.

Suasana yang romantis tercipta diiringi matahari yang semakin terbenam menuju ke peraduan. Menemani dua insan yang  memadu kasih.

***

Jihyo menatap sendu wajah polos pemuda yang kini tengah tertidur lelap di bahunya. Kini mereka tengah berada di dalam bus menuju apartement mereka. Hari sudah gelap, malam menyambut mereka dengan deretan lampu yang menghiasi kota Seoul ini.

Air mata Jihyo mengalir tatkala mengenang kejadian tadi. Mengingat sudah berapa kali Taehyung mengucapkan kata itu.

Jangan pergi dari sisiku.. Jangan pernah tinggalkan aku..

Mengingat hal itu hati Jihyo berdenyut nyeri. Ucapan nyonya Kim beberapa waktu lalu terus terngiang di benak Jihyo. Seperti kaset rusak.

Air matanya tak henti mengalir.

Apa yang harus aku lakukan?

Bersamanya aku bahagia, tapi jika kita terus bersama itu hanya akan membuat kita Sama-sama terluka.

"Maafkan aku Kim Taehyung."

***

Chapter 10 udah selesai nih..
Kira2 masih ada yang menanti cerita ini ggh ya??
Ceritanya makin hari makin aneh saja.. 😭
Happy reading ya..
Jangan lupa vomentnya...😳😃☺😊

FORGOTTEN (Kim Taehyung) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang