prolog

134 16 5
                                    

Di tengah kerumunan siswa-siswi terlihat seorang gadis sedang berdiri angkuh di hadapan seorang laki-laki yang sedang bertekuk lutut sembari menyodorkan setangkai bunga mawar yang indah di depannya.

"Rilla, jadi pacar gue!"

Gadis tersebut hanya melihatnya malas, "Sorry, but no thank's!"

"Kenapa?bukannya lo juga suka sama gue, kenapa lo gak terima?"tanyanya.

"Tapi sayangnya, gue udah gak suka sama lo. Lo gak pantes buat gue!"jawabnya tersenyum sinis.

"Kenapa?"ucapnya lagi. berdiri sembari mencengkram kedua bahu rilla.

"Lo udah punya netta!"

Perlahan tangan yg berada di bahunya pun merosot lemas. Cowok tersebut tertawa, jenis tawa yang seolah dipaksakan.

"Gue putusin dia, demi lo ril!"

"Percuma! Gue udah punya pacar sekarang." Sahut rilla cepat. "Dia orangnya!" Ucapnya dengan menunjuk seseorang yang berada di belakang kerumunan. Ia pun menghampiri orang tersebut, dan langsung mengamitkan tangannya.

"Setidaknya dia lebih pantas buat gue ketimbang lo." Sarkas rilla dengan menunjuk cowok tersebut.

"Yuk sayang kita pergi. Pasti kamu nunggu lama buat liat drama receh kaya gini!" Sambungnya melihat remeh orang di depannya.

Setelah mengucapkan kata tersebut rilla langsung menggandeng orang tersebut untuk pergi.

"Hufft" ucapnya bernapas lega setelah jauh dari kerumunan tadi.

"Lepas!"

Mendengar nada dingin di sampingnya ia pun buru-buru melepaskan kaitan tangannya.

"Sorry!"

Orang tersebut hanya melihatnya dengan dingin lalu berlalu dari hadapannya.

"Tunggu" ucap rilla dengan mencekal tangan orang tersebut."lo gak mau ngajak gu kenalan apa?sayang loh cewek cantik kaya gue di anggurin"sambungnya dengan menaikan turunkan alisnya lucu.

"Cewek gila!"sahutnya lalu melepaskan cekalan pada tangannya. Tanpa basa-basi ia pun langsung pergi.

"Gue baru ngeh kalo tuh cowok cakep juga, sayang gue belom tau namanya."ucap rilla sambil memperhatikan punggung tegap cowok tersebut.

•••••

"Kusut bener tuh muka, kenapa hehh?"

"Gara-gara si andre!lo tau tadi dia nembak gue di depan orang banyak suc."

Sahabat yang berada di sampingnya pun nampak tertarik dengan apa yang diceritakannya.

"Terus, terus"ucapnya antusias.

"Gue tolak lah, terus gue bilang kalo gue udah punya pacar terus gue nun-

Ucapan rilla pun harus berhenti saat beberapa anggota osis masuk ke dalam kelas.

"Maaf menggangu waktunya sebentar, kami dari perwakilan osis ingin meminta keikhlasannya untuk menyisihkan sebagian uang kalian, untuk kami alokasikan sebagaimana mestinya." Setelah anggota osis tersebut selesai berbicara, anggota yang lainnya pun menyebar ke setiap murid.

Rilla melihat orang yang tampak familiar di antara anak osis tersebut pun buru-buru menyikut sahabatnya.

"Ci, ci liat deh. Buru!"ucapnya tak sabaran.

"Apaan elah ril?"

"Itu tuh, dia siapa sih?"tanya rilla penasaran dengan menunjuk orang tersebut.

"Mana? Oh itu, masa lo gak tau, dia itu cowok most wanted disini setelah andre tau. Namanya revin" jelasnya.

"Oh ya?ko gue gak tau ya!"sahut rilla sembari fokus pada cowok tersebut.

"Eh, eh dia kesini ci!"lanjutnya.

Cowok itupun tanpa basa-basi menyodorkan kotak ke depan mereka berdua.

"Hey cogan, ketemu lagi sama gue!"ucap rilla dengan manis.

Cowok tersebut seperti biasa hanya melihatnya datar. Setelah suci memasukan selembaran uang pada kotak yang di bawanya, cowok tersebut pun kembali ke depan.

"Terima kasih atas waktunya, silahkan melanjutkan aktivitasnya kembali."Osis tersebut pun satu persatu keluar.

Rilla yang melihat itupun buru-buru berdiri untuk mengikuti revin. Namun langkahnya terhenti saat ia menginjak sesuatu di samping mejanya.

"Dompet siapa nih"ucapnya sembari membolak-balikan dompet tersebut.

Karna penasaran ia pun mengecek isi dompet tersebut.

"Revin ivander conary" gumamnya.

Gue tau caranya, biar gue bisa ketemu dia lagi! Lanjutnya dalam hati.

20.30 WIB

Dengan sangat terpaksanya, cowok tersebut datang ke tempat yang sangat ia hindari, hanya untuk menemui seorang gadis yang kini sedang asik menari di area dance floor .

Ia pun buru-buru menariknya keluar. Dan langsung to the point akan tujuannya tersebut.

"Mana?"

"Apanya?"

"Mabok lo, mana dompet gue!"ucapnya jengah.

"Oh ini"ucap gadis tersebut dengan menggoyangkan dompet tersebut di depannya.

"Sini"

"Eits, buru-buru banget. Mending minum dulu, baru nanti gue kasih ke lo!" Ucapnya dengan mengajak cowok tersebut kembali masuk.

"Rilla"

"Iya revin?"tanyanya dengan berbalik.

"Gue gak tau tujuan lo apa buat ganggu gue, tapi tolong kembaliin itu dompet karena gue gak punya banyak waktu disini bareng cewek aneh kayak lo!"jawab revin dingin.

Rilla mengerjapkan matanya sebelum membalas perkataan revin padanya.

"Tujuan gue?"ucapnya sembari melangkah maju mendekat ke arah revin.

"Lo beneran nanya itu?"

"Jawabannya Karna, gue.suka.sama.lo!"lanjutnya langsung menatapnya tepat di kedua mata revin.

.
.
.
.
.


Jangan lupa vote & comment nya 😁😄

30-01-18

ReleasingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang