chapter 15

1.3K 166 3
                                    

"Ah unnie aku ingin minta maaf atas kejadian di lift tadi, aku tidak bermaksud.. You know what i say right?" kata moonbyul memecah keheningan lagi

Solar tiba-tiba teringat lagi kejadian di lift, wajahnya kini merah padam

"A..ah nde gwenchana" katanya tergagap

Moonbyul tersenyum melihat wajah solar yang memerah.

"Jadi, dimana rumahmu?" tanya moonbyul

"Umm.. Lurus ada pertigaan belok kanan" jawab solar

"Baiklah.. Kau tinggal bersama orangtuamu atau?" tanya moonbyul

"Sendiri.. Aku tinggal sendiri disebuah apartemen" jawab solar "orangtua ku meninggal berapa tahun yang lalu akibat kecelakaan mobil" lanjutnya saat melihat ekespresi wajah moonbyul yang bingung

"Ohh.. Ah maaf unnie aku tidak tau"

"Gwenchana" solar tersenyum, ini pertama kalinya solar tersenyum pada moonbyul, moonbyul melihat senyuman solar moonbyul merasa pipinya memanas.

"Byul-ah tanganmu" kata solar tiba-tiba saat melihat tangan moonbyul yang terluka, entah sejak kapan solar memanggil moonbyul dengan sebutan itu

"Ah gwenchana hanya sedikit tergores" moonbyul tersenyum berusaha menyembunyikan tangannya

"Kau punya perban? Alkohol atau semacam pengobatan lainnya?" tanya solar tiba-tiba

"Nde? Ahh kebetulan aku beli tadi di mini market, aku tidak bisa menggunakannya jadi aku pikir biar eommaku saja yang.." belum selesai moonbyul bicara solar sudah memotong ucapannya

"Menepi sebentar, dimana pengobatan yang kau beli tadi?"

"Nde? Ah di jok belakang" kata moonbyul lalu menepi

Solar melihat bungkusan di jok belakang lalu mengambilnya. Moonbyul melihatnya dengan wajah bingung.

"Kau mau apa unnie?"

"Tanganmu"

"What?"

"Tanganmu byul-ah" solar merampas tangan moonbyul yang masih berada di stir mobil lalu mengobatinya.

"Kau habis berkelahi?" tanya solar yang masih sibuk membersihkan darah yang sudah hampir kering dijemari moonbyul

"Anii" jawab moonbyul singkat

"Really?"

"Yes miss"

Solar terus sibuk membersihkan dan mengobati luka tangan moonbyul, moonbyul sendiri sibuk memandangi solar yang sedang sibuk mengobatinya, entahlah moonbyul merasa nyaman saat berada didekat solar, moonbyul tersenyum melihat solar yg terus meniupi luka ditangannya.

"Selesai" teriak solar

Moonbyul masih asik memandangi wajah solar.

"Byul-ah"

"Byul-ah"

"Yaak! Moonbyulyi!" teriak solar

"A..ahh nde? Wae?" moonbyul terkejut

"Apa yang kau lihat huh?" tanya solar

"A..ahh nothing" jawab moonbyul

"Bagus.. Ayo jalan sudah hampir pagi kita harus kerja lagi besok"

Moonbyul mengangguk dan melanjutkan perjalanan.

"Thanks" kata moonbyul

"Noproblem" solar tersenyum "lain kali kau harus lebih hati-hati" lanjutnya

Moonbyul hanya membalas tersenyum, entah sejak kapan keduanya menjadi dekat padahal belum ada sehari mereka berkenalan "ternyata begini kalau dekat dengannya, dia menjadi lebih santai beda sekali saat kami berada dikantor tadi" batin moonbyul "tetaplah seperti unnie" batin moonbyul lagi lalu tersenyum.

Akhirnya moonbyul sampai diapartement solar, solar turun dari mobil moonbyul.

"Thankyou byul-ah" solar bersandar dijendela moonbyul

"Anytime unnie" moonbyul tersenyum

"Kau tidak ingin masuk dulu?" tawar solar

"Tidak terimakasih, mungkin lain kali? Masuklah dan istirahatlah dengan nyaman"

"Baiklah.. Terimakasih" kata solar tersenyum

"Aku pergi.. Good night unnie" moonbyul berlalu pergi meninggalkan aprtement solar.


Tbc

MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang