Tomber II

2.7K 360 171
                                    

Tittle : The Fallen
Jeon Jungkook / Kim Taehyung
.
.
.
.

"KDX-II, dengan P-37C di sini. Posisi aman?"

"KDX-II diterima. 30 kilometer dari laut kuning. Titik koordinat 35 derajat 0 menit 0 detik lintang utara, 123 derajat 0 menit 0 detik bujur timur. Desimal 35, 123. 996,336 kilometer. Siap untuk menerima P-37C."

Suara tenang Hwang Minhyun mengudara di KDX-II yang hening, tengah dengan cemas menanti pesawat ringan P-37C membalas perijinannya untuk mendarat. Pagi ini ia lewati dengan luar biasa tenang, menenggak robustanya pahit ditemani croissant penuh cokelat yang manis. Mengamati sinyal radar LRR yang berkedip reptitif sembari menyatukan informasinya dengan MteQ SPS-95K yang terus berkedip mencari navigasi radar yang mencurigakan, menatap patuh pada alat GPS dan memastikan SATCOMnya terhubung pasti ke Gyeongbuk sembari menyantap sarapannya dengan gurau semu Park Woojin di sampingnya. Sebagai seorang CNO yang bertanggung jawab sepenuhnya pada KDX-II yang tertambat pasti di pesisir Hannam-dong, ia cukup terkejut saat SATCOMnya menyala merah; tanda Gyeongbuk tengah menghubunginya langsung; dan merah artinya ia berhubungan langsung dengan direktur NIS yang terkenal akan wajah dingin ramahnya yang semu; Jeon Jungkook.

"Selamat pagi, Direktur." Sapanya ceria. "Kudengar kau seharusnya berada di Gyeongbuk selepas makan siang. Lari paginya tak semenarik biasanya?" Ia berucap sebagaimana semestinya, semenjak ia teramat mengenal Jeon Jungkook; dengan sedikit mengesampingkan kelakuannya yang kaku.

"Jendral Hwang,"

Ada yang salah dari cara Jungkook melafalkan namanya; buru-buru, gelisah, dan takut.

"Yes, Sir." Ia menjawab patuh. Mengganti nada bicaranya. "Ada yang bisa saya bantu?"

Park Woojin meliriknya, menaikkan alis bingung saat Jungkook memanggil Minhyun teramat formal. Headphone SATCOM yang tersambung di kepalanya membuat Minhyun sadar jika Woojin dan seisi kru kapalnya dapat mendengar deru gelisah suara Jungkook.

"Dengarkan baik-baik. P-37C akan mendarat di KDX-II dengan Presiden dan tim kenegaraan di dalamnya. Gyeongbuk tengah kacau. Pastikan beliau aman. Hidupkan semua radar, ESM, TACTICOS, KDCOM terutama Thales MW08, Raytheon, STIR, dan LRR."

Minhyun dengan teramat cekatan segera melakukan semua perintah Jungkook; tanpa banyak bertanya karena ia mengerti dari nada suara Jungkook. Seisi KDX-II tiba-tiba saja menjadi ribut. Woojin menekan lampu merah STIR yang langsung menyala terang, lalu mengangkat tombol On ESM dan KDCOM yang memberikan bermacam informasi penuh. Ada yang salah. Paginya terlalu tenang, Minhyun tau itu. Ada yang salah.

"Haesung anti-ship missiles active," suara penuh pemberitahuan keluar dari Choi Hansol.

"Mod4 naval gun active," lagi, ia memberitahu dengan mata cemerlang menatap layar komputernya patuh. Jarinya melepas beberapa tombol untuk mengaktifkan semua misil dan rudal yang tersimpan di perut KDX-II yang gagah.

"CIWS on site,"

"VLS locked."

Suara hembus nafas Jungkook terdengar di telinga Minhyun; yang kini berdiri di samping Hansol sembari melihat tanda hijau cerah pertanda semua misilnya telah aktif dan siap diluncurkan.

"Kode merah, Direktur." Ucapnya pada Jungkook. "KDX-II siap."

Jungkook kembali menghembuskan nafas.

"Menuju laut kuning. Tunggu perintah selanjutnya."

Dan Hwang Minhyun selalu jatuh cinta pada nada tenang Jungkook yang dingin, terdengar penuh kekakuan namun menyimpan segerit kekhawatiran yang meledak. Minhyun tidak seharusnya tersenyum, namun ia tidak bisa menahan dirinya sendiri, sudut bibirnya terangkat tipis mendengarnya.

The FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang