My Fallen

2.6K 312 173
                                    

Tittle : The Fallen

By Ichizenkaze

Sorry for taking time too long for update!

.

.

.

Happy Reading!

.

.

Di malam pertama ia membawa Taehyung ke apartemennya; tersandung menyakitkan oleh ujung meja di samping pintu kamar, terinjak kaki Taehyung yang berjinjit pelan sembari meraup kepala Jungkook ke pelukan seraya lengan kuatnya membawa tubuh Taehyung terangkat dengan mudah, lalu tergesa membuka pintu kamarnya dengan ciuman yang tidak lepas.

Lirih hembus nafasnya. Cekik desah kebingungannya. Dan pejam matanya yang cantik ketika Jungkook membawanya terbang menuju lintasan angkasa yang tak berujung. Ia mengambil semua yang bisa ia raup. Ia menyentuh semua yang sekiranya mampu membuat Taehyung menjerit kepayahan. Ia menyerap semua sisa kehidupan yang Taehyung percayakan ke dalam telapak tangannya.

Mengambilnya, terus mengambilnya. Tidak bersisa. Tidak berhenti, hingga Taehyung akhirnya menyerah, mengeluarkan deguk hancur yang menghibur ego Jungkook dan membiarkan dirinya rubuh, sementara kepingan demi kepingan kejutuhannya dipungut oleh jari-jemari kuat Jungkook yang meyakinkan.

Jungkook terbangun dengan memandang bola mata cokelat taehyung yang berbinar. Garis senyumannya manis, helai rambut nakal membingkai kerut cerianya yang menyenangkan. Jari jungkook otomatis terangkat, mengusir helai rambut halusnya hingga Taehyung meleleh akan sentuhannya.

Ia seharusnya mengantar Taehyung pulang ke rumahnya. Bertugas menjaga negara dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab sepenuhnya pada Presiden membuatnya tak bisa begitu saja membiarkan Taehyung pulang tanpa pengawalannya. Ia mengendarai KIA-nya menuju rumah kepresidenan yang tenang. Jelas sekali mengabaikan tatapan protes yang Taehyung layangkan ketika ia membelokkan mobilnya dan kurang dari lima menit lagi ia akan selesai melakukan tugasnya dengan baik .

Bukan ini. Bukan malah membiarkan mobilnya berjalan lurus, melewati dua lampu merah, berbelok di persimpangan jalan kemudian berhenti di depan gedung apartemennya.

Jungkook tidak seharusnya mencuri hati Taehyung. Membuat pemuda itu bergantung padanya, menyandarkan kepalanya di pundaknya lalu mengambil ciuman sunyi di bibirnya. Membuat pemuda itu lebih memilih pulang ke apartemennya sesudah kelasnya usai lalu mengenakan pakaian Jungkook seenaknya; membuat scramble egg dengan garam terlalu banyak, dan segelas cokelat hangat di meja makannya. Mengenakan shampo dan sabunnya tanpa ijin lalu memeluk Jungkook kala ia baru saja pulang bertugas pada pukul dua pagi.

Jungkook tidak seharusnya menikmatinya. Menyukai pelukan ringkih Taehyung yang hangat. Usapan lembut di pundaknya kala ia kelelahan, kala mimpi buruk menghantuinya. Lalu ciuman manisnya yang tertiup ribut ke bibirnya setiap saat. Terlalu menikmati kala dirinya merangkak ke atas tempat tidur dengan Taehyung yang siap untuk meluluhkan rasa lelahnya karena seharian bertugas.

Mungkin cara Taehyung tersenyum; bersinar, penuh matahari, sarat keindahan, dan menyatu dengan hembus angin. Atau dari caranya tertawa; berisik, menggemaskan, lucu dan melayangkan kepalan tangannya menuju pundak Jungkoon setengah sebal. Atau tatapannya; penuh cinta, membuat meleleh, seribu persen berisi kemanisan telak, dan menggerogoti jantung Jungkook.

Namun satu hal yang pasti, saat dirinya dengan berani mengambil jari Taehyung dan memenjarakan hati pemuda itu di kungkup cintanya. Jungkook bersumpah ia berani melakukan apa saja untuk pemudanya. Segalanya. Bahkan kejatuhannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang