Bab1Sahabat baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sore itu cuaca di kota Jakarta begitu panas terik hari ini adalah hari kepindahan ku kerumah yang baru di belikan mom.
Disana saat aku memperhatikan barang-barang ku yang diangkut menuju rumah baruku di kawasan dekat kampus ku.
Aku masuk kedalam mobil ku menuju rumah baru itu,setelah Sampai disana ku lihat pria bertubuh jangkung dan tampan tersenyum kepadaku.
Aku membalas senyuman nya dan kemudian dia pergi menaiki mobil miliknya.Kemudian aku masuk kedalam rumah baru ku itu disana kulihat masih berdebu aku menyapu debu-debu itu sampai bersih dan kemudian mengepelnya.
Setelah itu aku menyusun beberapa novel kesukaan ku di rak buku milikku disana kutata sedemikian rupa.Kemudian Aku pergi keluar untuk mengecek semua barang yang sedang diangkat oleh orang suruhan mom.
" Sudah beres non!"ucap salah satu orang suruhan mom.
" Ya sudah makasih ya mang" ungkap ku pada mereka.
" Semoga non betah ya tinggal disini oh iya sama-sama non " kemudian sang pesuruh itu menutup pintu mobil bak belakangnya dan melajukan mobilnya meninggalkan ku yang masih terpaku mengamati daerah sekitar rumah baru ku. Dan ku lihat dari depan sana terdapat 2 orang pria yang mengamati setiap reaksi gerakan tubuh ku terkadang mereka tersenyum kearah ku .
Aku mulai risih dengan tingkah yang dilakukan mereka padaku. Kemudian aku masuk meninggalkan mereka yang masih berbincang-bincang di depan kost-an pultra itu.
Didalam rumah aku mensejajarkan kaki ku diatas sofa berwarna putih ini. Dan menggerakkan badan ku ke kanan dan ke kiri untuk mengurangi rasa pegal yang mendera seluruh bagian tubuh ku karena aktivitas ku hari ini yang cukup menyita waktu ku.
Rasa kantuk mulai mendera ku karena aktivitas yang terlalu ekstra apalagi suasana yang sepi, tenang,dan sunyi yang membuat siapa saja nyaman untuk tinggal di sini. Karena dapat membuat siapa saja terlelap termasuk aku yang saat ini mampu terlelap dengan posisi tidur yang begitu nyaman bagiku.
Saat itu aku bermimpi terjatuh dari sebuah anak tangga di Sebuah tempat wisata yang aku tak tahu namanya itu. Dan ketika ku terjatuh cowok berbadan tegap bertubuh jangkung yang tadi sempat memberikan sedikit senyum pada ku tadi.Dia menangkap ku dengan sigap membuat aku sama sekali tak terjatuh dan terluka. oh Tuhan diakah pahlawan ku?. Aku dan dia saling berpandangan membuat aku terpaku dan tak bereaksi apapun pada tangkapan yang ia lakukan.
Tiba-tiba terdengar bunyi nada dering telepon genggam yang membuat aku berhenti menatapnya dengan sigap aku mengangkat telepon itu dan aku pun terbangun.
Dan ternyata asal suara nada dering telepon genggam itu berasal dari suara nada dering telepon genggam ku yang berada tepat di atas meja tepat berada di depan sofa yang aku tempati.
Aku mengambilnya dan mengangkat telepon yang rupanya dari mom." Hallo lexa?"buka mom pada saat menelepon ku.
" Iya..., Mom ada apa?"tanya ku pada mom yang seperti nya akan membaweli ku karena aku beberapa kali aku tak mengangkat telepon dari mom karena terlalu sibuk.
" Mom, khawatir padamu..., sudah beberapa
Kali mom menelpon mu tapi kamu tidak mengangkatnya"jelas mom.
"Sorry mom, lexa ketiduran mom lexa tadi capek banget beresin rumah ini mom "jelasku ku.
"yasudah, nggak apa-apa mom memaklumi kalo kamu capek, gimana rumahnya?kamu suka?"Tanya mom padaku.
"Suka dong mom tempatnya nyaman banget"jawab ku pada mom.
"Yaudah persiapkan dirimu baik-baik nanti malam mom akan berkunjung kesana bersama Tante pada Tante Rani"ujar mom padaku.
"Tapi mom,Tante Rani siapa?mom"tanya ku pada mom.
"Tante Rani ....,ah nanti juga kamu tahu"ungkap mom kemudian menutup telepon itu tanpa penjelasan apapun padaku.
Aku bertanya-tanya dalam hati ku siapakah Tante Rani itu? untuk apa mom memperkenalkannya padaku?.
Apa mungkin mom ingin menjodohkan ku pada anak tante Rani itu.
Semua pikiran negative itu kian berlalu-lalang melintas pada pikiran ku.
Aku menengok ke arah jam dinding tepat di atas tembok di belakang ku jam sudah menunjukan pukul 06.00 sore tapi aku sama sekali belum mandi.
YOU ARE READING
Pertemuan & Perpisahan
Teen Fictionjika suatu saat yang bertemu akan berpisah kenapa Tuhan menciptakan pertemuan dengan segala fakta yang menyakitkan