Bab 2 Pertemuan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
ketika matahari Mulai menyoroti sebagian muka ku, aku terbangun mendengar suara yang memanggil ku dari luar rumah.
“Alexa...”aku seperti mengenal suara itu kemudian aku menghampiri asal suara itu dan menemukan 3orang sedang berdiri menanti yang di panggil keluar yaitu ku lihat disana ada Bianca, Reno,dan delon sedang menanti ku.
“hey...ratu tidur lihatlah kau tak malu pada matahari di atas mu”ujar Reno.
“Eh kalian, ngapain kesini tumben...,mau ngapain?”tanya ku kemudian mendekat ke arah mereka.
“Ikut kita yuk ke taman lari-lari kecil sambil cuci mata siapa tau ada cogan lewat yuk”ajak Bianca tersenyum ramah.
Aku berfikir sejenak dan menimang-nimang apa yang Bianca ajak padaku. Itung-itung aku beradaptasi dengan lingkungan disini dan mengetahui rute wilayah daerah sekitar sini.
“Hey jangan kelamaan mikir ayolah kapan lagi coba!”panggil Bianca.
“Iya kapan lagi lu main sama cowok ganteng ini”ungkap Reno ke gr’an.
“Yaudah tunggu dulu disini gw ganti baju dulu”jawab ku.
Kemudian aku masuk kedalam rumah dan kemudian mengganti baju tidur ku dengan celana training dan kaos polos milik ku.
Aku kembali ke luar rumah menemui 3 anak itu dan aku mengikuti mereka.
Kami melangkah menuju ke taman untuk sekedar lari-lari kecil disana tapi aku dan reno duduk menepi di kursi taman.
“Ren, gw boleh tanya gak?”ungkap ku.
“Nanya apaan?”jawab Reno .
“Hm...kan kemarin waktu itu lu liat gw disenyumin sama cowok waktu gw pertama kali pindah lu tau gak cowok itu siapa?”tanya ku perlahan padanya.
“Oh...iya-iya gw inget,oh itu namanya Leon, kenapa Lo suka sama dia?”tanyanya balik kepada ku.
“Hm...gk kok orang cuma nanya doang”jawab ku padanya.
“Bener nih nanya doang?”ledek Reno padaku.
“Bener ih emang kenapa nanya salah ya”timpalku padanya.
“gak sih tapi rada aneh aja cewek nanyain cowok”jelas Reno pada ku.
Tiba-tiba sosok pria tampan yang sedang ku bicarakan bersama reno berjalan ke arah kami membuat aku berpikir bahwa ini mimpi atau kenyataan.
“Ren””panggilnya menepuk pundak Reno yang sedang berbincang dengan ku menoleh ke arah nya.
“Eh Lo apa kabar bro?”tanya Reno setelah menepuk tangan leon.
“Baik dong pastinya” jawabnya seraya tersenyum sementara aku hanya terdiam dan hanya menjadi pendengar dalam pembicaraan dua pria ini.
“Kemana aja Lo bro udah lama lu gak ngumpul sama kita-kita?” tanya Reno penasaran.
“biasa,Lo kaya baru kenal gw aja sih no gw kan sibuk”jawabnya enteng.
“Iya deh yang bos besar beda gw mah apa atuh pengangguran”jelas reno.
“Ah...,bisa aja lo no”jawabnya enteng.
“Eh...lu tunggu sini bentar ya berdua gw beliin minum dulu, jagain ya jangan sampe kabur hehehe”ungkap Reno seraya senyum kecil nakalnya.
“gw bisa sendiri kali emang gw hewan peliharaan apa kabur”balas ku pada reno yang bangkit kemudian meninggalkan aku dan leon berdua dalam keheningan sisa-sisa pembicaraan.
“Hy”sekitika aku dan leon mengungcapkan kata itu bersamaan ntah angin apa yang membawa aku dan dia mengucapkan kata itu Pada waktu yang bersamaan.
kemudian kami tertawa kecil dan saling menatap satu sama lain dan untuk kali ini ak dekat dengan pria tampan yang aku kagumi rasanya aku seperti bermimpi tapi tidak ini adalah kenyataan untuk kali ini di pagi ini aku menemukan seseorang pembangkit penyemangat baru.
Memang tidak akan kemana jika rejeki anak Soleh biar awalnya kami hanya tersenyum dan terdiam tapi akhirnya kami mengenal satu sama lain walaupun dengan bantuan Reno.
Oh Tuhan alur cerita mu begitu indah ini semua menjadi kenyataan bisa dekat dengannya.
“Eh.., kamu dulu” tawarnya padaku.
“Ah..., Kamu aja yang duluan” balik ku kepadanya.
“Nama kamu siapa?”ntah kenapa kami mengucapkan kalimat ini bersamaan kembali. Apa maksud dari semua ini.
Kami kemudian tertawa kecil bersamaan dan kemudian terdiam.
“saya Leon"jawabnya seraya mengulurkan tangannya kepada ku.
“saya alexa” jawabku seraya mengambil tangannya yang terulur kepada ku dan kemudian aku menjabatnya seraya Tersenyum tipis kearahnya. dia membalas senyuman ku dengan senyumnya yang bagai matahari yang membuat meleleh es di siang hari.
Aku kemudian menarik tangan ku yang terlalu lama berjabat tangan dengannya.
“Eh iya kamu baru pindah ya?” tanyanya pada ku.
“Iya” jawab ku.
“Alexa, kenpa kamu pindah kesini?” tanyanya penasaran.
“aku pindah kesini gara-gara jarak kampus gw ke jauhan kalo dari rumah lama ku” jelas ku padanya.
“Oh iya kamu tinggal sama siapa ?”tanyanya seraya tersenyum.
“Hm..., kebetulan aku tinggal sendiri” jawab ku padanya.
“Kalo kamu tinggal sama siapa?”tanya ku balik kepadanya.
“aku tinggal sendiri sama seperti mu”jelasnya.
“oh gitu”tanggap ku.
“kapan-kapan ada waktu luang gak?”tanyanya perlahan.
“Ada, memangnya untuk apa?”tanya ku padanya.
“Buat kita jalan sama saling kenalan”jawabnya.
aku terkejut mendengar jawabannya baru ketemu udah ngajak jalan ini seperti mimpi indah yang tak ingin aku selesaikan.
“jalan?”tanya ku ulang agar meyakinkan.
“Iya jalan, emang salah?” tanyanya lagi.
“hm..., nggak sih” jawab ku.
“terus...?,kapan kamu punya wakt koso?”tanyan kembali.
“besok juga bisa”jawabku sambil tersenyum.
“Beneran?”tanyanya.
“Iya...”
“Jam berapa?”tanyanya.
“Seterah kamu aja”jawab ku.
“Hm...gini aja gimana kalo jam 19:00 aku jemput kita dinner di rumah ku”jelasnya.
“Oke baiklah akan aku tunggu besok”jawab ku.
Lalu tiba-tiba dari kejauhan muncul Reno yang tiba-tiba mendekat sambil membawa beberapa botol minuman dingin.
“Wah,kayanya ada yang udah kenalan nih trus lagi pdkt”ledek Reno.
“ih apaan sih gak pdkt tau”jawab ku mrnyangkal malu-malu membuat pipi ku memerah semu .
“Alah..., gak usah nyangkal xa”ungkap Reno.
“Gk kok , kita cuma kenalan doang”balas leon.
“Oh kenalan ya cie”ledek reno.
“oh iya, lu kok lama banget beli minuman aja?”tanya Leon mengubah topik pembicaraan.
“iya tadi gw pdkt sama mba-mba yang datangnya”jawab Reno tersenyum tipis.
“Cie...cie...,sama mba-mba tukang minuman”ledek ku.
“Ah biarin orang cakep kok mbaknya"jawab Reno enteng.
“Oh iya kok lu beli minumannya banyak banget sih buat siapa ?”tanya Leon penasaran.
“Oh ini...,buat Bianca sama Delon"jawab Reno.
“Bianca sama Delonnya kemana?”tanya Leon penasaran.
“Bianca sama Delon lagi lari-lari kecil”jelas Reno.
“Alexa, Reno...”panggl 2 Orang dari kejauhan rupanya itu Bianca dan Delon dia seperti mempunyai sinyal apabila di bicarakan dia menghampirinya.
“Udah lari-larinya?”tanya ku pada mereka.
“Udah dong, kenapa lu gak ikut lari?”tanya Delon.
“Hehehehe, Temenin reno duduk Aja”tawa kecil ku.
“ah..., bilang aja males”tanggap Reno.
“Hehehehe tuh tau”jawab ku singkat.
“Iyalah bangun aja kesiangan”ungkap delon.
“Udah-udah jangan Bertengkar”pisah Bianca.
“Oh iya lu pada gak pada laper apa?”tanya Reno tersenyum memberi kode.
“Yeh perut gentong padahal lu kan gak ikut olahraga tapi udah laper aja”bantah Bianca.
“Iya-iya ayo Kita let's go sarapan”tanggap Delon.
“Oh iya lu ikut gak yon?”tanya Bianca.
“Boleh deh udah lama juga gw gak gabung sama kalian itung-itung nostalgia” Jawab leon seraya tersenyum.
Lalu kami berjalan mencari letak pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar taman ini.
Dan kami menemukan pedagang kaki lima yang disarankan oleh Reno tadi disana tersedia soto dan bubur ayam.
Kami mencari tempat duduk yang kosong dan duduk di sebuah meja panjang yang berisikan beberapa kursi.
Lalu kami memesan sesuai permintaan kami yaitu bubur ayam dan kami menunggu bubur itu tersajikan diatas meja, kami berbincang-bincang panjang untuk mengisi kekosongan
waktu menunggu.
“Mba cantik sini aku bantu buat buburnya”rayu Reno berdiri dari kursinya dan menuju tempat mba-mba tukang bubur itu membuat bubur jualannya.
Kukami tersenyum geli melihat tingkah laku Reno yang super duper kaya dia orang paling cakep sedunia begitu percaya dirinya mendekati mba-mba tukang bubur itu.
Mba-mbanya memang cantik dan rapih dia tidak terlihat seperti tukang bubur pada umumnya.
“Tuh,liat deh ganjennya mulai”tawa ku pecah melihat romantisme mba-mba tukang bubur itu dan Reno sudah kaya Romeo dan Juliet.
“Iya biasa,liat yang cakep dikit gasrak”jawab Bianca.
“Memangnya dia suka seperti itu?”Tanyaku penasaran.
“Iya...,kamu aja yang baru kenal sehari sama dia udah ke anehan melihat tingkahnya, apa lagi aku yang bertahun-tahun udah bosen gondok liatnya”jawab bianca.
“hehehe,sabar bi sabar gitu-gitu temen kita”tawa ku ringan.
YOU ARE READING
Pertemuan & Perpisahan
Teen Fictionjika suatu saat yang bertemu akan berpisah kenapa Tuhan menciptakan pertemuan dengan segala fakta yang menyakitkan