4.

17 4 4
                                    

Kini,aku sedang berada di rumah. Aku senang karena bisa kembali ke rumah setelah hampir satu minggu dirawat di rumah sakit.

"Assalammualaikum..."

Itu suara Chella,dia pasti sudah pulang sekolah,mengingat langit sudah mulai gelap. Dia pasti sangat lelah,aku sangat bangga memiliki adik sepertinya.

Terkadang aku merasa diriku hanya menjadi beban bagi keluargaku,aku sangat menyusahkan!Chella bahkan harus rela berangkat pagi-pagi buta untuk bersekolah karena semalaman dia merawatku. Tak terasa air mataku mulai turun...

"Lho,cah kok nangis sih?"Aku segera menghapus air mataku setelah  menyadari bahwa ada Chella disampingku. Dia memang sering memanggilku dengan sebutan "bocah"

"Kagak,siapa yang nangis sih?"

"Halah,lo tuh kagak pinter boong,kenapa sih? Cerita aja kakakku sayang."

Kuhembuskan nafas panjang.

"Kadang gua tuh ngerasa, gua cuma jadi beban di keluarga ini Chel..."

"Gua ngerasa gak ada gunanya,cuma bisa nyusahin mamah,papah sama elu."

"Gua juga pengen punya kehidupan normal Chel..."

Chella langsung memelukku setelah aku mengatakan hal itu,dia sering aku jadikan sandaran ketika aku menangis.

"Lo tuh titipan dari tuhan buat kita,gue sama mamah gak pernah menganggap lo gak berguna..."

"Udah ah!jangan nangis-nangis lagi. Gua pengen makan laper,disekolah disuapinnya fisika mulu kalo disini kan enak sama ayam goreng."

Aku terkekeh kecil mendengar pernyataannya.

"Dhira,mau makan gak?" Mamah  memanggil.

"Eh,mah kata perawatnya gak boleh makanan yang keras."itu Chella.

"Yaudah,makan bubur aja ya."

"Ih mah tapi aku bosen makan bubur terus."aku memprotes karena memang di rumah sakit aku lebih sering memakan bubur ketimbang makanan yang lain.

"Terus kamu maunya apa?"mamah bertanya.

"Yaa,apa aja asalkan jangan bubur." Jawabku.

"Yaudah,coba Chel kamu cari apa kek gitu."kata mamah.

"Nanti aku beli ini salah,nanti aku juga yang kena"ujar Chella "mau beli apa jadinya?"sambungnya kembali dengan raut wajah yang sudah mulai kesal mungkin...

"Beli *** aja ya."saran mamahku.

(Gak boleh sebut merk ok?😂)

"Yaudah, mana sini uangnya?"

                                       ***
Setelah menunggu sebentar,akhirnya Chella pun datang.

"Nih,mah" ujar Chella.

"Yaudah taro aja di meja"ucap mamahku.

Mamah berjalan menghampiriku "yuk,sayang makan dulu,ati-ati bangunnya."
Ujar mamahku sambil membantuku berdiri.

Setelah sampai di meja makan mamah mulai menyiapkan peralatan makanku.

Sambil menyuapiku terkadang mamah membicarakan tentang perkembangan kesehatanku,seperti yang kalian tau tidak semua hal bisa diurus oleh mamahku.

"Eh,katanya dede Shanum mau kesini."mamah memberi tahu ku sambil menyuapi sendok terakhir ke mulutku.

"Serius mah?!"tanyaku menggebu,pasalnya keponakanku yang satu itu sangat menggemaskan. Kami sering melakukan video call untuk melepas rindu dengannya, dia adalah anak dari kakakku yang pertama.

"Iya,kayaknya sih besok datengnya..."

Aku sangat senang, dia adalah salah satu penyemangatku. Membayangkan wajah imutnya membuatku tak sabar akan hari esok...

Let your smile change the world,but don't let the world change your smile...


...

Balik lagi sama author abal abal ini... aku cuma butuh dukungan dari kalian semua so plis vote and comment🙏

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang