Hari ini seventeen mempunyai jadwal dari siang sampai malam. Jadi masih ada waktu beberapa jam untuk mereka beristirahat.
Semua member sudah pada bangun kecuali jisoo. Tidak biasa nya jisoo bangun telat. jisoo itu paling rajin bangun pagi kecuali kalo sedang libur.
Wonwoo yang punya firasat tidak enak tentang jisoo langsung memutuskan untuk pergi ke kamar -jisoo, dk, seungkwan-
Tok tok tok
"Soo.. Ini aku wonwoo! Apa kau baik-baik saja? Buka pintu nya, aku ingin masuk."
Tidak ada jawaban.
"Soo.. Kau di dalamkan? Biarkan aku masuk."
Masih tidak ada jawaban. Dan wonwoo makin gelisah. Jisoo itu orang yang sangat sensitif terhadap suara apapun. Samar-samar wonwoo mendengar isak tangis dari dalam kamar, wonwoo yakin itu suara tangisan jisoo.
"SOO, APA KAU BAIK-BAIK SAJA? CEPAT BUKA PINTU NYA BODOH. JANGAN MEMBUATKU KHAWATIR SOO."
member lain yang sedang bersantai'pun dikejutkan dengan teriakan wonwoo dan ketukan pintu yang keras. Langsung saja mereka menghampiri wonwoo.
"Ada apa ini hyung? Apa yang sedang terjadi? Jisoo hyung kenapa? Apa dia baik-baik saja?" tanya seungkwan beruntun.
"Entahlah, tapi dia tidak mau membuka pintu nya. Aku khawatir padanya."
"Dobrak saja hyung pintu nya, dino takut jisoo hyung kenapa-kenapa" sahut sang maknae, dino.
"Baiklah."
"Biarku bantu." ucap mingyu dan di angguki langsung oleh wonwoo.
Setelah memberi aba-aba, wonwoo dan mingyu mulai bersiap-siap..
1
2
3
Brukk
Wonwoo langsung menghampiri jisoo yang sedang duduk pojok ruangan dengan menenggelam kan wajahnya di lipatan tangan nya dan diikuti yang lain nya.
Wonwoo langsung memeluk jisoo erat. "Kau kenapa? Apa yang sedang terjadi?"
Jisoo membalas pelukan wonwoo, dan tangisnya semakin pecah. Member lain jadi kasihan melihat salah satu hyung-nya yang sedang menangis itu entah karna apa.
"Soo gwenchana? Apa yang terjadi padamu?" tanya jeonghan lembut.
Jisoo hanya membalas nya dengan gelengan saja. Dan mencengkram erat baju yang dikenakan wonwoo.
.
10 menit kemudian
Tangis jisoo mulai mereda, dan hanya menyisakan sesegukan nya saja.
"Apa sekarang kau sudah tenang?" tanya wonwoo lembut.
Jisoo mengangguk dan melepas pelukan wonwoo. Para member bisa melihat dengan jelas wajah jisoo yang memerah karna menangis terlalu lama.
"Soo.. Kau kenapa? Apa terjadi sesuatu?" tanya seungcheol.
Jisoo menatap seungcheol, kemudian menggeleng. "Bolehkah aku bicara berdua dengan woozi?" tanya jisoo dengan nada serak khas orang menangis.
"Eh, aku?" woozi menunjuk diri nya sendiri. Jisoo mengangguk
"Kenapa harus berdua sih, kenapa tidak dengan kami juga?" tanya mingyu kesal.
"Sudahlah gyu, mungkin jisoo hyung butuh teman bercerita. Dan sekarang jisoo hyung sedang butuh woozi." ucap wenjun hui.
"Baiklah baiklah!" kata mingyu pasrah dan keluar dari kamar.
Semua member keluar, hanya menyisahkan wonwoo, jisoo dan woozi saja.
"Kenapa hyung tidak ikut keluar juga?" tanya woozi heran saat wonwoo masih di kamar.
"Aku ingin menemani jisoo, aku sungguh mengkhawatirkan nya zi" wonwoo menatap woozi memohon agar ia menemani istrinya itu, "kumohon?"
Woozi menghela nafasnya, jika sudah berurusan dengan sifat keras kepala wonwoo ia pasti akan kalah, dan lebih baik woozi menjetujuinya saja."baiklah tapi jangan macam-macam pada jisoo hyung."
Wonwoo mengangguk, dan mengambil posisi di samping kanan jisoo sedangkan woozi di samping kiri jisoo.
"Jadi, bisa hyung ceritakan, kenapa hyung menangis?" tanya woozi
"Iya, kenapa kau menagis soo. Membuatku khawatir saja tau." wonwoo ikut bertanya.
Mata jisoo mulai berkaca-kaca dan itu artinya ia siap untuk menangis lagi, tapi dengan sigap wonwoo memeluk jisoo. Menepuk-nepuk pundak jisoo agar pemuda manis itu tenang.
"Ceritakan saja pelan-pelan soo. Apa kau sakit hm?" tanya wonwoo.
Jisoo menggeleng dipelukan wonwoo, "bukan aku woo." ucap jisoo lirih tapi masih bisa terdengar
"Lalu? Siapa yang sakit hyung?" tanya woozi.
Jisoo melepas pelukannya, menatap wonwoo dan woozi secara bergantian. "Wonsoo!"
Kedua nya nampak terkejut, apalagi wonwoo sebagai sang ayah yang baru mengetahui kalau anak nya sakit.
"Kenapa kau tak memberitahuku soo, astaga bagaimana bisa?"
"Maafkan aku hiks.." jisoo menangis dan meremas ujung baju nya sendiri.
"Cepatlah pergi menemui wonsoo, hyung. sekarang wonsoo pasti sedang membutuhkan kalian." kata woozi
"Tidak bisa zi." jisoo menjawab dengan suara lemah.
"Kenapa tidak bisa hyung?" tanya woozi heran.
"Apa kau lupa woozi-ya, hari ini kita akan menghadiri acara awards bukan?" Wonwoo mengingatkan woozi dengan lirih.
"Ahh iya aku lupa, terus sekarang bagaimana?"
"Aku tidak tau, waktu eomma menelfon dan mengatakan wonsoo sakit aku langsung bersiap-siap untuk pergi tapi aku baru sadar kalo kita ada acara. Makanya aku hanya bisa menangis, menangis karna tidak bisa menjadi ibu yang selalu ada di samping wonsoo." dan tangisan jisoo kembali pecah, dengan cepat wonwoo memeluk jisoo erat.
Woozi paham apa yang dirasakan jisoo, ia harus rela berpisah dengan anak nya karna tuntutan pekerjaan nya sebagai seorang idol.
"Kau tidak perlu menyalahkan dirimu soo, ini bukan salahmu."
"Maafkan aku."
"Kau tidak perlu meminta maaf, kau sudah menjadi ibu yang luar biasa bagi wonsoo dan menjadi istri terbaik bagi jeon wonwoo."
Dan jisoo semakin menyembunyikan wajah nya di dada bidang milik wonwoo, sedangkan wonwoo tak henti-henti nya mengecup puncak kepala sang istri.
Dan woozi harus rela melihat adegan drama suami istri ini lagi yang sekarang sudah setiap hari menjadi tontonan nya.
Tapi dibalik itu semua woozi tersenyum bahagia, ia berdoa supaya hyung-hyung nya itu selalu bersama dan mendapat kebahagian yang tiada hentinya.
WAW aku baru tau ff ku makin gaje saja, maafkeun yorobun:((
Udah liat mv sebong? Sumpah lemah akutuh, mereka cakep-cakep banget bgst:"( bisa hamil onlen kalo kek gini sih:"(
Udahlah Vomment:* aja
5 februari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Married [WonShua]
FanfictionKisah jeon wonwoo yang menikahi Hong Jisoo karna perjodohan. Bagaimana kehidupan mereka setelah menikah dan mempunyai anak, disaat popularitas nya sebagai seorang idol Boy Group sedang naik daun. Apakah mereka mampu merahasiakan pernikahan ini dari...