#1

4 0 0
                                    

London, 12 Februari 2021

   Pagi ini disambut dengan bunga-bunga yang mulai bermekaran, aku menyisiri jalanan kota London dengan senyum merekah. London sudah tidak sedingin kemarin ketika winter datang, saatnya musim semi yang menemani london untuk berapa pekan. Disela-sela aku berjalan aku melihat toko bunga yang baru dibuka, toko bunga ini adalah toko bunga langgananku. Aku mampir untuk membeli beberapa tangkai bunga tulip berwarna ungu. Elise, anak dari pemilik toko bunga itu sudah mengenalku dengan baik, sudah ku bilang bukan aku langganan di toko bunga ini.

"Terima kasih, Elise. Semoga harimu menyenangkan" ucapku setelah membayar dan pergi keluar dari toko.

    Ini sudah pukul 09:30 pagi, aku harus pergi kuliah pukul sepuluh, segera aku berlari menuju kedai kopi yang tidak jauh dari kampusku.

"Satu Caramel macchiato please" ucapku pada seorang pelayan wanita. Aku terbiasa mengkonsumsi kopi setiap pagi, sebenarnya aku lebih menyukai kopi hitam tanpa gula, pahit memang, tapi terselip rasa manis diantara pahitnya kopi hitam, aku sudah terbiasa dengan rasa pahit yang ditimbulkan oleh kopi. Tapi pagi ini, aku tidak memesannya karena kata orang mengonsumsi kopi hitam dipagi hari tidak baik untuk kesehatan, begitupula dengan mengonsumsi kopi hitam terlalu sering, tapi aku tidak perduli. Kopi hitam lebih baik dari pada alkohol bukan?

-----

     Kuliah hari ini sudah selesai, hari ini mata kuliahku sangat-sangat membosankan. Dari dosen tua yang banyak bicara, dosen yang terlalu pemarah, serta dosen yang banyak mengancam. Rambutku kusut setelah keluar dari kelas terakhirku. Aku perlu ke toilet untuk memperbaiki penampilanku.

     Sehabis dari toilet aku menuju kantin. Kantin sore ini tidak seramai seperti tadi pagi, aku duduk di meja belakang paling ujung. Mungkin kalian bertanya-tanya kenapa aku selalu berjalan sendirian, itu bukan berarti aku tidak memiliki teman, tapi karena sehari ini aku lagi hecctic dengan kuliahku jadi aku belum bertemu dengan mereka. Mungkin karena kita berbeda departement jadi jarang bertemu ketika jam-jam seperti ini.

"Hanna!!" Itu seperti suara Jessica. Segera aku menolehkan kepalaku ke arah belakang dan melambaikan tangan kepada mereka.

"Hanna kamu tahu tidak, kemarin Wendy kencan dengan Kriss" ucap Jessica dengan suara yang memenuhi kantin dan memicu pandangan maklum dari para mahasiswa serta penjaga stand di kantin kampus.

Aku hanya bisa geleng-geleng kepala menghadapi sikap aneh mereka berdua.

"Jess, sudah kubilang kan kalau suaramu itu sangat keras. Tolong kecilkan suaramu, bagaimana kalau pacar Kriss mendengarnya!" Sudah jadi rahasia kami bertiga kalau Wendy selalu berkencan dengan lelaki yang sudah punya pacar. Oleh karena itu aku tidak kaget sama sekali.

Oh bukan, Wendy bukanlah perebut pacar orang, dia akan berkencan jika lelaki tersebut memiliki masalah dengan pasangannya atau jika lelaki itu meminta Wendy. Tidak salah juga jika banyak lelaki yang tertarik dengan Wendy, dia adalah definisi kecantikan yang sebetulnya. Terlalu susah mendefinisikan wajah Wendy. Dia juga merupakan salah satu wanita populer di kampus, selain cantik dia juga ramah dan baik, dia mudah bergaul dengan seseorang yang baru, tidak seperti aku. Diantara kami, Wendy dan Jessica terlalu banyak teman, mereka memiliki teman di berbagai departemen bahkan diluar kampus sekalipun.

"Tunggu, siapa tadi? Kriss?" Aku bertanya karena sepertinya aku mengenal si Kriss yang disebutkan Wendy tadi.

"Iyaaa, Kriss. Tidak mungkin kamu tidak mengetahuinya, dia kapten basket di departement mu Hanna."

"Kriss, apa dia sudah putus dengan pacarnya?" Tanya ku lagi pada Wendy

"Kriss sudah memutuskannya, tapi si jalang Ginda tidak mau. Tapi Kriss bilang kalau dia sudah tidak punya hubungan dengan mantannya itu"

"Hanna, menurutmu hubungan mereka akan beratahan berapa lama?" Tanya Jessica

"Hubungan siapa?"

"Hubungan Wendy dan Kriss lah!" Ucap Jessica sambil memutar bola matanya jenuh.

"Ohh, mungkin seminggu paling lama?" Yahh, Wendy adalah players. Dia memegang prinsip, bahwa bukan hanya lelaki yang bisa mempermainkan perempuan. Kami para perempuan juga bisa. Yahh terserah dengan pemikiran Wendy.

"Seminggu itu terlalu lama bodoh!" Ucap Wendy

"Empat hari, mungkin aku akan meninggalkannya. Kriss adalah tipe yang membosankan" sambung Wendy.

"Hati-hati Wen, mungkin kali ini kamu akan terpikat dengan ketampanan dan kemanisannya dalam menjalani hubungan. Kamu tahu bukan kalau Kriss menjalani hubungan seperti apa?" Ucap Jessica mengingatkan Wendy. Memang benar, Kriss itu tipikal orang yang lama dalam berpacaran. Hubungan tercepat Kriss adalah 3 bulan, sedangkan dia dan mantan pacarnya sebelum Wendy yaitu 6 bulan. Lama bukan untuk lelaki tampan dan populer seperti Kriss.

"Jess, kamu seperti tidak mengenalku saja" ucap Wendy

"Oke, aku rasa aku harus pergi sekarang. Kriss ku sudah menunggu" ucap Wendy dan dibalas dengan putaran bola mata dari Jessica.

"Gunakanlah pengaman jika ingin melakukannya Wen! Hati-hati bisa bocor! Hahahaha" ucap Jessica ketika Wendy belum terlalu jauh dari tempat kami duduk. Sebagai balasannya Wendy mengangkat kedua jari tengahnya.

"Ku rasa dia perlu melupakan masa lalunya." Ucapku dan diangguki oleh Jessica.

"Sepertinya kita berdua juga harus pergi, bagaimana kalau di rumahmu saja Han? Walau aku punya pacar setidaknya aku harus menyenangkan temanku yang single ini bukan?" ucap Jessica dan merangkulku keluar dari kantin menuju parkiran kampus.

"Aduh" saat di perjalanan menuju parkiran aku menabrak seorang lelaki dengan tubuh tinggi menggunakan pakaian hitam-hitam beserta topi yang terletak dikepalanya. Aku tidak bisa melihat jelas wajahnya karena terutup oleh topi hitamnya.

"Maaf kan aku" ucapnya. Suaranya sangat serak dan berat. Aku tidak dapat melihat seluruh bagian wajahnya karena tertutup oleh topi yang di pakainya, tapi aku bisa melihat bagian bawah wajahnya, dia memiliki hidung yang sangat mancung ku rasa, dan bibirnya tebal dan berwarna merah muda. Bibir yang seksi fikirku.

-------

Annyeong haseyo!! Selamat datang di cerita baruku:)) jangan lupa vote dan comment yah chingu:*

LoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang