Setelah terbang selama kurang lebih empat belas jam, akhirnya mereka sampai di negara sepak bola berada dan segera bergegas menuju penginapan tempat mereka biasa menginap.
Mereka sangat menyukai rumah ini karena rumah ini berbentuk modern yang sangat luas dengan dua tingkat, dapat melihat sepanjang jalan dan toko-toko yang berjajar, memiliki kolam renang, dua kolam untuk anak-anak dan dewasa dilengkapi mainan air, ada juga teras yang cukup luas bisa untuk berpiknik bersama keluarga dan memiliki fasilitas yang cukup lengkap dengan dua orang yang selalu menempati tempat ini jika kosong, bisa di bilang orang yang bekerja dan merawat tempat ini. Mereka juga bersedia untuk mengantar berkeliling kota London, jangankan London, Inggris, Eropa bahkan keliling dunia pun siap. Asalkan bukan dunia gaib.
Mereka pun bergegas pergi ke kamar masing-masing karena jam sudah menunjukan pukul tiga pagi waktu setempat dan lelah telah melakukan perjalanan panjang. Paginya mereka harus melakukan misinya masing-masing.
***
“Ah, Good morning beautiful London.” Sapa Anita dengan secangkir hot chocolate dari jendela kamarnya. Matanya mengamati orang-orang yang berjalan, sibuk dengan toko disekitar yang baru buka, burung-burung berterbangan, mobil berlalu lalang.
“Good morning too my twinie.” Balas Anna mengejutkan yang muncul dari jendela samping. Anna sudah bersiap ingin mengelilingi Inggris, sedangkan Anita, ia baru bangun dan langsung membuat hot chocolate kesukaannya.
“Bau, mandi dulu sana. Di tunggu abang sama Ken buat sarapan, mereka sudah siap…..”
“Iya, tapi ini bagian dari misi gue tau. Lo rajin amat jam segini udah rapi” tangannya dilipat di dada.
“Iyalah, gue kan mau ngikut abang.” Anna menjulurkan lidah dan pergi meninggalkan Anita.
“Dasar follower.”
Anna pun segera menuju ruang makan menemui Errel dan Ken, tak lupa juga di sana ada Edward dan Chloe, pasangan yang menjaga dan merawat rumah ini. Rumah ini hangat dan nyaman, penuh kasih sayang.
Tak lama Anita pun turun dan duduk, bersamaan dengan datangnya sarapan. Mereka makan dengan lahap, seperti orang kelaparan kerena di pesawat mereka hanya tidur dan tidur terlebih lagi Errel. Kalau tidur gak ada yang bisa bangunin dia kecuali kedua orangtunya dan mungkin pakai alarm Spongebob juga.
Mereka menghabiskan makanan dalam waktu singkat, dan…
“Kalian hari ini mau pergi ke mana?” Tanya Errel penasaran.
“Ke suatu tempat, tapi gue mau pergi sendiri.” Dengan nada imutnya. Semua penatap Anita dengan serius.
“Boleh saja...” Balas Errel santai.
“Bang, lo serius? Nanti kalo nyasar gimana?” Anna menyambar.
Ken hanya diam mendengarkan pembicaraan.
“Oh ya, gue lupa kasih tau klian. Kalian pengen gak? Kalau kita jalan-jalan, keliling ke suatu negara sendiri. Lagian juga gue ada urusan dan gak bisa jalan sama kalian, bisa makin lama urusannya kalau gini. Jadi, kita bisa bebas ngelakuan apa pun hal yang kita mau. Kalau ada yang takut nyasar kalian bisa nanya, informasi di sini banyak, lo orang bisa pake maps dari hp lo atau kalian bisa ajak paman Edward atau bibi Chloe…”
“Setuju.” Seru Ken mengancungkan tanggan dengan wajah kemenangan.
“Setuju setuju aja, gue kan mau belanja. Kalo ngajak Nita mana betah dia sama gue, kalo hunting makanan pasti dia mau. Gue kan mau mandiri, tanpa adanya bantuan dari kalian.” Ucap Anna yang sebebarnya tidak setuju dengan rencana tersebut tetapi harus bagaimana.
“Sip.” Jawab semua serempak dan mengacungkan jempol.
Semua tersenyum licik memikirkan tempat yang kan dikunjungi, mereka pun menyiapkan barang yang akan di bawa. Errel berpakaian seperti anak muda London yang modis dan trendy dengan celana birunya. Ken hampir sama dengan Errel, karena mereka berdua kuliah di London, jadi mereka tahu seperti apa gaya berpakaian orang di sini. Ditambah lagi dengan tubuh yang seperti model. Anita dengan baju musim dingin yang cantik menutupi tubuhnya. Tas, sepatu dan topi yang pas di kenakan tak lupa kamera kesyangan dilehernya. Anna yang sangat fashionista berpakaian kambar dengan kakaknya, hanya beda di warna.
Anna sudah diberi tahu tentang rencana ini dan ia mau ikut dengan Anita karena ingin berbelanja dan Ken, teman kuliah Errel yang menjadi tetangga kami. Ken selalu menolong mereka dalam hal apapun dan ia juga sangat baik, dia ke Inggris karena ingin menonton konser dan hunting foto sama dengan Anita dan itu salah satu alasan Anita. Keluarga Errel dan Ken sudah sangat dekat seperi saudara dan Anita ingin mengunjungi tempat yang tak terduga dan mereka juga tidak akan mempercayainya.
Mereka sudah di depan gerbang dan melangkah menuju arah yang berbeda. Errel dan Anna berbelok ke arah kanan sedangkan Ken dan Anna berbelok ke arah kiri.
“Bang lo mau ke mana?” Anna membuka pembicaraan.
“Ke hati lo.”
“Gue serius abang gue yang paling ganteng.”
“Westfield.” Jawabnya singkat, tanpa ekspresi, matanya hanya tertuju ke depan.
“Waaaaah, sama!” Anna bersemangat menepuk pundak Errel.
“Penguntit.”
“Kok nguntit sih?” Anna menyibirkan bibirnya.
“Emangnya lo tau jalan? Pake jalan sendiri, nanti kalo nyasar, gak ngajak bibi Chloe. Penguntit, penggemar.” berkikik.
“Enggak, ini tujuan pertama gue ya! Gue pernah ke sana sama ibu, kita naik bus kan?” Anna memastikan.
“Iya.” Errel melihat sekeliling untuk menyebrang.
“Lo kan enak, kuliah di London jadi udah tau daerah sini kaya gimana kan.” Gerutu Anna.
“Bukan masalah, ayo nyebrang.” Menggenggam tangan adiknya.
Mereka berjalan berdampingan menuju Westfield London Shoping Centre, pusat perbelanjaan yang menyediakan berbagai macam brand ternama dunia seperti Burberry, Dior, Louis Vuitton, Gucci, Teb Baker dan banyak lagi, lebih dari 700 merek dan 275 macam barang mewah lainnya yang ada di sini. Mal yang memiliki pelayaan lain dari pada yang lainnya.
Sementara Ken dan Anita sibuk mengabadikan keindahan ibu kota Inggris di sepanjang jalan, berfoto bersama dan membuat video. Terlihat seperti pasangan kekasih yang sangat bahagia.
Dari kedua anak ini jadi remaja sampai detik ini, mereka selalu dikiri kapel. Mulai dari guru-guru, dosen, semua temen-temen sampe orang yang gak kenal mereka pasti bakal mikir kaya gitu. Mereka emang cocok dari lahir, bahkan ada yang ngira kalau mereka udah nikah.
“Nita, lo mau ke mana?” Tanya Ken.
******************************************
VOMMENT PLEASE
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Days With You
RomanceGak ada prolog dan epilog. Gimana rasanya pergi ke luar negeri sendiri? maunya sih sendiri tapi malah rame-rame. Disana pun mau keliling sendirian tapi ada aja yang selalu pengen pergi bareng. Ada untungnya juga gak sendiri. Gimana nasip lo kalo lo...