Haiiii aku balik lagi bawa oneshoot.
Ini gak ada hubungannya dengan part sebelumnya yaaa. Tapi karena males publish cerita baru,jadi aku masukin ke sini aja deh
So,nikmatin aja,oke?
Park Jimin. Siapa yang tak mengenalnya?
Namja yang di usia mudanya sudah dibebankan urusan perusahaan. Hidupnya bergelimang harta. Semua keinginannya selalu bisa ia dapatkan.
Tak terkecuali untuk urusan ranjang.
Park Jimin,berangkat pagi,pulang pagi. Tak ada seharipun yang terlewatkan untuk pergi ke club. Terkadang hanya sekedar minum bersama teman-temannya.
Tapi,kadang juga berujung di atas ranjang sebuah kamar yang di sewanya bersama yeoja ataupun namja yang berhasil ia rayu untuk melayaninya.
Meski sering tidur dengan banyak orang yang berbeda,Jimin tak pernah lupa memakai pengaman saat memuaskan hasratnya. Ia tak ingin bertanggung jawab jika salah satu di antara jalang-jalangnya hamil anaknya.
"Mana mau aku mengurus anak dari orang yang tak kucintai."
Begitu katanya kala salah satu temannya menyinggung soal kebiasaan Jimin.
Dan malam ini,hampir mendekati dini hari,Jimin kembali duduk di salah satu kursi di depan meja bartender. Awalnya,ia hanya ingin minum sebentar. Sekedar menghilangkan suntuk setelah seharian dihadapkan dengan pekerjaan kantor yang memuakkan.
Namun sepertinya rencananya tak akan hanya sekedar minum setelah melihat sosok cantik yang duduk sendiri di pojok dengan rokok yang terselip di antara belahan bibirnya.
Manis. Dan juga hot.
"Menarik. Dia itu namja atau yeoja?" tanyanya pada salah satu bartender sambil menunjuk sosok yang menarik atensinya.
Bartender tersebut mengikuti arah telunjuk Jimin,kemudian senyum lebar terpatri di bibirnya. "Dia namja,bekerja di sini juga."
Jimin mengernyit, "Bekerja di sini? Sebagai apa?"
Bartender itu menyeringai sekilas. "Kau tau lah. Sebagai pemuas nafsu," bisiknya di akhir kalimat. Membuat Jimin melebarkan matanya. Si manis itu? Bekerja sebagai pemuas nafsu? Yang benar saja? Pikirnya.
"Meski terkesan pendiam begitu. Dia pandai merayu. Kalau kau ingin coba,aku jamin,hanya dengan sekali kedipan mata,kau akan langsung menggendongnya menuju salah satu kamar di sini."
"Sehebat itukah dia? Wah,menarik juga. Sepertinya malam ini akan jadi malam yang bergairah." Dengan berakhirnya pembicaraan mereka,Jimin melangkahkan kakinya mantap menuju orang yang begitu membuatnya penasaran.
Jimin berdiri tepat di belakangnya. Dan si manis ini masih belum sadar juga. Terlalu larut dalam kegiatannya sendiri.
"Hai manis," satu kecupan Jimin layangkan ke pipi si manis. Dan itu sedikit banyak berhasil membuat namja yang baru saja ia kecup menyadari keberadaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yours [ MINYOON ]
FanfictionYoongi yang terlalu cemburu melihat kedekatan Jimin dengan 'dia' Cerita ini terinspirasi dari hasil pemotretan untuk Season Greeting BTS 2017 di Hawaii Rating 18+