PART-1

30 3 0
                                    

Haii, aku balik lagi kali ini dengan ceritanya hehe,
Aku mau kasih tau kenapa aku pake judul "pinwheel" karna aku lagi suka banget sama lagu seventeen vocal unit dan menurut aku lagu itu juga bisa mewakili perasaan aku huhu, aku juga pake beberapa foto dari seventeen karna aku suka foto fotonya (carat detected wkwk)
Oke lanjut ajaa ceritanya
.
.
.
.
.
.
Part 1

Sudah 30 menit Hani berdiri di depan pintu kamarnya, tangan yang menempel pada gagang pintu itu tak kunjung memutar knopnya agar terbuka. Tak ada niatan sama sekali baginya untuk keluar dari kamarnya kalau bukan untuk pergi ke sekolah, jika kamarnya bukan berada di lantai dua mungkin ia sudah memutuskan untuk menjadikan jendela kamarnya sebagai pintu keluar baginya agar ia tidak perlu memasang wajah palsunya untuk bertemu dengan orang-orang dirumah. Jika kalian berkata rumah maka hani akan berkata tidak ini bukan rumah, baginya tempat yang ia tinggali saat ini hanyalah sebuah bangunan yang dibangun sangat indah namun tanpa penghuni.
Ia menarik nafasnya dalam berusaha menyadarkan dirinya bahwa ia harus segera keluar dari sini agar ia tidak terlambat ke sekolah karena ia tidak mau memiliki masalah apapun selain di dalam rumah. Tak ada penyambutan apapun yang ia dapatkan, kesunyian yang terasa membuat hani semakin mempercepat langkahnya menuju pintu keluar agar ia tidak bertemu dengan penghuni lainnya.
.
.
.
.
Seorang lelaki tak henti hentinya memandang jam di pergelangan tangannya seakan takut bahwa jam yang ia kenakan mati tiba tiba sehingga ia tidak tau jam berapa saat ini,cemas itulah yang ia rasakan, bersandar pada tembok bebatuan tak membuat punggungnya terasa sakit sedikitpun.  ia terus menatap ke persimpangan jalan sambil sesekali melihat jam di punggung tangannya, senyum terlukis di bibir tipisnya membuat siapapun yang melihat terpukau dengan senyumanya saat ini begitupun seorang yang ia tunggu mulai mempercepat langkah kakinya agar ia segera sampai  ke tempat laki laki yang sedang tersenyum manis ke arahnya. “maaf ya tadi aku kesiangan semalem keterusan ngerjain tugas jadi  gini.” Hani pun membuka pembicaraan memberikan alasan yang masuk akal agar ia bisa dengan cepat pergi ke sekolah.  sang lelakipun membalas perkataan Hani dengan anggukan dan senyuman yang masih merekah di bibirnya melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah.
.


.
.
Kim Mingyu meletakkan tas nya diatas meja diikuti dengan dirinya yang duduk di kursi kelasnya, seperti biasa menjadi pusat perhatian disekolah terkadang membuatnya merasa risih bahkan tak jarang sebagian dari mereka pun mencoba mendekatkan diri kepadanya dan hanya dibalas dengan senyuman terkadang ia pun menolak secara halus dengan beralasan bahwa ia ingin menemani seseorang entah itu sekedar ke kantin atau perpustakaan. Dan disinilah ia sekarang sebuah ruangan dengan rak rak kayu berisi buku yang menjulang tinggi  dengan suasana sunyi sekaligus tempat yang nyaman baginya karna kini hanya ia berdua dengan gadis yang saat ini menjadi pusat perhatiannya.
Berada di sudut ruangan dan Tanpa gangguan dari siapapun ia terus memandang sang gadis seakan takut jika ia berkedip sekalipun sang gadis akan menghilang dari hadapannya. Gadis berambut coklat panjang demgan poni yang menampilkan kesan imut namun dewasa sekaligus misterius, tatapan mata yang tajam namun layu seperti menyimpan bayak cerita yang tak akan ia ceritakan pada siapapun, tubuh mungil yang jika berdiri tingginya hanya sejajar dengan bahu dan senyuman yang bisa membuat siapapun meleleh itu pun sedang fokus dengan buku yang ia baca saat ini tanpa merasa risih ataupun terganggu dengan tatapan intens tersebut ia fokus dengan buku yang entah sudah beratus halaman ia baca.
“sampai kapan kamu mau merhatiin aku kaya gitu?” akhirnya sang wanita pun membuka suara memecahkan keheningan diantara mereka
“kamu gak pegel apa baca mulu gak dimana mana pasti baca mulu, kaya gak ada yang menarik aja” jawab Mingyu yang sukses membuat sang wanita memalingkan pandangan kearahnya
“terus aku harus ngeliatin kamu juga gitu sama kaya apa yang kamu lakuin selama kurang lebih 45 menit?” sang wanita pun menatap Mingyu dengan sedikit senyum di bibirnya, membuat sang lawan bicara kehabisan kata kata hingga ia hanya bisa mengacak acak rambut sang gadis yang dibalas dengan cubitan kecil kearah tangannya.
.
.
.
.
Kau tau apa hal yang paling menyenangkan dalam hidup Hani? Ya, berada di luar rumah dimana ia bisa melakukan apapun yang tidak bisa ia lakukan di dalam sana. menikmati kehidupan remajanya dimana ia bisa bermain, menonton, berjalan jalan atau sekedar duduk duduk di taman sepulang sekolah seperti yang sedang ia lakukan saat ini. Menikmati angin sore yang sejuk dibawah pohon rindang, melihat orang orang berlalu lalang menikmati suasana sore hari seperti yang ia lakukan. Terkadang ia berfikir ingin cepat lulus dari sekolah, mendapatkan pekerjaan layak dan memiliki tempat tinggal sendiri merupakan impian terbesarnya semenjak kejadian itu.

PinwheelWhere stories live. Discover now