Epilog [Hurt, Markbam]

1.1K 78 1
                                    

03 Mei 2019

Sudah 2 tahun Bambam pergi meninggalkan Mark. Sudah 2 tahun pula Mark hidup tanpa tersenyum. Bahkan ia tak pernah menampakkan senyumnya lagi kepada siapapun termasuk pacarnya. Ngomong-ngomong soal pacar Mark sudah memiliki kekasih. Ya you know lah.

Ya pacar dari seorang Mark Tuan yg menggantikan posisi Bambam adalah Junior/Jinyoung. Mark berpacaran padanya tidak ada rasa Cinta sama sekali semenjak kejadian 2 tahun yang lalu. Mark berpacaran dengan Junior hanya karena pesan Bambam dalam mimpi.

*Flashback on*

"Mark! Hei Mark Tuan bangun!" ucap Bambam.

"Eungg aku dimana? Siapa kamu? Knp terlihat mirip sekali dengan Bambamku?" bingung Mark.

"Aissh kau sudah melupakanku eoh?" tanya Bambam.

"Mwo? Memang kau siapa? Apakah kau memang Bambamku?" tanya Mark sekali lagi.

"Iya ini aku Bambam" ucap Bambam sambil tersenyum.

"Bambam!? Kunpimook Bhuwakul? Bambamku? Kau Bambamku?"

"Iya Mark aku Bambam. Tak percaya sudahlah"

"Aku percaya! Kau kemana saja eoh? Kau tau tidak aku sangat merindukanmu! Jangan pergi lagi kumohon!" rengek Mark dan memeluk Bambam.

"Mark aku sudah tiada tak ingat kah kau akan suatu kebenaran itu? Mungkin sekarang kita belum ditakdirkan bersama. Tapi percayalah kita pasti akan dipersatukan kembali" kata Bambam mengelus rambut Mark pelan.

"Tidak! Bawa aku bersamamu Bam! Kenyataan pahit apa ini? Tak bisakah kita terus bersama?" isak Mark.

"Shttt tenang lah Mark. Perjalananmu masih panjang. Aku akan selalu disisimu, mengawasimu dari tempat yang jauh, aku hanya pergi untuk sementara.. Mark jaga Junior dia mencintaimu kau juga mencintainya kan?" jelas Bambam panjang lebar.

"Tidak aku hanya mencintaimu tidak ada siapapun yang bisa menggantikanmu dihatiku" bantah Mark.

"Aku juga mencintaimu Mark. Tapi aku sudah tiada. Kumohon bukalah hati untuknya, jangan terlalu sering memikirkanku. Buka lah hatimu padanya Mark. Jaga dia ne? Aku mencintaimu Saranghae Mark Tuan" kata Bambam lalu menghilang.

*Flashback Off*

Hhh~ Mark menghela nafas panjang sebelum memulai aktivitasnya. Mark adalah seorang pengusaha muda terkenal yang memiliki cabang diberbagai daerah & Negara. Yaitu "Tuan's Group". Hari ini ia tidak memilih untuk bekerja. Karena ia sedang ada urusan.

Mark masih dalam posisi yang sama hanya diam mematung tapi sekarang tatapannya tertuju pada sebuah bingkai yang ukurannya bisa dibilang errr lumayan besar. Bingkai itu ada foto seseorang yang amat ia cintai yang sekarang pergi meninggalkannya. Ya ialah Bambam.

"Bam kenapa aku hari ini sangat merasa kehilanganmu? Apakah aku sangat merindukanmu?" monolog Mark.

"Aku selalu merindukanmu. Setiap aku mencoba melupakanmu semakin aku mencoba mengingatmu. Mengingat masa Indah kita. Semakin aku membencimu, semakin aku mencintaimu. Apa yg harus aku lakukan Bam?" lanjutnya.

"Ahh aku bosan. Bam apa yg harus aku lakukan?" monolog Mark.

"Aishh salah siapa mengambil cuti. Salahku sendiri juga, sudahlah aku akan pergi" ujar Mark lalu mengambil kunci mobil.

"Eits ada yg kelupaan! Bam hyung pergi dulu ya? Saranghae Bambam-ah" kata Mark lalu pergi kesuatu tempat.

----------------------------------------

"Selamat siang ada yg bisa saya bantu?" tanya seorang wanita ramah.

"Tolong carikan saya satu set bunga Mawar biru" kata Mark.

"Baik tuan tunggu sebentar" ucap wanita tadi lalu mengambil bunga pesanan Mark. Setelah selesai membayar Mark pergi kesuatu tempat.

Setelah sampai ditempat itu hanya sepi yg ia rasakan. Mark juga tak bicara. Mark hanya menatap sebuah batu nisan yang dimana ditulis nama orang yang ia cintai "Kunpimook Bhuwakul" iya batu nisan Bambam lah yg sedang Mark tatap.

"Hai Bam bagaimana kabarmu?" tanya Mark. Hening hanya hembusan angin yang seolah-olah menjawab pertanyaan Mark.

"Kau tau bam? Aku sudah memenuhi keinginanmu untuk menjadi kekasih seorang Park Jinyoung. Itu sulit Bam asal kau tau! Meskipun aku sudah mencoba untuk membuka hatiku padanya tetap saja aku tak bisa mencintainya. Yang hanya dalam pikiranku hanya kau bam. Ya Kunpimook Bhuwakul, Bambam Tuan kkkk~ maaf mengganti margamu seenaknya" ucap Mark panjang lebar.

"Hhh~ Maaf Bam selama satu tahun ini aku baru bisa mengunjungimu. Ya kau taulah alasanku. Hanya... Hanya aku tak siap untuk kembali menemui walaupun aku sangat merindukanmu" lanjutnya.

"Ahh aku lupa! Saengil chukkae hamnida Bambam! Selamat ulang tahun Bam. Hari ini adalah hari dimana kau dilahirkan didunia ini kan? Ulang tahunmu sangat menyakitkan Bam. Biasanya kita akan merayakan hari ini dengan gembira. Namun sekarang... Aku sendiri bahkan yg ulang tahun saja tidak ada disisiku. Aku bawakan bunga kesukaanmu Bam, bunga yg ingin kau lihat saat hari ulang tahunmu saja" lanjut Mark sangat panjang.

"Bam kau tau? Aku sangat merindukanmu. Bogoshipo Bam-ah.. Bogoshipo. Bam mau kah kau menunggu ku disana? Menunggu saat giliranku tiba? Aku mencintaimu bam saranghae. Jeongmal saranghae" ucap Mark menahan tangisnya.

Mark yang sudah tak sanggup membendung air matanya itu pun langsung menangis. Air mata kejam yang kembali jatuh sama seperti kejadian 2 tahun yang lalu. Mark menangis dalam diam hanya air mata yang meluncur bibir nya tak bersuara. Ia ingin berteriak sekencang-kencangnya sekarang. Namun apa daya? Itu pun tak berguna.

"Maaf bam aku menangis didepanmu. Aku tau kau pasti juga terluka saat aku menangis. Namun aku sudah tak kuat bam. Aku pergi Bam saranghae, annyeong" ucap Mark lalu pergi dari situ.

Sebenarnya roh Bambam sedang bersama Mark sejak tadi. Ia duduk dibatu nisanya sendiri. Ia juga sama seperti Mark kehilangan sangat kehilangan. Bambam melihat Mark menangis ikut menangis.

"Aku akan selalu menunggumu hyung, Nado saranghae" ucap Bambam tersenyum lalu ikut menghilang dengan hembusan angin.

~Akhir dari segalanya~😌

[3]✔ One Shoot (Random [YAOI])Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang