Cahaya Hidupku.

49 1 0
                                        

Saat ku buka kedua mataku.

Seketika itu pula pikiranku berkelana.

Tetasan air mataku luruh dengan sendirinya.

Cahaya hidupku kini telah tiada.

Ia telah meredupkan cahayanya.

Meredup hingga menghilang tanpa jejak.

Aku tak tau apa yang harus aku lakukan tanpa cahayaku.

Cahaya yang selalu menghangatkan hatiku.

Cahaya yang selalu menerangi hidupku.

Cahaya yang selalu aku cari saat hatiku mulai mendung.

Saat aku menampik semua ini.

Kenyataan datang menamparku dengan keras.

Seakan berteriak dan memberitahu bahwa ini nyata adanya.

Tidak ada lelucon atau mimpi.

Kini, aku harus berjalan dalam kegelapan.

Meski banyak cahaya lain di sekitarku.

Namun, tak ada yang bisa menerangi jalanku.

Karena hanya engkaulah cahaya yang paling terang.

Satu – satunya cahaya yang setia menerangi setiap langkahku.

Secarik Puisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang