Aku dan Raja

....

"Aku ingin kamu menikahiku, Ra." Deg Raja terdiam. Bukan ini tujuan dia datang ke sini. Dia tidak menyangka Raisa akan mengatakan hal yang begitu serius di saat dirinya berniat untuk meninggalkannya. 
"Ra, kenapa kamu diam? Jawab,Ra!" Ucapan itu membuat lamunan Raja terhenti.

Raja's Pov

Aku hari ini memberanikan diti untuk menemui dia. Aku hanya ingin memberinya penjelasan kenapa aku dan dia harus berpisah. Selama di jalan aku memikirkan bagaimana cara aku menjelaskan padanya. Bahwa sebenarnya aku bukan lah dia.

Sampailah aku di depan pagar rumahnya. Aku sangat ragu untuk masuk ke sana. Akan tetapi, aku harus menemuinya. Cepat atau lambat dia harus mengetahui kebenaran ini.

'Apa raisa masih ingin menemuiku? Setelah apa yang aku lakukan padanya." Lamunanku kemudian pecah. Aku keluar dari mobil lamborghini dan langsung membuka gerbang.

DEG.

"Apa yang aku lihat ini nyata?" Seketika perasaan aneh menyelimuti hatiku. "Ah, sudahlah. Bukankah ini yang aku mau? Aku datang kesini juga hanya ingin menjelaskan semuanya kepada dia."

Aku mulai mendekati Raisa, tetapi wanita itu menangis.

"Ra..Ra..Raja!!!"

Lelaki itu menatapku dengan penuh kebencian. Tapi aku sungguh tidak memperdulikannya. Aku datang kemari hanya untuk bertemu dengan wanita itu, Raisa.

Tidak tau apa yang lelaki itu bicarakan pada Raisa, tetapi wanita itu langsung masuk ke dalam rumahnya. Lalu, lelaki itu datang menghampiriku dengan tatapan membunuh.

"Mau apa kau kesini, bajingan! Belum puas kau membuat Raisa sakit?"
"A..Apa maksud mu? Aku datang hanya ingin meminta maaf." Aku tidak mengerti ucapan Albert.
"HAHA!" Tawa sinis Albert
"Kau masih saja berlagak tidak tau? Dasar bajingan!" Ucap Albert sembari mendorong badan Raja.

Ketika Albert ingin memukulku, tangan Raisa lansung menepisnya. Tidak tau kapan Raisa datang, tapi tiba-tiba saja dia langsung menahan lengan Albert.

"Apa yang kau lakukan,Albert?" Suara Raisa yang terdengar meninggi.
"A..Aku hanya.."
"Hentikan!!" Tegas Raisa, "Kau tidak seharusnya melakukan ini kepada Raja,Al!" Tatapan Raisa penuh kekecewaan.
"Maafkan aku,Rai." Albert berusaha memegang tangan Raisa. Namun, Raisa menepisnya.

Kemudian Raisa menarik tanganku untuk menjauhi Albert. Aku mengikuti gerak langkahnya yang membawaku menuju taman belakang rumahnya.
"Rai, a..aku min..ta maaf"ucap Raja
"Aku sudah maafin kamu,Ra" Raisa mulai tersenyum indah di hadapanku.
"Kenapa hati mu begitu baik, Rai?" batin Raja.
"Rai.." "Ra.." ucap mereka berbarengan.
"Ladies frist" tegas Raja,
"Hmp, boleh aku minta sesuatu?"
"Everything for you queen" ucap Raja dengan senyum terindah nya.

"Aku ingin kamu menikahiku, Ra." Deg Aku terdiam. Bukan ini tujuanku untuk datang ke sini. Dia tidak menyangka Raisa akan mengatakan hal yang begitu serius di saat aku berniat untuk meninggalkannya. 
"Ra, kenapa kamu diam? Jawab,Ra!" Ucapan itu membuat lamunanku terhenti.

*Author Pov

Lalu tiba-tiba saja Albert yang tidak tau datang dari mana meraih tangan Raisa.

"Kau gila,Rai?" Ucap Albert dengan emosi.
"Lepaskan aku,Al!" Raisa menepis tangan Albert yang membuat tangannya terhempas kuat.
"Kau memang tidak waras ya,Rai? Lelaki bajingan ini telah menyakitimu! Tetapi kenapa kau malah meminta dia untuk menikahimu?" Emosi Albert memuncak. Selama ini Albert sudah begitu banyak menahan sabar untuk melindungi Raisa. Namun, Raisa tidak pernah memperdulikan dirinya.

Raja hanya terdiam melihat perdebatan antara mereka berdua. Dia masih terlihat syok karena ucapan raisa yang meminta dirinya untuk menikah. Bukan ini yang dia mau.

"Ra, kumohon. Nikahilah aku. Aku tidak ingin berpisah lagi darimu. Aku berjanji akan menjadi layaknya seorang malaikat untukmu,Ra." Mata Raisa mulai memerah. Panas di sekitar matanya membuat dia tidak kuat untuk menjatuhkan air mata bening yang membasahi wajah cantiknya.
"Rai, dengarkan aku. Kamu berhak hidup bahagia dengan orang lain. Aku sudah tidak pantas lagi untukmu. Aku sudah bukanlah orang yang sama,Rai." Ucapan Raja seketika terputus. Dia bingung apakah dia harus memberitahu yang sebenarnya pada Raisa sekarang. Tapi Keputusan Raja sudah bulat.