Empat

108 6 2
                                    

"Saat kamu mencoba melewati batasan dalam dirimu, maka kamu hanya akan menyakiti diri sendiri."

-park jimin



Ta' ada kesempurna'an didunia ini , hanya menipu mata dan membelenggu hati . Aku tidak suka ketika orang lain mengaggap aku 'sempurna' itu hanya tipuan semata. Aku adalah seorang yg penuh dengan kekurangan, itu faktanya.
Hidup dalam rumah mewah dengan keluarga yg menurut 'mereka' indah(?) Adalah sebuah kebohongan! Aku benci ketika mereka hanya melihat sisi baik, tanpa memperdulikan sebagian 'gelap' sisi lainnya.

Aku park jimin, aku tidak butuh hatiku disembuhkan, ini adalah dinding hatiku.
Tak kasat mata, Tak terjama, dan tak akan kubiarkan siapapun melewatinya.

"Pulanglah .. ini sudah lewat dari jam Les."
Seorang dengan senyum cerah seperti embun pagi,indah nan sejuk dipandang,
Tengah menghampiri seorang remaja yg tengah berdiri dilapanan basket , diam tanpa melakukan apapun.

"Bukan urusan mu"

"Ini akan menjadi urusan ku, ketika kudapati seorang siswa yg hilang, disaat jam pelajaran sudah berakir, Lantaran dia berkeliaran "

"Itu juga bukan urusanmu"

"AISSSSSSHHHH!!! Yak!! Parjimin! Tidak bolehka aku perduli padamu?!

"Tidak. Kau perdulilah pada hal lain saja"

"Baiklah. aku akan pulang, saat kau juga pulang. Aku akan menunggu."
Hoseok tidak akan pernah menyerah akan smua penolakan park jimin.
Ia perduli pda jimin bukan karna setatus sosialnya . melainkan karna ia melihat  jimin seperti kakanya dulu , yg kini tlah meninggalkan hoseok untuk selamanya .
Kakak Hoseok bunuh diri karna depresi, saat hoseok bahkan belum mengerti
apa-apa. saat itu ia tidak bisa menolong sang kaka dari kegelapan hatinya,karna usia hoseok yg masih 8tahun , ia tidak mengerti akan kesakitan kakanya, rasa sakit hatinya, dan beban macam apa yg tengah kakanya derita.
Kaka hoseok sudah lama menderita sendiri tanpa seorang pun mencoba mengulurkan tangan, mengakibatkan memilih jalan 'lain' adalah pilihan tepat bginya.
Ibu hoseok pergi meninggalkan mereka, ayah yg menikah lagi setelah menceraikan sang ibu, dan tuntutan ia harus bekerja penuh,  untuk membiayai hoseok dan dirinya hidup, lantaran ayah yg tak bertanggung jawab.
Dan yg lebih paranya adalah .. saat ia di bully oleh teman sebaya nya, lantaran tidak bersekolah , seperti teman-temannya . kaka hoseok terlalu sibuk untuk bekerja. Saat itu usia kaka hoseok masih sangat muda, 15tahun. remaja yg harusnya ceria dan menikmati hidup bersama teman-teman seumuran nya , tertawa , bahagia , mulai memikirkan tentang cinta (?) Dan hal lain yg sewajarnya ia rasakan diusia nya yg masih remaja . Namun na'as , takdir  memang senang bercanda dengan hidup kaka hoseok .
Hyung,,, tolong slamatkan parkjimin(?)
Ia kesepian .. seperti dirimu dulu.
Hyung .. apa yg harus aku lakukan ?? Untuk mencairkan bongkahan Es dalam hati anak ini???

"Kemarin, aku melihat kau bersama seorang ajussi . Siapa dia?, ayahmu kah?."

"Bukan, Dia hanya orang yg sibuk dengan hidupnya sendiri"

"Oke. Lalu sampai kapan kamu mau berada disini??"

"Sampai Yongi hyung pulang dari urusanya menghancurkan dirinya sendiri.
Aku malas melihat wajah menyedihkanya itu" 

Baru kali ini jimin berbicara pada hoseok seperti ini .
Namun sesaat setelah hoseok berfikir jimin mulai membuka hati untuknya , jimin dengan tatapan dingin penuh penekanan berkata .
"Aku akan pulang saat kau tidak ada disini. Jadi pergilah"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang