BAB 37

266 33 0
                                    

Part spesial buat temen gue yang minggu ini ultah @darawardani

Jangan lupa pencet bintangnya yaaaa

Soundtrack request temen gue
Ed Sheran - Perfect

***

"Thomas akhir-akhir ini aneh." ujar Denis pada Dave yang duduk berseberangan dengannya.

Dave menghela napas. "Aku merasa dia aneh sejak dulu. Tapi, aku selalu berusaha untuk tidak curiga."

Jawaban Dave membuat Denis mengernyit. "Aneh sejak dulu?"

Dave menggeleng tidak yakin.

"Terkadang aku merasa dia teman baik berhati malaikat. Terkadang aku juga merasa dia seperti orang yang penuh rahasia dan harus diwaspadai. Mungkin hanya aku yang merasakannya, terkadang dia juga bersikap seperti malaikat dan iblis dalam satu waktu. Tidak hanya itu dia selalu terlihat mengetahui segalanya dan itu juga membuat aku bingung."

Tanpa diguda oleh Dave, Denis tertawa. "Aku pikir hanya aku yang merasakannya. Makanya aku selalu berhati-hati terhadapnya."

"Aku harus menunjukkan ini." Denis mengeluarkan ponselnya, meletakannya di atas meja supaya ia dan Dave bisa melihatnya.

"Semalam kamu menyuruhku mencari ini. Film action terbaru." Denis menggaruk dagunya. "Aku tidak tahu kalau kita selama ini bodoh. Aku baru menyadarinya saat ingat pernah nonton."

"Kamu sedang dekat dengan dia?" Dave tiba-tiba memekik.
Denis malah mengerutkan alisnya tidak mengerti.
"Jangan. Jangan dia." Dave mengibas-ngibaskan tangannya. "Masih banyak perempuan waras di luar sana yang akan tertarik padamu. Jangan dia. Ani terlalu gila. Aku tidak mau adiku berakhir dengan perempuan gila seperti dia."

Denis tertawa, menghela napas, kemudian menjelaskan tentang hubungannya dengan Ani. "Tidak ada apa-apa aku dengan dia. Aku masih menyukai Angel."

"Wah, kamu masih berani mengatakan itu di depan pacarnya."
"Tapi, kalau kakak tidak mau mengalah padaku, maka terpaksa aku akan bersama dengan Ani."

Niat Denis untuk mengancam Dave, akan tetapi respon Dave malah sangat menggelikan. "Kalau begitu, menikah saja secepatnya dengan Ani." Katanya.

Mereka berdua tergelak bersama.

"Kembali lagi pada yang tadi." Denis menginterupsi. Tidak mau pembicaraannya dengan Dave lebih ngawur lagi.

"Aku mencari beberapa film action yang baru-baru ini tayang, dan aku menemukan satu yang mencurigakan,"

Dave menyimak sambil melihat gerakan jari Denis pada ponselnya.

"Kamuflase."

"Kamuflase?"

"Itu film yang baru-baru ini aku tonton dengan Ani."

"Ani lagi?" Dave mengerling sebal, langsung dihadiahi tatapan mengerikan dari Denis. "Oke, teruskan."

"Itu film yang Kara bintangi."
Dave memijit pelipisnya, kepalanya miring, matanya masih menatap layar ponsel Denis. "Dia memang mencurigakan."

"Dan satu lagi," Denis membuka sebuah situs. "Kamu ingat waktu itu ada teka-teki tentang ground floor 121A-121B?"

Dave mengangguk. "Jangan bilang kalau itu juga ada hubungannya dengan dia."

"Aku juga menyadarinya saat bersama Ani. Tapi, ini tidak ada hubungannya dengan Kara."

"Lalu?"

"Thomas."

"Itu nama salah satu toko tas di mall ini."

"Nama tokonya Thomas?"

"Iya, Thomas."

***

Kasih vote nya ya biar tambah semangat updatenya

Flower_flo

Angel (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang