part 1

1K 38 0
                                    

"Woy, Liyah entar jadikan" ucap teman Liyah yang bernama Fitri.

"Jadi dong."

"Lu mau gue jemput atau kita ketemuan aja di tempat biasa."

"Ketemuan aja di tempat biasa."

"Oke dah, lu mau pesen apa biar gue yang pesenin."

"Biasa nasi goreng mbok Tuti" Jawab Liyah dengan santai sambil memakan  kacang yang ada dihadapannya.

"Mbok Tuti mesen nasgor dua ya biasa jangan pake acar oke" Pesan Fitri kepada mbok Tuti.

"Yang satunya buat neng Liyah ya Fit."

"Iya mbok, biasa lah sama siapa lagi kalo bukan sama dia."

"Ya udah neng tar mbok anter ke menjadi eneng berdua."

"Oke mbok, jangan lupa es nya kaya biasa."

"Siip dah neng dijamin beres sama mbok mah."

🏍🏍🏍

Ceritanya udah malem ya guys

"Mana nih anak katanya ketemuan ditempat biasa tapi beluk nongol juga tuh dedemit" Ucap Liyah diatas motor yang biasa dipakainya untuk balapan  sambil mencari keberadaan sahabatnya itu.

"Woi cewek jadi-jadian nyariin gue ya" Teriak Fitri yang baru saja keluar dari kerumunan orang-orang pencinta balapan liar.

"Najis, pedeh gile luh asu" Ucapnya dengan wajah dibuat seakan geli.

"Bilang aja sih gak usah Malu-malu."

"Urung temen kalo bukan udah gue klo bukan udah gue tebas tuh pala pake samurai."

"Udah aah lu mah gue kan bercanda."

"Gak lucu anjir."

"Lu yakin gk mau turun ke area."

"Seterah lu deh, yuk lah mendingan kita ke tempat tongkrongan biasa."

Yah tongkrongan mereka lokasinya tidak jauh dari area balapan liar itu. Mereka bergegas menuju ke tujuan mereka akan tetapi disana mereka sedang ngobrol tiba-tiba ada yang nyamperin mereka dengan wajah songongnya.

"Gue tantang loh buat balapan sekarang" ucap cowo yang bernama Briyan secara tiba-tiba dengan raut wajah sombongnya.

"Siapa luh berani ngajak gue buat balapan" Jawab Liyah dengan santai dengan posisi kaki naik kebangkitan sebelah.

"Kenalin gue Briyan ketua gank adipati" Ucap nya sombong sambil mengulurkan tangan ke hadapan Liyah.

"Luh dah tau kan siapa gue" Ucap Liyah tanpa ada niatan membalas uluran tangan dari Briyan.

"Iya gue tau maka dari itu gue nantangin luh buat balapn."

"Gue lagi males" Ucap Liyah dengan wajah tanpa minat sedikit pun.

"Jangan bilang lu takut" katanya dengan nada mengejek.

"Gak ada dikamus gue takut" kata Liyah dengan mata tajamnya dan wajah memerah menahan amarahnya yang sudah memuncak karena tak terima dirinya di ejek.

"Ayo tunggu apa lagi kita mulai sekarang"

Tanpa buang buang waktu merek bergegas menyiapkan diri mereka karna balapan liar ini pasti ada resiko yng sangat besar menghantui siapa saja yang mengikuti ajang tidak resmi ini.

"Liyah lu yakin" Tanya Fitri kepada sahabatnya ini.

"Gue yakin Fit, gue nggak bakal terima harga diri gue di injak-injak kaya tak ada harganya."

"Tapi Briyan itu bahaya Liy" Ucapnya khawatir dengan keselamatan sahabatnya itu.

"Luh tenang aja semua akan baik-baik aja kok.

"Terserah lu lah gue gak mau ikut campur" Ucap Fitri pasrah.

Liyah dan Briyan siap menaiki sepeda motor yang akan merek pakai balapan.

"Gue bakal pastiin lu bakal klah sama gue inget itu."

"Banyak bacot."

"Oke kita mulai pertandinganya" kata perempuan berbaju seksi itu
1...2...3...

Terlihan motor keduanya melaju dengan  cepat. Terdengar suara bising para pendukung yang meneriaki para bintang di area balap liar malam ini.

"Liyah ayok luh pasti bisa tunjukin sama si sombong itu bahwa lu lah yang terbaik" Teriak Fitri mendukung Liyah.

Dan terlihat motor Aliyah lah yang mulia mendekati garis finis dan pada akhirnya Aliyah lah yang memenangkan pertandingan kali ini namu tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihatnya dari jauh dalam keadaan syok.

"Liat gue menang dan terbukti yang aling jago disini siapa, jawabanya gue bukan lu, inget itu" Ucap Liyah dengan nada sinis.

"Oke gue akui sekarang lu menang tapi lain kali jangan harap bisa menang dari gue inget itu" Ucap Briyan mengancam.

"Yeeh Liy, luh menang gue dah tau itu pasti luh yang bakal menangis pertandingan ini. "

"Udah yuk ah pulang cape gue, biar gue anterin luh dulu."

"Oke dah."

Pertandingan telah berakhir mereka semua satu persatu mulai pergi meninggalkan jalanan itu yang sudah di pakai untuk area balapan liar tadi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
5 April 2018 - revisi tgl 29 Mei 2020
Siapakah dia apakah....
Tunggulah kelanjutannya..
Mohon vote dan komentar agar saya bisa memperbaik kesalahan dalam cerita saya ..


Aku Dan Hijrah KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang