abangku

23 2 0
                                    

Sebelum aku lanjutkan kembali ceritaku, aku akan menceritakan sedikit tentang abangku, juga tentang bagaimanakah sosok abangku dimataku. (Aku tau mungkin sebenarnya hal ini memang tidak begitu diperlukan dan jika kalian memang tidak ingin membacanya kalian boleh melewati bagian ini. Karna di bagian ini aku hanya akan menceritakan tentang bagaimana sebenarnya sosok abangku dari sudut pandangku sebagai adiknya.)

Baiklah, aku akan mulai dengan sedikit sedikit biografi tentang abangku.

Nama: Banda (aku sengaja hanya mencantumkan nama panggilan saja karena itu adalah permintaan dari abangku sendiri.)
Tempat, tanggal lahir: Bandung, 18 Mei tahun 1990.
Hobby: Membaca dan tidur. (Aku tidak tau apa tidur juga bagian dari hobby atau apa.? Aku menulisnya disini karna abangku yang memaksaku untuk menuliskan ini.)
Cita-cita: Tidak disebutkan.
Golongan darah: A-
Fisik: Wajah yang diatas rata-rata, tinggi yang juga diatas rata-rata, postur tubuh tegap berisi, kulit sawo mentah, rambut coklat alami, mata yang tegas dengan bola mata yang berwarna coklat terang menyejukkan, jangan lupakan sifatnya yang ramah dan murah senyum.
Hal yang disukai: Membaca buku dan berkutat di depan komputer.
Hal yang tidak disukai: Tidak disebutkan.

Ya,kurang lebih seperti itulah sedikit biografi tentang abangku, dan sekarang aku akan mengemukakan pendapatku tentang abangku.

Abangku itu adalah orang yang baik dan perhatian, terutama padaku tentunya. Aku tau mungkin ini terdengar sedikit menyombongkan, tapi memang begitulah kenyataanya. Abangku memang sangatlah memanjakanku sekaligus menjadi satu-satunya di keluargaku yang melakukan itu. Salah satu contohnya adalah ketika aku ulangtahun.

Sejak aku kecil, sampai aku sebesar ini, abangku tak pernah sekalipun melupakan hari ulangtahunku, dan juga tak pernah melewatkannya, sekalipun ketika abangku sedang sibuk-sibuknya bekerja di salah satu perusahaan ternama di bandung. Tapi abangku tetap menyempatkan dirinya untuk datang kepadaku hanya untuk sekedar mengucapkan selamat sekaligus memberikan hadiah untukku.

Bagiku abangku adalah sosok abang terbaik di dunia ini, atau setidaknya itulah yang kurasakan. Perhatiannya padaku melebihi siapapun di dunia ini, begitu pula dengan rasa sayangnya kepadaku, tak pernah sekalipun abangku menyakitiku, bahkan abangku pernah berkata kepadaku.

"Bang. Apa abang penah marah.?" Tanyaku pada abangku yang sedang membenarkan mobil jeep kesayanganya di halaman rumah.

"Sering." Jawab abangku singkat.

"Sering.?" Ucapku memastikan, kulihat abangku menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kapan.? Kok aku gak pernah liat.?" Tanyaku lagi.

"Ketika kau disakiti." Jawab Abangku tegas namun lembut. Seketika itu juga aku langsung berlari dan memeluk abangku dari belakang sedangkan abangku hanya bisa tertawa kecil dengan tingkahku yang sedang manja.

Entah berapa kali aku harus mengulangnya, dan akurasa aku takkan pernah puas untuk mengulanginya lagi.

Abangku adalah sosok abang terbaik di dunia ini, setidaknya dengan adanya abangku, aku merasa lebih hidup, merasa nyaman untuk tinggal di muka bumi ini.

Aku sayang abangku. Ya, itu sudah pasti dan aku tidak akan pernah ragu untuk terus mengulang kata-kata yang sama terus-menerus.

Aku sayang abangku. Bahkan lebih dari siapapun di dunia ini, sekalipun abangku berkata bahwa dia adalah seseorang yang telah membunuh ayahku, ibuku, juga adikku, aku akan tetap mengatakannya.

Aku sayang abangku, dan aku takkan pernah ragu untuk menunjukkan pada seluruh dunia bertapa sayangnya aku kepada abangku.

Abangku adalah sosok yang sangat ku kagumi, sifatnya yang penyayang membuatku ingin terus berada didekatnya.

Aku tau bahwa apa yang aku ungkapkan disini terdengar seperti mengagungkan sosok abangku. Tapi pada kenyataanya memang itulah yang kulakukan, karna bagiku. Sosok abangku adalah sosok yang harus ditiru oleh semua kakak dimuka bumi ini, bukan tentang membunuhnya. Melainkan tentang bagaimana seharusnya seorang kakak bersikap terhadap adiknya, dan banyak hal lagi tentang abangku yang tak bisa ku lukiskan dengn kata-kata.

Oke, akurasa cukup sampai disini dulu aku membahas tentang abangku, karna kalian akan tau seiring berjalannya ceritaku ini.

***

Revenge - awal dari semuanya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang