Prolog

15 0 0
                                    

Ruang OSN 1

          Olimpiade itu mulai menengangkan suasana, semua sekolah mulai bersaing untuk mendapatkan gelar juara Olimpiade. Tak terkecuali dengan Alfa, perempuan berkuncir kuda itu pun juga berharap menjadi juara. Dengan saingan seluruh Indonesia yang ada di Olimpiade ini, dia mulai merasakan ketegangan di tiap tiap soal yang ada di dalamnya. Dan di saat itu juga dia memiliki tanggung jawab  besar menjadi perwakilan sekolahnya.
          Dia juga membayangkan menyandang gelar juara OSN IPA Nasional. Dia juga melihat arah belakang bangku yang dia gunakan untuk untuk berlomba. Seorang laki-laki dengan perawakan badang yang putih langsat, Alfa berpikir dia sepertinya Cina atau blasteran lainnya."Hh. . otak orang luar kan bagus, mungkin kan dia bisa menang." pikir Alfa. Ada rasa pesimis didalam dirinya.
***
Ruang OSN Matematika

          Olimpiade Matematika itu sangat mudah menurut Rosa, karena dia tahun sebelumnya telah mengikuti Olimpiade Matematika ini walaupun hanya mendapatkan juara 2. Semangat Rosa mulai membara saat ini, dia yakin dia akan menjadi juara nya tahun ini.
          Absis adalah laki-laki yang ogah-ogahan untuk mengikuti Olimpiade ini, dia hanya mengerjakan soal-soal nya asal yang penting terjawab semua. Tak peduli dengan juara nanti, yang terpenting dia sudah mewakili sekolahnya untuk Olimpiade ini.
***

Saat pengumuman juara OSN

         Saat ini, seluruh peserta OSN di kumpulkan di aula untuk melihat hasil nilai mereka dan peringkat OSN mereka. Sungguh ini acara bukan untuk senang-senang, namun acara ini berada ditingkat Nasional dan hadiahnya juga lumayan. Bukan hanya hadiah saja yang di incar, namun juga nama mereka yang ada di peringkat 1 OSN Nasional.
          "Baiklah, setelah kami dan yang lain mengakumulasi nilai kalian, sekarang kami akam mengumumkan juara OSN tahun ini". Para peserta mulai tegang karena nama juara akan diumumkan sekarang. "Dan pemenang juara OSN IPA tahun ini adalah Arsen Argion, selamat kepada Arsen Argion." para peserta bertepuk tangan setelah mengumumkan juara OSN IPA.
          "Masih satu lagi, pemenang Olimpiade Matematika adalah..." MC menggantungkan kalimatnya. Rosa yakin namanya akan di sebut oleh MC itu. "Absis Gradian" jantung Rosa rasanya langsung mencelos begitu saja dari tempatnya.Rosa dan Alfa yang ada di sana mulai kecewa karena mereka tidak dapat menutup masa-masa terakhir SMP  mereka  dengan menjadi juara OSN nasional. Rasanya ingin sekali mereka membalas dendam pada masa SMA mereka.

Whenever You WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang