Langit biru di mengangkat ketentraman, dimana negeri diatas awan dengan rumput yang sehalus karpet menjadi pijakan dihiasi bunga di taman dan pohon yang rindang yang menari ditemani angin yang menggandeng. Disana terdengar alunan music yang indah dimana harpa yang dimainkan oleh seorang demi seorang sambil bernyanyi riang yang tak berkesudahan. Mereka hanya menari dan bersuka ria sepanjang hari bersama malaikat di tempat tinggal mereka yaitu Surga.
Seiring musik berjalan lembut, terkadang terdengar teriakan yang mengiris hati Allah yang melihatnya dari bawah negerinya yang disebut Neraka. Neraka terletak dibawah Surga dengan langit yang merah mengangkat ketegangan dunia dan kerangka manusia dan tulang yang menjadi pijakan selain tanah gersang merah dan batu batu tinggi merah seperti di padang pasir. Hanya ratapan dan kertak gigi lah yang menjadi nyanyian penghuni neraka yang menghibur hati si jahat, ya di telinga iblis. Mereka menyiksa dan mebunuh manusia yang setiap harinya pulih kembali untuk menerima ganjaran mereka yang berdosa di dunia fana.
Hari – hari dilalui Allah dengan mendengar teriakan anak – anaknya yang bodoh dari bawah negrinya dan membuat hatinya tersayat dengan wajah yang sangat jelas dan duduk dikursi tahtanya di Surga sambil bmenopang dagunya dan bersandar di kursi emas yang menyilaukan. Ia merenung tentang bagaimana cara menyadarkan anak anaknya yang ada di dunia fana untuk kembali bersamanya. Tidak perlu memikir terlalu keras, lamunannya dihancurkan oleh suara besi dari kerangka baju ksatria yang berdiri di kiri dan kanan dibalik pintu tahta, tanpa mengetahui siapa yang menjatuhkan kerangka baju besi tersebut Ia berkata dengan suara yang berat dan nyaring layaknya seorang Bapa,,
" Masuklah engkau anakku" tak lama kemudian masuklah malaikat kecil yang mengenakan sehelai kain putih dengan sabuk emas melingkar dipinggangnya berjalan diatas karpet merah yang menjalar hingga ke kursi tahta hadapan Allah.
" Apa Tuan memanggil hamba?" kata malaikat kecil itu sambil sujud menyembahnya, lalu Allah berdiri tegak dan berjalan ke arah malaikat tersebut dan kemudian duduk bersila dihadapannya sambil menunduk karena dihadapanNya, malaikat itu hanya sebesar ibu jari kakinya. Lalu Allah bertanya kepadanya
" Anakku, apa pendapatmu tentang populasi manusia disurga? Apakah cukup banyak?", mendengar hal itu malaikat kecil itu pun berpikir cukup lama sambil menunduk lalu mengangkat wajahnya dengan jawaban di mulutnya,
" Menurut hamba, dengan wilayah Surga yang sangat luas ini, populitas manusia di Surga sangatlah sedikit. Sehingga jika mereka semua dikumpulkan hanya dapat memenuhi sekitar 1 rumah seorang malaikat saja yang mungkin bisa memuat sekitar 1.000.000.000 orang saja dari 1 abad. Sedangkan jumlah malaikat disini sangatlah banyak hingga tak terhitung. Kadang manusia diberi peluang terlalu banyak namun sedikit dari mereka yang memanfaatkannya", mendengar hal ini Allah kagum atas kebijakannya dan sambil memegang janggutnya Ia memberi jebakan pertanyaan untuk malaikat kecil,
" Bagaimana jika tentara Surga tutun ke Neraka dan berperang di Neraka untuk mendapatkan para manusia yang ada disana dan membawanya ke sini di negeri Surgaku, apa pendapatmu?" mendengar hal ini sang malaikat kecil kembali terdiam dan berpikir sejenak namun tak selama sebelumnya,
" Maaf jika hamba menyinggung dan menolak pendapat Tuan, tapi menurut hamba jika tentara Surga turun ke Neraka dan berperang untuk para manusia maka dengan jelas hasilnya kita akan menang namun saat manusia datang ke Surga akibatnya mereka akan buta akan indahnya Surga dan badannya akan terbakar di atas tanah Surga dengan sakit yang tak akan habis dengan air mana pun karena dosa yang ia perbuat di dunia dan jika ada seorang penghuni Surga yang ingin membantunya bahkan penghuni Surga sekalipun ia akan terbakar karena dosa mereka" kata malaikat kecil itu dengan wajah pelangi dibibirnya yang mencerminkan hati murninya. Kemudian Allah pun melihatnya dan dengan hati yang yakin bahwa ialah malaikat yang tepat untuk misi yang Ia pikirkan saat merenung,
" Hai engkau anakku yang terkasih, aku mengenal engkau sebagai yang baik, dan mengutus engkau ke dunia manusia sebelum hari penghakiman terjadi untuk membantu anak – anakku disana agar menuntun mereka kejalan kebenaran. Maukah engkau mendengarkan permintaanku dan melaksanakannya sebagai anakku?" kata Allah kepada malaikat kecil itu sambil berdiri tegak dan dengan muka berwibawa. Lalu malaikat kecil itu menjawab permintaan tuannya,
" Tidak Tuan" kata malaikat kecil sambil tetap sujud dihadapannya. Mendengar hal itu Allah kaget dan bertanya – tanya pada dirinya, mengapa malaikat ini menolak tugas mulia yang diberikanNya. Untuk menghilangkan rasa permintaannya Ia pun bertanya,
" Mengapa engkau menolak permintaanKu?" tanyanya sambil mengambil malaikat kecil itu dengan telapak tanganNya dan menaruhnya di telapak tangan Allah. "Bangunlah dan perlihatkanlah mukamu" lalu Allah melihat malaikat yang sedang mengangkat wajahnya dan terlihat wajahnya yang bersih penuh dengan keberanian yang dapat dilihatNya malaikat yang akan besar suatu hari nanti.
" Karena aku masih kecil dan belum memiliki pengalaman atau pelajaran, lagi pula dunia sekarang sudah dikuasai oleh Lucifer selama 1000 tahun lamanya setelah rapture1, dan kita penghuni Surga sudah tak ada lagi urusan dengan mereka. Kemudian jika Engaku mengutusku, bukannya aku tida berguna dengan keadaan aku yang sekarang ini?" sambil bersih dan suara yang yakin dia menjawab. Allah melihat hal itu dan bersabda,
" Anakku, sesungguhnya tak ada sesuatu pun dari anakKu yang tidak berguna dan Aku percaya padamu karena kau adalah salah seorang dari keluargaku yang sangat kukasihi. Dan Aku mengutusmu karena kau orang yang bijak, maka setelah mendengar tadi aku turut bersedih karena kau dapt berpikir demikian. Jadi aku akan memberimu waktu yang cukup yaitu 1.000 tahun agar kau dapat bersiap, apa pendapatmu?" kata Allah sambil tersenyum. Sang malaikatpun tersenyum dan membalasnya dengan kepakan sayapnya yang kecil di punggungnya dan terbang di atas telapak tangan Allah hingga kembali turun ke atas karpet merah lalu kembali sujud dan menjawab,
" Ya hamba bersedia" katanya dengan gagah. Kemudian Allah kembali ke kursi emasnya dan duduk lalu tersenyum dan mengebaskan tangannya dari kiri kekanan mengisyaratkan pergi dengan senyum yang hangat. Sambil termenung di kursinya Ia tersenyum senang dan tersadar sesuatu yang penting dan Ia lupakan, bahwa Ia lupa menanyakan nama malaikat kecil itu dari tadi. Namun pikiran tadi hilang dengan sekejap dengan sebuah pelangi indah yang terbalik dari wajahnya yang terang karena Ia akan bertemu dengannya lagi.
'1.000 tahun lamanya, aku tak sabar menunggunya' gumam Allah sambil tersenyum sendiri, dan memandang langit Surga yang berhias bintang – bintang yang tak lelah menghiasi langit Surga dari jendela ruang tahtanya.
1Rapture = Hari pengangkatan pada orang - orang yang percaya pada hari pengangkatan dan beriman untuk taat pada ajaran Allah dan menaati hukumnya.
YOU ARE READING
The Angel
RomanceSuatu hari seorang siswa SMA biasa dengan harinya yang monoton tanpa cinta dan keseruan berubah karena adanya suatu perubahan yang terjadi saat seorang malaikat hadir di kamarnya. Dia datang ke hadapannya dengan membawa perintah dari Allah yang tak...