Part 6

12 1 2
                                    

Pukul 08.00 wib

Bel berbunyi kring..kring

-di dalam kelas-

"Gina,Tyana!! Gimana nih? Kok si Sharyn belum datang juga sih. Dengar tuh bel baru aja bunyi atau... dia kenapa-kenapa lagi" kata Yana makin frustasi.

"Hussst kok kamu ngomongnya gitu sih. Aku yakin dia pasti datang! dia pasti nggak mau kecewain bu Dian" sahut Tyana sontak.

"Kita doain aja dia ngga kenapa-kenapa. Mendingan kita masuk aja dulu kalo bisa kita ketemu bu Dian dan jelasin semuanya, gimana?? " Saran Gina yang serius menatap kedua mata sahabatnya." Yaudah ayo!!!" Sahut mereka bertiga.

______________ _______________

Kurasa semua orang sudah masuk kelas. Jadi nggak ada yang bisa ngelihat aku berangkat bareng Karel berabe nih urusan kalo sampai ada yang tau "batinku.

"Loe jangan bilang sama syapa pun kalo gue yang anterin loe!! Karna gue nggak mau image gue hancur cuman gara-gara mereka ngeliat loe sama gue pergi bareng. Ingat perkataan gue!!!" Bentaknya sedikit menakutkan.

"loe tenang aja ini rahasia antara gue sama loe doank, loe kan tau banyak cowok yang dekatin gue jadi gue juga nggak mau mereka berpikir loe itu pacar gue" tambahku makin sinis saat melihatnya mengumpat.

Hehehe kepedean sekali-kali gapapalah. Emang bener kan aku itu banyak yang naksir bukan di sekolah aja tapi juga anak sekolah yang lain tapi sayangnya aku nggak tertarik sama mereka pikirku terkekeh.

"Cepetan loe keluar kita udah telat nih! Sebelum ada yang ngeliat kita juga!!" usirnya secara halus dan membuatku semakin geram akan tingkahnya.

Aku turun tidak jauh dari gerbang sekolah, kurasa itu ide yang bagus. " Btw makasih lho udah mau nebengin gue!" tambahku dengan nada yang datar.

Karel sedikit memalingkan wajahnya tanpa menjawab pertanyaanku. " gue minta loe jangan bilang-bilang kejadian ini sama Yana, karna gue yakin Yana pasti nanyain ini sama loe." Katanya yang sama sekali tidak menatap wajahku.

Sambil berjalan meninggalkannya aku mulai berfikir ternyata Karel itu tidak secuek yang aku pikirkan. Karel itu... anaknya perduli tapi terkadang dia itu lebih suka membuat orang lain berpikiran buruk terhadapnya.

Sampai di depan kelas aku bersyukur karena hari ini adalah hari keberuntunganku. Bu Dian mengerti dengan baik akan kecerobohanku dia langsung percaya alasan mengapa aku bisa terlambat tapi bukan karna itu Bu Dian tidak marah padaku, aku tau jika Bu Dian sedikit kecewa akan keterlambatanku memberikan tugas yang sudah ku susun bersama Karel malam itu. Minggu depan acara akan segera dimulai pasti sekolah akan membuatnya semeriah mungkin.

Tumben hari ini teman-temanku tidak menungguku sama sekali, padahal aku sudah katakan aku pasti akan datang. Dari jauh aku perhatikan mereka seperti sedang membicarakan sesuatu yang penting, tak berapa lama aku pun langsung bergegas menemui mereka." Gina! Kalian jahat banget sih gak nungguin aku! Aku capek dari tadi cariin kalian" lirihku pelan memperhatikan mereka.

"Hahahaha cie ngambek nih,, kami bukannya gak mau nungguin kamu Shar, hari ini ada berita yang hot banget, jadi kami kepo berat". Mendengar ucapan mereka aku pun penasaran ingin tau apa yang terjadi." Kamu tau gak sekolah kita lagi bingung ni soalnya ketua basket sekolah kita ngundurin diri dari perwakilan pertandingan basket antar sekolah dan sekarang harus diundur dulu sebelum ada penggatinya, gilaaa pasti susah banget nyari penggatinya" gerutu Gina.

"Jadi maksud kalian Karel yang ngundurin diri? Kok bisa? Apa alasannya?" Tanyaku seolah tak percaya karena baru saja aku bersamanya tapi dia tidak menceritakan apapun soal itu.

Ntah kenapa aku merasa aneh mendengar hal itu, seorang Karel yang sok hebat, sok cool, sok berkuasa, ahh pokoknya sok segalanya deh bisa lakuin hal itu? Dan bu Dian apa beliau juga tau masalah ini kenapa aku seperti orang yang bodoh sekarang.

"Hadeh kalo pertanyaan yang itu Shar kami nggak bisa jawab, mending tanya sendiri gih sama Yana, kita aja dari tadi nyariin dia nih, soalnya semenjak dia dengar cerita itu dia syok banget dan langsung pergi" jawab Tyana spontan.

Mendengar hal itu semakin membuatku penasaran, apa aku harus mencoba bertanya apa sebenarnya yang terjadi. Apa alasan Karel sebenarnya? Tapi sepertinya itu tidak perlu, apa urusanku dengan masalahnya? dan bukan urusanku juga dia mau keluar atau tidak dari tim basketnya itu" pikirku.

Tak berselang lama kami mencari Yana, kami mendapat kabar bahwa Yana sudah izin pulang bersama kakaknya.

"Shar, apa sebaiknya pulang sekolah nanti kita gak kerumah Yana? Soalnya aku takut nih kamu tau kan pasti Yana sama kakaknya masih bahas masalah ini dirumah dan gak bagus buat kita ikut campur masalah mereka" ujar Gina bimbang.

"Aku paham maksud kamu apa, tapi kalian ingat gak soal kita udah janji nemenin Yana sebelum papa sama mamanya balik kesini? Itu yang aku pikir sekarang, dia pasti butuh saran dari kita. Mending pulang sekolah nanti kita datang aja kerumahnya anggap aja ini masalah udah kelar antara dia sama kakaknya" potongku masih agak ragu.

"Sharyn benar guys, kita gak boleh ninggalin Yana gitu aja, dia kan yang selama ini dukung kakaknya itu jadi ketua tim basket sekolah kita dan kalo bukan Karel yang bela-belain sekolah ini pasti kemaren itu sekolah kita gak akan bisa ngalahin sekolah lain. Kita juga harus tau apa alasan Karel jadi kayak gini" saran Tyana yang membuat kedua sahabatnya bangga.

Tanpa berpikir panjang saat pulang sekolah kami pun berencana akan pulang kerumah Yana, kami takut jika nanti Yana kecewa. Kebetulan kami pergi menggunakan mobil Gina, agar membuat Yana tidak kerepotan.

"Permisi, Yana" Panggilku pelan.

Tidak ada sahutan dari Yana, tanpa aba-aba kami langsung masuk kerumahnya. " Yana? Kamu kenapa??" Tanyaku panik melihat Yana lemas duduk di meja makan rumahnya.

Kedua sahabatku pun sangat panik dan membawa Yana ke kamarnya." Sebenarnya ada apa sih? Kamu harus cerita sama kita ya? " pinta Tyana sambil menarik selimut untuk sahabatnya itu.

"Iyaiya nanti aku cerita sama kalian semua, btw makasih ya kalian hari ini mau nemenin aku lagi soalnya aku butuh banget saran dari kalian semua. Kalian tau kan aku itu syok banget dengar berita tadi jadi aku sama kakakku izin pulang langsung." Katanya sedikit sesak.

"Iyaa, kamu istirahat aja dulu nanti malam kamu bisa cerita dan minta saran dari kami semua" ujarku pelan.

^^^^^^^^^^^^ ^^^^^^^^^^^^

Hai maaf baru updat sekarang soalnya akun ini hampir lupa passwordnya, jd lupa2 trus deh updatnya dan maaf juga cerita agak sedikit gak nyambung maklum deh mulai pikun ni😬😬.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Choice Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang