Prolog

13 3 0
                                    

"Sebenaenya sih, gak ada yang tau masa depan, cuma gue hanya berharap dan mengira ngira."

    Nirmala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Nirmala

Jujur aja gue gak tau gimana nanti masa depan gue, gue pengen sih kek di film film drakor yang pernah (baca: jarang) gue tonton. Gimana nasib ceweknya yang bakal berubah 180 derajat, yang permasalahannya gak jauh jauh dari tentang kaya dan miskin. Cowok most wanted, selama di sekolah gue cowok kek gitu gak pernah ada---dari gue masuk tk sampe lulus smp, boro-boro most wanted, yang kinclong dikit aja susah. Mungkin ya nasib gue banget masuk sekolah perdesaan. Agak susah cari yang bening kek artis korea.

Gue gak cantik-cantik amat, lebih ke pas pasan kali ya. Tapi bukan berati gur ngenes gak ada yang suka sama gue dan gur belum pernah pacaran. Ah--gue gak mau bahas mantan, dia mah cuma kisah masa lalu gue. Dam gue cuma dijadikan bodygyard dia yang disewa buat jaga dia dari jodoh sebenarnga.

Gue pernah jatuh, pastinya. Tapi kisah gue miris banget. Ah kalau diceritakan gue yakin lo bakal nangis meler meler deh --- lebay. Tapi ini beneran fakta dan tajam setajam silet yang menorehkan luka padaku. Alay. Gue juga gak ingin membahas kisah cinta alay gue yang ceritanya mengalahkan drakor, ftv dan bisa aja jadi awards kalau ada yang berniat dijadikan film. Ya gue yakin yanh nonton bakal cuma keluarga gue berulang-ulang sampe pecah rekor 1 juta penonton dalam 1 generasi keluarga gue. Haha, miris anjir.

Tapi, ada kisah sekelebat kisah yang bakal rumit melebihi memecahkan X dan Y, kita dekat namun jauh dari hati. Tertawa namun menyimpan sembunyi aneh, dari awal gue dan dia udh dikasih sesuatu yang aneh-aneh dimulai tentang orang disekitar gue, benda benda gue dan mimpi. Asal lo tau gue berpikir gue bisa lucid dream, kek kesan horor ya, padahal mah enggak tuh biasa aja.

Kisah gue tentang dia, yang bakal gue ceritakan. Ah, gue ingin menuliskan sebaris kata untuk dibaca pada anak cucu gue nanti  gimana cinta itu gak memandang apapun. Entah atas ataupun bawah, kanan ataupun kiri.

    "Sayang, yuk berangkat." Ya itu suara dia.

Jadi gue tutup dulu sekian permisa, hari ini kita mau pergi ke tempat pertama bertemu.

Jadi gue tutup dulu sekian permisa, hari ini kita mau pergi ke tempat pertama bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Una in perpetuum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang