Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Im Nayeon
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . .
Nayeon menatap benda berbentuk pulpen di depannya. Beberapa kali ia menggigit bibir bawahnya, beberapa kali pula merapal doa bahwa yang ia lihat adalah salah. Tidak, dirinya bukan tipe gadis gampangan yang tidur dengan sembarang orang. Ia hanya tidur sekali dengan seorang pria, dan sialnya saat itu masa suburnya. Salahkan alkohol dan suasana yang mendukung saat itu, hingga dia lupa diri.
Nayeon meraih benda itu lagi, dan sebanyak apapun ia mengecek hasilnya tetap sama—strip dua.
Empat bulan yang lalu, tepatnya sabtu malam yang sebenarnya ia tidak ingin keluar rumah apalagi mendatangi pesta ulang tahun teman satu sekolahnya. Pesta ulang tahun Kang Seulgi yang populer itu. Sejujurnya Nayeon tidak yakin gadis itu mengundangnya, ia yakin gadis itu paling menyuruh orang suruhannya untuk mengundang semua teman sekolahnya. Maka dari itu Nayeon malas datang. Karena Nayeon hanya gadis biasa, ia tidak pernah dandan berlebihan seperti teman - temannya. Jarang ikut nongkrong di cafe - cafe dan bukan tipe gadis populer.
Hari itu Jennie—sahabatnya datang, memaksa Nayeon untuk ikut ke pesta. Nayeon sudah menolak, tapi Jennie bilang sesekali tidak masalah ikut ke pesta dan Nayeon menyerah. Bahkan hari itu Jennielah yang mendandaninya. Meminjami Nayeon dress hitam off shoulder dengan rambut tergerai, karena Nayeon selalu menguncir rambutnya ngomong - ngomong.
"cantik!" seru Jennie gembira, ia menarik tangan Nayeon untuk berputar.
"harusnya kau dandan sering - sering." lanjut gadis itu gembira.
Nayeon hanya menanggapi dengan kekehan. Ia berdiri di depan cermin, menamati penampilannya yang memang sungguh berbeda. Nayeon yang sangat berbeda.
